Indikator Ekonomi Definisi Operasional Data

secara deskripsi kesempatan kerja pada sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Bogor pasca kebijakan upah minimum.

3.3.5. Definisi Operasional Data

1. Indikator Ekonomi

Indikator ekonomi dalam hal ini kesempatan kerja merupakan variabel yang akan berubah dengan adanya pengaruh dampak dari kebijakan upah minimum di suatu wilayah yang biasa disebut dengan Upah Minimum Regional. Indikator ekonomi yang tersebut diatas dilihat dari berbagai sektor yang ada di kabupaten Bogor. Nilai dari perubahan indikator ekonomi kesempatan kerja dapat diperoleh dari Departemen Tenaga Kerja DEPNAKER atau dapat juga diperoleh dari Badan Pusat Statistik Jakarta dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2. Tahun Dasar Analisis dan Tahun Akhir Analisis Tahun dasar analisis merupakan tahun tertentu yang dijadikan patokan untuk menganalisis atau tahun yang dijadikan sebagai titik awal untuk melihat pertumbuhan sektor-sektor perekonomian. Sedangkan tahun akhir analisis merupakan tahun tertentu yang dijadikan sebagai titik akhir dalam menganalisis data. 3. Sektor Usaha Sektor ekonomi adalah kesatuan dari unit-unit produksi yang terdapat pada suatu wilayah tertentu. Sektor-sektor usaha yang ada di kabupaten Bogor terdiri dari sembilan macam sektor, diantaranya yaitu: 1 sektor pertanian, 2 sektor pertambangan, 3 sektor industri pengolahan, 4 sektor listrik, gas dan air, 5 sektor bangunan, 6 sektor perdagangan, hotel, dan restoran, 7 sektor pengangkutan dan komunikasi, 8 sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan 9 sektor jasa-jasa BPS, 2004. Selanjutnya akan dijabarkan satu persatu sektor perekonomian tersebut di Kabupaten Bogor, sebagai berikut : 1 Sektor Pertanian Sektor ini terdiri dari sub sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Sub sektor tanaman bahan makanan mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedele, sayur-sayuran,dll. Untuk sub sektor perkebunan mencakup komoditi perkebunan yang diusahakan oleh rakyat dan perusahaan seperti komoditi karet, kopra, kopi, teh, tebu, tembakau, cengkeh, dsb. Sub sektor peternakan mencakup produksi ternak besar dan ternak kecil misalnya sapi, kerbau, babi, kuda, kambing, serta unggas, maupun hasil ternak misalnya susu segar, telur, dan kulit. Sub sektor kehutanan mencakup komoditi kayu pertukangan, kayu bakar, arang, bambu, dll. Dan untuk sub sektor perikanan terdiri dari kegiatan perikanan laut, perikanan darat, dan pengolahan sederhana pengeringan dan penggaraman ikan. 2 Sektor Pertambangan Sektor ini diklasifikasikan dalam 3 sub sektor yaitu minyak dan gas bumi migas, pertambangan tanpa migas, dan penggalian. Sektor ini mencakup kegiatan-kegiatan penggalian, pemboran, dan pengambilan segala macam pemanfaatan misalnya benda non biologis, barang-barang tambang, mineral, dan barang galian yang tersedia di alam. 3 Sektor Industri Pengolahan Sektor ini mencakup dua sub sektor yaitu industri minyak dan gas, dan industri tanpa minyak dan gas. Sub sektor industri minyak dan gas mencakup kegiatan pengolahan, pengilangan minyak bumi dan gas alam cair misalnya premium, minyak tanah, minyak diesel, avtur, avigas, dsb. Sub sektor tanpa minyak dan gas mencakup industri besar dan sedang, industri kecil, dan industri rumah tangga. 4 Sektor Listrik, Gas, dan Air bersih Sub sektor listrik mencakup kegiatan pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik yang diselenggarakan oleh Perusahan Listrik Negara PLN dan Non PLN. Sub sektor gas biasanya diusahakan oleh Perusahaan Gas Negara PN Gas. Sub sektor air bersih mencakup kegiatan proses pembersihan, pemurnian,dan proses kimiawi lainnya untuk menghasilkan air minum, serta pendistribusian dan penyalurannya baik yang dilakukan oleh Perusahaan Air Minum PAM maupun bukan PAM. 5 Sektor Bangunan Sektor ini mencakup kegiatan pembangunan fisik konstruksi, baik yang digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana lainnya yang digunakan oleh perusahaan konstruksi maupun yang dilakukan oleh perorangan. 6 Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Sektor ini mencakup sub sektor perdagangan besar dan eceran, hotel dan restoran. Sub sektor hotel mencakup kegiatan penyediaan akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan. Dan untuk sub sektor restoran mencakup kegiatan usaha penyediaan makanan dan minuman jadi yang umumnya dikonsumsi di tempat penjualan. 7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sub sektor pengangkutan mencakup kegiatan angkutan rel, angkutan jalan raya, angkutan laut, angkutan sungai dan penyebrangan, angkutan udara, jasa penunjang angkutan. Sub sektor komunikasi mencakup kegiatan Pos dan Giro, telekomunikasi dan jasa penunjang komunikasi. 8 Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Sektor ini mencakup kegiatan sub sektor Bank dan lembaga keuangan lainnya, sewa bangunan serta jasa perusahaan. 9 Sektor Jasa-jasa Sektor ini mencakup sub sektor jasa pemerintahan umum dan sub sektor jasa swasta. Sub sektor jasa pemerintahan umum mencakup kegiatan jasa yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk kepentingan rumah tangga serta masyarakat umum. Sedangkan sub sektor jasa swasta meliputi kegiatan jasa yang dilaksanakan pihak swasta misalnya jasa sosial dan kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi, serta jasa perorangan dan rumah tangga.

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOGOR

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Upah Minimum Provinsi, Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi terhadap Kesempatan Kerja di Provinsi Sumatera Utara

3 103 62

Analisis Kausalitas Antara Upah Minimum dan Tingkat Inflasi di Kota Medan

3 57 66

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, Upah Minimum Provinsi Dan Krisis Ekonomi Terhadap Kesempatan Kerja Di Sumatera Utara

3 76 108

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN UPAH MINIMUM TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2009-2013

1 15 83

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN UPAH MINIMUM TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2009-2013

0 31 84

Dampak Kebijakan Upah Minimum dan Makroekonomi terhadap Laju Inflasi, Kesempatan Kerja serta Keragaan Permintaan dan Penawaran Agregat

1 11 169

Dampak Kebijakan Upah Minimum dan Makroekonomi terhadap Laju Inflasi, Kesempatan Kerja serta Keragaan Permintaan dan Penawaran Agregat

0 8 159

ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA, UPAH MINIMUM, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP Analisis Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja, Upah Minimum, Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja(Di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Pa

0 2 13

ANALISIS PENGARUH UPAH MINIMUM TERHADAP KESEMPATAN KERJA SEKTOR INDUSTRI DENGAN PANEL DATA ANALYSIS

0 1 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ketenagakerjaan 2.1.1 Kesempatan Kerja dan Tenaga Kerja - Analisis Pengaruh Upah Minimum Provinsi, Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi terhadap Kesempatan Kerja di Provinsi Sumatera Utara

0 0 16