Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Perilaku Belajar
1. Perilaku belajar
Favourable Unfavourable Jumlah
Kebiasaan MengikutiPelajaran 1, 2, 3
4, 5 5
Kebiasaan Membaca Buku 6,7,8,9
10 5
Kunjungan Keperpustakaan 11,12,14,
13, 15 5
Kebiasaan Menghadapi Ujian 16,19,20
17, 18 5
F. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a Angket
Angket atau kuosioner adalah sebuah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui, Arikunto 2006 : 151. Metode ini bertujuan mengungkapkan data yang menjadi perhatian dalam
penelitian ini yaitu kecerdasan emosional dan perilaku belajar. b Dokumentasi
Dokumentasi menurut Arikunto adalah “Barang-barang tertulis” Metode dokumentasi ini dapat diartikan sebagai metode yang digunakan
untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip buku, surat kabar, majalah, notulen, dan sebagainya, Arikunto
2006 : 158. Metode ini dipakai untuk memperoleh data mengenai gambaran umum Universitas, program studi, dan prestasi belajar
mahasiswa.
c. Wawancara wawancara adalah metode tanya jawab langsung dengan
responden. Dalam hal ini wawancara ditujukan pada mahasiswa untuk melengkapi data-data mengenai penelitian.
G. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Pengujian validitas
Validitas adalah derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh
peneliti. Data yang valid adalah “ data yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
penelitian. Sugiyono, 2008 : 455 . Dalam penelitian ini yang akan diuji
adalah butir-butir pertanyaan.
Untuk menguji kesahihan Validitas kuisioner dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dari Karl Person
Arikunto, 2006 : 170 . Dengan rumus sebagai berikut :
rxy
{ }{ }
∑ −
∑
∑
− ∑
− =
∑ ∑
∑ ∫
N N
N y
x xy
y y
x x
2 2
2 2
Keterangan : rxy
= koefisien korelasi variabel x dengan variabel y. xy
= jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y. x
= jumlah nilai setiap item. y
= jumlah nilai konstan. N
= jumlah subyek penelitian. Kuesioner sebagai alat ukur perlu diuji validitasnya untuk menunjukkan
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur semakin tepat pula alat
pengukur mengenai sasarannya. Sebaliknya semakin rendah validitas alat ukur semakin jauh pula alat pengukur mengenai sasarannya. Adapun kriteria
validitasnya adalah sebagai berikut : Jika
dengan taraf signifikan = 0,05 maka butir-butir
pertanyaan dikatakan valid. Jika
dengan taraf signifikan = 0,05 maka butir-butir
pertanyaan dikatakan tidak valid. Uji validitas ini menggunakan komputer program SPSS versi 16.0, apabila
diperoleh hasil r hitung untuk setiap butir lebih besar dari r tabel dengan N = 30 dengan taraf signifikan 5 menunjukkan r tabel sebesar 0,361. Maka butir-butir
soal yang telah disusun ke dalam instrumen dinyatakan valid sehingga pengambilan keputusan data penelitian dapat digunakan.
a. Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas pada Variabel Kecerdasan Emosional
Variabel Pertanyaan
no
+,- .01
Keterangan
Kecerdasan Emosional
1 0.685
0.361 VALID
2 0.525
0.361 VALID
3 0.442
0.361 VALID
4 0.556
0.361 VALID
5 0.577
0.361 VALID
6 0.476
0.361 VALID
7 0.553
0.361 VALID
8 0.440
0.361 VALID
9 0.575
0.361 VALID
10 0.459
0.361 VALID
11 0.577
0.361 VALID
12 0.514
0.361 VALID
13 0.570
0.361 VALID
14 0.597
0.361 VALID
15 0.656
0.361 VALID
16 0.784
0.361 VALID
17 0.483
0.361 VALID
18 0.458
0.361 VALID
19 0.413
0.361 VALID
20 0.371
0.361 VALID
21 0.653
0.361 VALID
22 0.643
0.361 VALID
23 0.544
0.361 VALID
24 0.557
0.361 VALID
25 0.648
0.361 VALID
Dari tabel diatas tampak dari 25 item pertanyaan, terdapat 25 item pertanyaan yang valid atau semua iem dinyatakan valid, karena r hitung lebih
besar dari r tabel, jadi dari 25 item pertanyaan tersebut yang layak digunakan untuk penelitian.
b. Uji Validitas Variabel Perilaku Belajar
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas pada Variabel Perilaku Belajar
Variabel Pertanyaan
no
+,- .01
Keterangan
Perilaku Belajar
1 0.731
0.361 VALID
2 0.604
0.361 VALID
3 0.527
0.361 VALID
4 0.525
0.361 VALID
5 0.666
0.361 VALID
6 0.534
0.361 VALID
7 0.527
0.361 VALID
8 0.468
0.361 VALID
9 0.632
0.361 VALID
10 0.519
0.361 VALID
11 0.625
0.361 VALID
12 0.417
0.361 VALID
13 0.432
0.361 VALID
14 0.633
0.361 VALID
15 0.461
0.361 VALID
16 0.782
0.361 VALID
17 0.395
0.361 VALID
18 0.414
0.361 VALID
19 0.472
0.361 VALID
20 0.439
0.361 VALID
Dari tabel di atas tampak dari 20 item pertanyaan semuanya dinyatakan valid, karen r hitung lebih besar dari r tabel, jadi dari 20 item pertanyaan tersebut
yang layak digunakan untuk penelitian.
2. Pengujian reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok
yang sama diperoleh hasil yang relatif sama Azwar, 2000 : 3. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha
Cronbach. Rumus :
α =
∑ −
− x
S j
S k
k
2 2
1 1
Keterangan : α
= koefisien reliabilitas alpha k
= jumlah item j
S
2
= varians responden untuk item J
x S
2
= jumlah varians skor total Besar
r
dapat dihitung dengan uji statistik Alpha Cronbach. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Alpha Cronbach lebih
besar dari 0,60 Ghozali, 2002 : 133 . Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5 jika
,
maka instrumen pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada responden dapat dinyatakan reliabel dapat dipercaya .
Uji reliablitas ini menggunakan komputer program SPSS versi 16.0, dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil uji reliabilitas seperti pada tabel di bawah ini
:
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Nomor Variabel
Koefisien Alpha
1 Kecerdasan Emosional
0.921 2
Perilaku Belajar 0.904
Pada penelitian ini menginterprestasikan hasil uji coba instrumen menggunakan pedoman dari Arikunto, 2002 : 254 sebagai berikut :
0,800 – 1,000 = Sangat tinggi 0,600 – 0,799 = Tinggi
0,400 – 0,599 = Cukup 0,200 – 0,399 = Rendah
0,000 – 0,199 = Sangat Rendah Berdasarkan tabel di atas maka, apabila dilihat dari hasil pengujian
reliabilitas variabel kecerdasan emosional, dengan nilai alpha 0,921 termasuk dalam kategori sangat tinggi dan hasil pengujian reliabilitas
perilaku belajar, dengan nilai alpha 0,904 termasuk dalam kategori sangat tinggi.
H. Teknik Analisa Data
a. Deskripsi Data dan Variabel Data
Pada bagian ini peneliti mendeskripsikan data hasil observasi yang sudah didapat dari penelitian dan variabel penelitian yang meliputi
kecerdasan emosional, perilaku belajar dan prestasi belajar.
b. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini ada dua rumusan hipotesis. Pengujian kedua hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengujian hipotesis pertama Ho
1
: tidak ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan ` emosional dengan prestasi belajar mahasiswa.
Ha
1
: ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mahasiswa.
2. Pengujian hipotesis kedua Ho
2 :
tidak ada hubungan positif dan signifikan antara perilaku belajar dengan prestasi belajar.
Ha
2
: ada hubungan positif dan signifikan antara perilaku belajar dengan prestasi belajar.
c. Metode analisis data
Teknik analisa yang dilakukan adalah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner terlebih dahulu diubah menjadi data ordinal dalam bentuk rangking atau peringkat dengan
menggunakan tabel penolong untuk menghitung koefisien korelasi spearman rank.
2. Kemudian, hasil yang telah diperoleh dari perhitungan dalam tabel penolong tersebut tepatnya pada kolom terakhir dimasukkan
dalam rumus koefisien korelasi spearman rank yang dikemukakan oleh Santoso, 2010 : 236 sebagai berikut :
ρ atau rs = 1 – 6 ∑di
2
n n
2
– 1 Keterangan :
ρ atau rs = Koefisien korelasi Spearman rank.
di
2
= Determinan. n
= Jumlah datasampel. 3. Setelah nilai ρ didapat, selanjutnya untuk mengetahui apakah nilai
koefisien korelasi spearman rank tersebut nilai ρ signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan nilai pada tabel ρ tabel rho
atau tabel nilai kritik koefisien korelasi peringkat spearman pada taraf kesalahan tertentu 5 dan 1 .
4. Menyimpulkan hasil
pengujian hipotesa
berdasarkan perbandingan antara nilai ρ
hitung
dengan ρ
tabel
Santoso, 2010 : 237.
Syarat pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : •
Jika ρ
hitung
ρ
tabel
, maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima tolak Ho, terima Ha.
• Jika ρ
hitung
ρ
tabel
, maka hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak terima Ho, tolak Ha.
52
BAB IV GAMBARAN UMUM
Ulasan gambaran umum berikut ini bersumber dari website www.usd.ac.id dan data dokumentasi referensi lainnya.
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma
1. PTPG Sanata Dharma 1955-1958
Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru PTPG oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan RI pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus Serikat Yesus yang lazim disingkat
S.J.. Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 Mendidik Yayasan De Britto di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H.
Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris Yayasan Loyola di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J.
Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat
Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan
diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955. Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 jurusan, yaitu
Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi