a. Hidrogen Peroksida
Hidrogen peroksida merupakan senyawa kimia reaktif yang mengandung unsur hidrogen dan oksigen H2O2. Bentuk murni berupa likuid tidak berwarna dan bentuk
sediaan komersial berupa larutan dalam air yang mengandung 33 -37 hidrogen peroksida murni dan bahan lainnya untuk mencegah produk mengalami
dekomposisi.
1
Hidrogen relatif tidak stabil dan mengalami dekomposisi secara perlahan dan melepaskan oksigen. Hidrogen peroksida dapat larut dalam air dan menyebabkan
suasana asam, dan pH dipengaruhi oleh konsentrasi, untuk pH larutan 1 adalah 5,0- 6,0. Pada konsentrasi tinggi bahan pemutih gigi dapat bersifat bakteriostatik dan pada
konsentrasi sangat tinggi dapat bersifat mutagenik dan memungkinkan kerusakan pada ikatan DNA
21
b. Karbamid Peroksida
Haywood dan Heymann pada tahun 1989 telah memperkenalkan karbamid peroksida sebagai bahan pemutih dalam proses pemutihan gigi vital. Karbamid
peroksida juga dikenal sebagai karbamid urea, urea peroksida, perhydrol urea dan perhydelure.
21
Karbamid peroksida merupakan suatu senyawa yang tidak berbau, tidak toksik, berbentuk kristal putih, dan merupakan kombinasi antara 7 urea dan 3 hidrogen
peroksida. Larutan karbamid peroksida sangat tidak stabil dan segera terurai menjadi bagian-bagiannya saat berkontak dengan jaringan atau saliva. Urea mudah bergerak
secara bebas ke dalam email dan dentin pada proses degradasi ammonia.
14,21
Urea dalam karbamid peroksida berperan sebagai penstabil agar efek bahan tersebut lebih panjang dan berperan memperlambat proses pelepasan hidrogen
peroksida.. Selain itu, urea juga mempunyai efek pembersih untuk menetralkan asam dan menghilangkan noda-noda pada gigi
14,21
Konsentrasi yang aman dan efektif adalah 3 –15, Pada teknik home bleaching,
karbamid peroksida yang digunakan hanya 10-15. Pemakaian bahan konsentrasi yang lebih tinggi yaitu 30-45 karbamid peroksid pengawasan dokter gigi dengan
teknik in-office bleaching. Karbamid peroksid memiliki derajat keasaman sedang
Universitas Sumatera Utara
yaitu pH sekitar 6,5, oleh karena itu masih dapat dikategorikan netral dengan sedikit asam. Karbamid peroksid 10 sama efektifnya dengan hidrogen peroksid 3.
14,19
2.2.2 Mekanisme pemutihan Gigi
Bahan pemutih gigi memiliki berat molekul yang sangat rendah sehingga mampu berdifusi ke dalam email dan dentin, selanjutnya peroksida akan mengalami
dekomposisi menjadi radikal-radikal bebas tidak stabil yang akan mengganggu molekul-molekul pigmen besar kromofor di dalam struktur gigi melalui reaksi
oksidasi ataupun reduksi. Proses oksidasi-reduksi mengubah struktur substansi organik yang berinteraksi pada gigi sehingga menghasilkan perubahan warna.
1,24
Karbamid peroksida akan terurai menjadi hidrogen peroksida dan urea. Komposisi hidrogen peroksida adalah sepertiga dari konsentrasi karbamid peroksida. Karbamid
peroksida mula-mula terpecah menjadi hidrogen peroksida. Komponen urea dalam karbamid peoksida akan menstabilkan hidrogen peroksida dan dengan kontak pada
gigi yang lebih lama akan diperoleh efisiensi reaksi yang sempurna.
21
Hidrogen peroksida H2O2 sebagai agen oksidator mempunyai radikal bebas yang tidak mempunyai pasangan elektron yang akan lepas dan kemudian diterima
oleh email sehingga terjadi reaksi oksidasi. Radikal bebas dari peroksida adalah perhidroksil HO2 dan oksigenase O+. Perhidroksil ini merupakan radikal bebas
yang kuat dan berperan pada proses pemutihan gigi, sedangkan oksigenase sebagai radikal bebas yang lemah.
7
Radikal bebas ini akan bereaksi dengan ikatan tidak jenuh dan menyebabkan gangguan konjugasi elektron dan perubahan penyerapan energi pada molekul organik
dalam struktur gigi email, dentin. Molekul gigi berubah struktur kimianya dengan tambahan oksigen dan akan membentuk molekul organik email yang lebih kecil
dengan warna yang lebih terang sehingga menghasilkan efek pemutihan dan gigi menjadi lebih bercahaya.
7,26
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Ilustrasi mekanisme bleaching oleh agen aktif peroksida. a Diskolorasi yang disebabkan oleh chromophors ekstrinsik dan intrinsic, b Peroksida berpenetrasi
dengan mengoksidasi chromophors, dan c terjadi diskolorasi dentin dan email melalui pemecahan chromophors menjadi fragmen-fragmen kecil oleh radikal
peroksida.
2.2.3 Teknik pemutihan gigi
Teknik pemutihan gigi dapat diklasifikasikan menurut vitalitas gigi yaitu pemutihan gigi vital dan nonvital. Intracoronal bleaching dilakukan pada gigi
nonvital yang telah dirawat endodontik dengan meletakkan bahan bleaching dalam kamar pulpa. Intracoronal bleaching dapat dilakukan dengan walking bleach dan
termokatalitik atau kombinasi kedua teknik tersebut.
14
Pengaplikasian bahan home bleaching yang menggunakan karbamid peroksida membutuhkan penggunaan tray. Pada tray dibuat reservoir pada bagian bukal sebagai
tempat bahan bleaching diaplikasikan, yaitu 1-1,5 mm dari servikal dan 1 mm dari insisaloklusal. Sedangkan bahan bleaching hidrogen peroksida diaplikasikan dengan
ketebalan 0,5-1 mm pada permukaan gigi yang diputihkan.
14
Pada kasus pasien yang tidak dapat menggunakan prosedur pemutihan di rumah karena berbagai alasan, misalnya waktu perawatan lama, pemakaian sendok cetak
yang tidak nyaman dan mengiritasi atau rasa tidak enak, iritasi gingiva atau perut karena bahan pemutih. Pasien disarankan untuk melakukan perawatan di klinik atau
office bleaching untuk mendapatkan hasil pemutihan yang lebih cepat tanpa
Universitas Sumatera Utara
pemakaian sendok cetak yang lama. Bahan office bleaching diaplikasikan dengan ketebalan sekitar 1 mm pada permukaan gigi.
14,15
Pemutihan gigi dapat dipilih sesuai kebutuhan penderita yaitu berdasarkan perubahan warna gigi, lokasi penggunaan bahan pemutih gigi, teknik yang
digunakan, waktu penggunaan bahan pemutih gigi, dan jumlah perawatan yang dilakukan untuk melakukan bleaching. Teknik pemutihan gigi terdiri atas 3 yaitu
Pemutihan gigi di rumah, Pemutihan gigi di klinik, Pemutihan gigi di klinik dengan kombinasi kekuatan sinar.
6,14
2.2.3.1 Pemutihan gigi di rumah home-bleaching
Pada pemutihan gigi di rumah digunakan untuk penderita dengan perubahan warna gigi ringan, ingin diputihkan satu atau dua tingkat dan punya waktu untuk pemakaian
di rumah. Bahan yang digunakan adalah Carbamide peroxide 10−22 atau gel
pemutih non peroxide dengan konsentrasi relatif rendah. Pemutihan gigi di rumah menggunakan sendok cetak yang di buat di klinik, sendok cetak dan cairan pemutih
dibawa pulang, lalu pasien kembali ke klinik secara periodik untuk kontrol perubahan warna gigi. Penggunaan bahan pemutih gigi membutuhkan hasil 3-4 minggu dengan
penggunaan s ekali sehari selama 2−3 jam.
6
2.2.3.2 Pemutihan gigi di klinik in-office bleaching
Pemutihan gigi di klinik lebih diindikasikan untuk penderita dengan perubahan warnagigi ringan sampai akut, ingin efek pemutihan lebih nyata yang dilakukan di
klinik gigi, teknik office bleaching menggunakan bahan Carbamide peroxide dan Hydrogen peroxide
34−44. Teknik yang digunakan pada pemutihan gigi ini dengan cara cairan diaplikasikan pada gigi yang telah diisolasi sehingga cairan bahan
pemutih tidak mengiritasi jaringan lunak. Hasil perawatan ini lebih singkat dan beberapa hasil terlihat setelah 30 menit. Teknik ini juga dapat digunakan sebagai
perawatan pertama untuk perawatan harian dirumah
6,14
Universitas Sumatera Utara
2.2.3.3 Pemutihan gigi di klinik dengan kombinasi sinar
Pada teknik pemutihan ini memiliki indikasi yang sama dengan teknik pemutihan gigi di klinik yaitu untuk penderita dengan perubahan warna gigi ringan sampai berat
dan ingin hasil secara langsung. Bahan yang digunakan adalah Hydrogen peroxide
30−50 dengan prosedur cairan diaplikasikan pada gigi dan diaktivasi dengan sumber panas atau sinar khusus. Hasil perubahan warna langsung terlihat dengan satu
kali visit ke dokter gigi.
6
2.3 Metode Pengukuran kekasaran permukaan
Kekasaran permukaan dapat diukur dengan dua metode, antara lain metode sentuhan contact method dan metode tanpa sentuhan non-contact method. Metode
sentuhan dilakukan dengan menarik suatu stylus pengukuran sepanjang permukaan. Alat untuk metode sentuhan ini disebut profilometer atau profile meter.
2,20,24
Stylus profilometer terdiri dari tracer head dan amplifier. Rumah tracer head terbuat dari stylus intan yang mempunyai radius 0,013 mm. Stylus merupakan peraba
dari alat ukur kekasaran permukaan yang berbentuk konis rata ataupun radius. Tracer head dapat digerakkan sepanjang permukaan benda kerja secara manual maupun
menggunakan motor penggeraknya secara otomatis.
24
Permukaan yang tidak teratur akan menyebabkan stylus bergerak. Pergerakan stylus ini akan digambarkan dalam bentuk fluktuasi gelombang elektronik oleh
treacer head yang kemudian akan diperbesar oleh amplifier sehingga bentuk kekasaran permukaan dapat dilihat dengan menggunakan mata.
Kekasaran spesimen didefinisikan sebagai rata-rata tinggi aritmatika penyimpangan komponen kekasaran
dari garis rata-rata diukur dalam panjang sampling.
20,24
Universitas Sumatera Utara
2.4 Kerangka Teori