Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

yang mana pengawasan dilakukan oleh Menteri dan dalam melaksanakan pengawasan tersebut menteri membentuk Majelis Pengawas yang terdiri dari 9 sembilan orang, yaitu : 1. Pemerintah sebanyak 3 tiga orang 2. Organisasi Notaris sebanyak 3 tiga orang 3. Ahliakademis sebanyak 3 tiga orang Majelis Pengawas sebagaimana yang dimaksud di atas terdiri dari Majelis Pengawas Daerah, Majelis Pengawas Wilayah dan Majelis Pengawas Pusat, yang hal ini masing-masing mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda. Dengan adanya suatu pembentukan lembaga pengawasan yang baru dalam bidang kenotarisan maka dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang pengawasan Notaris dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sehari-hari dan melakukan perbandingan terhadap pengawasan yang terdahulu dengan pengawasan yang sekarang telah dibentuk. Oleh karenanya Penulis akan menuangkannya dalam bentuk sebuah tesis yang berjudul “PERBANDINGAN PERANAN DEWAN KEHORMATAN DENGAN MAJELIS PENGAWAS NOTARIS DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN SETELAH DIKELUARKANNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004”.

B. Perumusan Masalah

T. Muzakkar : Perbandingan Peranan Dewan Kehormatan Dengan Majelis Pengawas Notaris Dalam..., 2008 USU e-Repository © 2009 Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan adalah : 1. Bagaimanakah pengawas melakukan Pengawasan bagi Notaris dalam pelaksanaan tugasnya sebelum berlakunya Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris? 2. Apakah manfaat pengawasan bagi Notaris dalam pelaksanaan tugasnya? 3. Bagaimanakah perbandingan peranan Dewan kehormatan dengan Majelis Pengawas Notaris dalam melakukan pengawasan setelah dikeluarkannya Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2004 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui tentang bagaimana pengawas melakukan Pengawasan bagi Notaris dalam pelaksanaan tugasnya sebelum berlakunya Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. 2. Untuk mengetahui manfaat pengawasan bagi Notaris dalam pelaksanaan tugasnya 3. Untuk mengetahui tentang perbandingan peranan Dewan kehormatan dengan Majelis Pengawas Notaris dalam melakukan pengawasan setelah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 .

D. Manfaat Penelitian

T. Muzakkar : Perbandingan Peranan Dewan Kehormatan Dengan Majelis Pengawas Notaris Dalam..., 2008 USU e-Repository © 2009 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun praktis. a. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan akan memberi sumbang saran dalam khasanah ilmu pengetahuan hukum kenotariatan khususnya pengawasan terhadap Notaris dalam menjalankan tugasnya sebagai pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik. b. Secara Praktis Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan bagi Pemerintah yang dalam hal ini Majelis Pengawas Notaris untuk mengawasi Notaris dalam menjalankan jabatan dan tugasnya sehingga sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku 2. Notaris Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan yang bermanfaat bagi Notaris untuk mengkoreksi diri atas berbagai kekurangan yang dilakukan selama ini sehingga dalam pembuatan akta Notaris pada masa-masa mendatang lebih berhati-hati, cermat dan teliti serta jujur dan bertanggung jawab. 3. Mahasiswa Kenotariatan T. Muzakkar : Perbandingan Peranan Dewan Kehormatan Dengan Majelis Pengawas Notaris Dalam..., 2008 USU e-Repository © 2009 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan yang bermanfaat bagi mahasiswa kenotariatan yang nantinya akan memangku jabatan sebagai seorang Notaris agar di dalam menjalankan tugas dan jabatannya lebih bertanggung jawab dan jujur serta memegang teguh pada peraturan yang berlaku.

E. Keaslian Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbandingan Fungsi Pengawas Notaris Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 (Suatu Penelitian Di Kota Medan)

0 32 143

Perbandingan Fungsi Pengawas Notaris Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Undang-Undang Nomor 30

0 15 2

Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Notaris Dalam Pengawasan Notaris Menurut Undang-Undang No 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris

3 78 167

SKRIPSI Pelaksanaan Pengawasan Notaris Oleh Majelis Pengawas Daerah (MPD) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (Studi: MPD Kota Surakarta).

0 0 14

PENDAHULUAN Pelaksanaan Pengawasan Notaris Oleh Majelis Pengawas Daerah (MPD) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (Studi: MPD Kota Surakarta).

0 0 15

DAFTAR PUSTAKA Pelaksanaan Pengawasan Notaris Oleh Majelis Pengawas Daerah (MPD) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (Studi: MPD Kota Surakarta).

0 0 4

PELAKSANAAN PENGAWASAN NOTARIS OLEH MAJELIS PENGAWAS DAERAH (MPD) BERDASARKAN Pelaksanaan Pengawasan Notaris Oleh Majelis Pengawas Daerah (MPD) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (Studi: MPD Kota Surakarta).

0 3 39

PERANAN MAJELIS PENGAWAS TERHADAP PROFESI NOTARIS DALAM KAITANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2OO4 TENTANG JABATAN NOTARIS.

0 1 9

FUNGSI DAN KEDUDUKAN MAJELIS PENGAWAS DAERAH NOTARIS SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS NOMOR 30 TAHUN 2004.

0 1 12

Pengawasan Terhadap Notaris oleh Majelis Pengawas Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 88