Wibowo, DNAMr. X yang dikubur di belakang rumah orang tua Very Idham Heryansyah alias Ryan identik dengan DNA M. Jalal ayah kandung
M. Asrori dan Dewi Muntari ibu kandung M. Asrori. Disimpulkan bahwa dengan nilai kebenaran pemeriksaan DNA lebih dari 99,99 bahwa
Mr. X yang dibunuh oleh Ryan teridentifikasi sebagai M. Asrori als Aldo. Novum 3 : Berdasarkan Surat Pemeriksaan DNA No. R 08012. E
DNA IX 2008 Biddokpol Tanggal 16 September 2008 menyatakan hasil tes DNA mayat Mr. XX yang ditemukan di kebun tebu Desa Braan
Kabupaten Jombang identik dengan keluarga Fauzin Suyanto dan merupakan anak biologis dari Ny. Suyati selaku ibu kandung Fauzin
Suyanto alias Antonius yang dilakukan dengan pembongkaran makan Mr. XX yang sebelumnya diyakini sebagai mayat M. Asrori. Ny. Suyati
mengakui telah kehilangan anak laki-laki yang bernama Fauzin Suyanto sejak tahun 2007.
Disimpulkan bahwa dalam kasus a quo telah terjadi error in subjective kesalahan Terdakwanya dan kesalahan menangkap. Dengan
adanya novum tersebut, maka Terdakwa harus dinyatakan tidak terbukti dan karenanya harus dibebaskan.
5. Putusan Hakim
a. Putusan Pengadilan Negeri Jombang No. 48Pid.B2008-PN.JMB. tanggal
8 Mei 2008 menjatuhkan pidana penjara selama 17 tujuh belas tahun kepada Terdakwa.
Universitas Sumatera Utara
b. Putusan Mahkamah Agung No.89 PKPID2008 membatalkan Putusan
Pengadilan Negeri Jombang No. 48Pid.B2008- PN.JMB. tanggal 8 Mei 2008 dan mengadili kembali dengan menyatakan Terpidana IMAM
CHAMBALI als. KEMAT tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Primair
dan Subsidair dan membebaskan oleh karena itu kepada Terpidana dari segala dakwaan.
6.Analisis Putusan
Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No.89 PKPID2008 penulis dapat memberikan analisis ringkas bahwa :
a. Hal pertama yang mendasari kesalahan penangkapan dan penuntutan pada
kasus ini adalah karena tidak dilakukannya tes DNA terlebih dahulu terhadap para korban. Sehingga menyebabkan ketidakpastian hukum di
Indonesia. b.
Pada kasus ini tes DNAmempunyai kaitan terhadap korban tindak pidana,khususnya dalam pengungkapan identitas korban yang tidak bisa
diidentifikasi lagi secara visual.Hal ini dapat dibuktikan dengan dilakukannya tes DNA yang dilakukan terhadap Mr.X yang dikubur
dibelakang rumah orang tua Very Idham Heryansyah alias Ryan ternyata adalah Korban M.Asrori karena hasil Tes DNA membuktikan bahwa DNA
korban M.Asrori identik dengan Ayahnya M.Jalal dan Ibunya Dewi Muntari dengan nilai kebenaran lebih dari 99,99 dan juga hasil tes DNA
Universitas Sumatera Utara
korban Mr. XX yang ditemukan di kebun tebu Desa Braan Kabupaten Jombang identik dengan keluarga Fauzin Suyanto dan merupakan anak
biologis dari Ny. Suyati. c.
Tes DNA juga mempunyai peranan penting dalam pembuktian sebuah kasus tindak pidana. Dalam kasus ini, tes DNA dapat membuktikan
identitas para korban yang sebenarnya secara ilmiah yaitu mayat Korban M. Asrori ternyata dikuburkan di Dusun Maijo, Desa Jatiwates,
Kecamatan Tembeleng, Kabupaten Jombang dan ternyata tes DNA ini langsung bertentangan dengan Dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang
menyatakan Terdakwa membunuh M. Asrori dan menguburkannya di kebun tebu Desa Braan Kabupaten Jombang sehingga Terdakwa Imam
Chambali alias Kemat akhirnya dibebaskan oleh Mahkamah Agung. d.
Tes DNAyang jika dilakukan pada proses penyelidikan juga dapat menciptakan kepastian hukum dan mencegahkasus salah tangkap terhadap
pelaku pembunuhan. Di dalam putusan tersebut dapat terlihat bahwa jika tes DNA tidak dilakukan pada kasus-kasus seperti pembunuhan,maka
rentan terjadi kekeliruan hakim dalam putusan pengadilan. e.
Tes DNAtelah berperan penting untuk membuktikan bahwa Terdakwa Imam Chambali alias Kemat tidak bersalah. Tanpa tes DNA, maka
Terdakwa tetap akan menjalani hukuman pidana penjara hingga saat
Universitas Sumatera Utara
BAB III IMPLEMENTASI TES DNA DALAM PEMBUKTIAN SUATU TINDAK PIDANA