Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi adalah aspek penting dalam kehidupan manusia. Sebagai mahluk sosial yang banyak bersinggungan dan harus selalu berinteraksi dengan orang lain, peran komunikasi menjadi sangat vital. Karena dalam berinteraksi, manusia membutuhkan komunikasi, baik itu secara verbal dan non verbal maupun dengan menggunakan lambang atau simbol yang telah disepakati bersama. Salah satu alat komunikasi yang banyak digunakan saat ini adalah pesawat telepon. Bentuknya yang praktis dan berbiaya murah memudahkan penggunanya untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain tanpa hambatan ruang dan waktu. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi komunikasi juga mengalami perubahan. Salah satu yang berkembang pesat adalah pesawat telepon. Sejak pertama kali ditemukan oleh Alexander Graham Bell di tahun 1876, pesawat telepon telah mengalami banyak perubahan dari bentuk aslinya. Sekarang kita mengenal teknologi telepon seluler ponsel sebagai pengembangan dari bentuk pesawat telepon tradisional. Dengan sifat ponsel yang mobile, penggunanya dapat dimudahkan untuk berkomunikasi tanpa halangan ruang. Pada pertama kali kemunculannya, teknologi ini masih berharga mahal. Tidak semua orang dapat memilikinya. Namun kini hampir semua orang bisa memilikinya, karena harga pesawat telepon seluler semakin murah. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 2 Hal ini tidak bisa dilepaskan dari munculnya teknologi CDMA Code Division Multiple Access yang diterapkan di ponsel. Teknologi yang pertama kali digunakan di Perang Dunia II oleh Inggris ini memiliki keunggulan antara lain berbiaya murah dan praktis serta efisien untuk penggunaan komunikasi seluler. Teknologi seluler berbasis CDMA ini tergolong baru untuk ukuran Indonesia. Sebelumnya, ponsel berbasiskan teknologi GSM Global System for Mobile communication menjadi yang lebih banyak digunakan di Indonesia. Teknologi ini memang masih mendominasi pasar Indonesia, namun biayanya masih tergolong mahal. Karena biaya dari CDMA yang murah tersebutlah, banyak orang yang kemudian tertarik untuk menggunakan ponsel berbasis teknologi ini. Menurut data dari CDMA Development Group CDG, jumlah pengguna telepon CDMA di Indonesia hingga akhir kuartal pertama 2008 mencapai 16,3 juta pelanggan. Dengan jumlah pelanggan peningkatan yang cukup pesat tiap tahunnya, tercatat pada akhir 2006 pengguna CDMA di Indonesia baru 7,8 juta. Angka itu melonjak dua kali lipat pada akhir 2007 menjadi 14,4 juta. Melihat ada pasar baru yang berpotensi, para operator ponsel di Indonesia seperti berlomba-lomba untuk ‘bermain’ di pasar ponsel teknologi CDMA. Hingga kini tercatat ada 6 operator selular yang menggunakan teknologi CDMA. Salah satunya adalah PT. Telkom dengan produk Flexinya. Produk Flexi sendiri tercatat memiliki pelanggan sebanyak 7 juta sampai bulan Mei 2008 dengan jumlah yang terus meningkat. Sebagai salah satu operator perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 3 CDMA pertama, Flexi harus menghadapi persaingan dengan operator-operator CDMA baru. Untuk itulah dibutuhkan peran penting seorang Marketing Public Relation. Dimana nantinya peran dari Maketing Public Relations ini bisa membawa brand image baik yang sudah terbentuk itu dapat lebih menunjukkan dan mempertahankannya dihadapan publik.

B. Perumusan Masalah