Penggelapan uang atau surat berharga oleh pegawai negeri

Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008. USU Repository © 2009 2 Barang siapa memberi sesuatu kepada seseorang pejabat karena atau berhubung dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya. Pasal ini memiliki unsur-unsur daya upaya yang memberi atau menjanjikan dan unsur jabatan. Kejahatan jabatan hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan status pegawai negeri untuk pegawai negeri di sini adalah mutlak, hal mana juga sama dengan pelanggaran jabatan oleh karena itu kejahatan jabatan maupun pelanggaran jabatan merupakan segi-segi kepidanan dalam kepegawaian Indonesia. Adapun kejahatan jabatan yang termasuk atau merupakan tindak pidana antara lain adalah:

1. Penggelapan uang atau surat berharga oleh pegawai negeri

berdasarkan jabatannya. Perumusannya terdapat dalam pasal 415 KUHP. Unsur-unsur dari pasal ini dapat kami sebutkan : a. Pembuatnya harus berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat atau orang lain yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum terus- menerus atau sementara waktu. b. Dengan sengaja c. Menggelapkan uang atau surat-surat beharga. d. Yang disimpan karena jabatannya, atau membiarkan uang atau surat- surat berharga tersebut diambil, digelapkan orang lain atau menolong sebagai pembantu, mengenai penggelapan oleh pegawai negeri Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008. USU Repository © 2009 pejabat seperti tersebut diatas, akan kami bedakan dengan penggelapan biasa yang diatur dalam pasal 372 KUHP Perbedaanya ialah: 1 Dalam Penggelapan oleh pegawai negeripejabat 415 KUHP pembuatannya berstatus sebagai pegawai negeri. Sedangkan dalam penggelapan biasa pasal 372 KUHP pembuatnya adalah orang biasa umum. 2 Dalam penggelapan oleh pegawai negeripejabat 415 KUHP yang digelapkan adalah uang atau surat-surat berharga. Sedangkan dalam penggelapan biasa pasal 372 KUHP yang digelapkan adalah barang. 3 Dalam penggelapan oleh pegawai negeripejabat 415 KUHP memuat unsur-unsur pembantu yaitu membiarkan orang atau surat-surat berharga itu diambil atau digelapkan oleh orang lain atau menolong sebagai pembantu dalam melakukan perbuatan tersebut. 4 Dalam penggelapan biasa 372 KUHP tidak ada unsur-unsur pembantu yang dimaksud dengan surat-surat berharga ialah surat- surat yang menurut tujuannya dapat berlaku seperti uang, misalnya : perangko, Cheque, wesel, Obligasi dan sebagainya . Mengenai orang lain yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan terus- menerus atau untuk sementara waktu menurut Tirtaamidjaja, SH, adalah Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008. USU Repository © 2009 orang yang sebenarnya bukan pegawai negeri, tetapi diserahi suatu jabatan umum. Menurut hemat kami orang seperti tersebut diatas, dapat dianggap sebagai pegawai negeri, dengan melihat pasal 2 Undang-undang nomor 3 Tahun 1971. Mengenai unsur “pembantu” seperti yang terdapat dalam pasal 415 KUHP, menurut Noyon-Langemeyer, haruslah diartikan sebagai “pembantu“ yang tersebut dalam Pasal 36 KUHP yang memuat antara lain : mereka yang sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan, atau mereka yang sengaja memberi kesempatan, sarana atau keeterangan untuk melakukan kejahatan .selanjutnya perbedaan mengenai “membiarkan uang surat-surat berharga itu digelapkan dengan membantu, sudah terletak pada sikap pasif dan aktifnya pegawai tersebut, berbuat atau tidak berbuat. Oleh pembuat Undang-undang dengan ditentukannya kedua jenis pembantuan itu ke dalam pasal 415 KUHP maka bukan bantuan semata-mata yang tercantum pidana, tetapi bantuan itu merupakan kejahatan yang berdiri sendiri. Pembuat Undang-undang menetapkan tindakan “pembantuan” dalam Pasal 415 KUHP sebagai kejahatan yang berdiri sendiri. Pembuat Undang-undang menetapkan tindakan “pembantuan” dalam pasal 415 KUHP sebagai kejahatan yang berdiri sendiri, karena bilamana hal itu tidak dimuat, maka pegawai negeripejabat akan tidak dapat dipidana membantu kejahatan sedemikian menurut pasal 56 jo 415 KUHP. Jadi penggelapan oleh pegawai negeripejabat ada 2 buah: 1 Penggelapan uang atau surat-surat berharga oleh pegawai negeri pejabat berdasarkan Pasal 415 KUHP. Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008. USU Repository © 2009 2 Pembantu penggelapan uang atau surat-surat berharga oleh pegawai negeri pejabat berdasarkan Pasal 56 jo 415 KUHP.

2. Pengacauan Administrasipembukuan oleh pegawai

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Pidana Bagi Terdakwa Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Sesuai Dengan PASAL 340 KUHP(Studi Kasus Putusan No. 3.682 / Pid.B / 2009 / PN. Mdn)

5 97 123

Posisi Dominan Yang Dapat Mengakibatkan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Studi Kasus Putusan KPPU No. 02 / KPPU-L / 2005 Tentang Carrefour)

1 64 189

Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN)

4 83 81

Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank (Studi Kasus : No.1945 / Pid.B / 2005 / PN-MDN)

2 61 120

Asas Ne Bis In Idem Dalam Hukum Pidana (Pendekatan Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1384 / Pid.B / Pn. Mdn / 2004 Jo Putusan Pengadilannegeri Medan No. 3259 / Pid.B / Pn. Mdn / 2008)

2 49 163

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM DALAM TINDAK PIDANA PERCOBAAN PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN (Putusan Nomor : 87 / Pid.B / 2012 / PN.GS)

0 5 15

Analisis Yuridis Putusan Hakim dalam Tindak Pidana Percobaan Pencurian dengan Pemberatan (Putusan Nomor : 87 / Pid.B / 2012 / PN.GS

0 7 8

ANALISIS PUTUSAN NO : 1270 / Pid.B / 2009 / PN.TK PADA BPR TRIPANCA SETIADANA

2 45 21

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL PELAKU TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (Studi Perkara Nomor : 43 / Pid / Sus / 2011 / PN.TK)

1 11 23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pertanggungjawaban Pidana Bagi Terdakwa Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Sesuai Dengan PASAL 340 KUHP(Studi Kasus Putusan No. 3.682 / Pid.B / 2009 / PN. Mdn)

0 3 38