c. Tambahan, informasi dapat mempengaruhi atau memberikan tambahan baru
pada informasi yang telah ada. d.
Korektif, informasi dapat menjadi suatu koreksi dan informasi salah atau palsu sebelumnya.
e. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada.
Dalam berbagai literature manajemen, terkandung suatu pengertian informasi yang sasaran akhirnya adalah untuk pengambilan keputusan.
Penggunaan informasi diharapkan akan menambah pengetahuan bagi yang menggunakannya. Namun demikian tidak selamanya bahwa pengguna
informasi akan mengakibatkan suatu pilihan mutlak.
3. Nilai Informasi
Nilai dari informasi Value of Information ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya
lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan dalam informasi, umumnya dapat digunakan untuk beberapa
kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya,
karena sebagian informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan
nilai uang, tetapi ditaksir efektivitasnya.
BAB 3
GABARAN SEKILAS TENTANG INTER CLUB INDONESIA
KORDINATOR DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
3.1 Latar Belakang Inter Club Indonesia Kordinator Daerah Sumatera Utara
ICI adalah organisasi pendukung klub sepakbola FC Internazionale di Italia yang beraffiliasi dan tunduk pada regulasi serta peraturan- peraturan yang dikeluarkan
oleh CCIC Centro Coordinamento Inter Club. Organisasi Inter Club Indonesia disingkat ICI yang didirikan pada tanggal
24 Agustus di Jakarta. Pengurus pusat ICI berkedudukan di Jakarta dan pengurus regional berkedudukan di setiap wilayah ProvinsiKabupaten Kotamadya di
Indonesia, kecuali dalam kondisi tertentu yang diputuskan oleh Pengurus Pusat. Inter Club Indonesia Kordinator Daerah Sumatera Utara dibentuk agar
mempermudah mengkordinasi Organisasi ICI yang berada di daerah Sumatera Utara. Pengurus Inter Club Indonesia Kordinator Daerah Sumatera Utara
berkedudukan di Kota Medan, Sumatera Utara.
3.2 Azaz, Sifat, Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi Inter Club Indonesia Kordinator
Daerah Sumatera Utara
Inter Club Indonesia berazaskan “kebersamaan, kekeluargaan dan anti kekerasan” dengan bersifat “independen, profesional, demokratis dan bertanggung jawab”.
Inter Club Indonesia Kordinator Daerah Sumatera Utaradidirikan dengan tujuan untuk menjadi wadah resmi dan ajang silaturahmi bagi para pendukung FC
Internazionale yang ada di wilayah Sumatera Utara.
Inter Club Indonesia Kordinator Daerah Sumatera Utara mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
1. Membina dan mengayomi seluruh anggota untuk menjadi pendukung yang
profesional, anti kekerasan, dan menjunjung tinggi perdamaian antar pendukung.
2. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota untuk
mengembangkan karier organisasi sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Di dalam melaksanakan tugas pokok, Inter Club Indonesia Kordinator Daerah Sumatera Utara mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai sarana penampung dan penyalur aspirasi para anggota.
2. Sebagai penyelenggara kegiatan dalam rangka mendukung FC Internazionale
di Sumatera Utara.
3.3 Kepengurusan dan Kegiatan Inter Club Indonesia Kordinator Daerah Sumatera
Utara
Kepengurusaan Inter Club Indonesia Kordinator Daerah Sumatera Utara dipilih dari dan oleh anggota melalui mekanisme musyawarah pembentukan
kepengurusan di Sumatera Utara. Setiap yang dapat dipilih menjadi pengurus Inter Club Indonesia Kordinator Daerah Sumatera Utaraadalah anggota ICI
Moratti yang memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Bersedia menjadi pengurus tanpa imbalan pamrih apapun.
2. Memiliki kemauan dan kemampuan mengelola organisasi.
3. Bertanggung jawab serta mau bekerja keras.
Inter Club Indonesia Kordinator Daerah Sumatera Utara menyelenggarakan kegiatan yang terdiri dari:
1. Kegiatan rutin keanggotaan.
2. Kegiatan lain yang bersifat insidental.
BAB 4
PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem
Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifkasi jalannya suatu sistem dan permasalahan – permasalahan yang terjadi pada sistem yang dibuat, yang meliputi
perangkat keras Hardware, perangkat lunak Software, dan pengguna Brainware. Analisis sistem dibutuhkan sebagai tahapan dasar perancangan sistem
yang bekerja, yaitu meliputi pembahasan desain, deskripsi sistem, rancangan umum, spesifikasi kebutuhan, dan perancangan basis data RED.
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan merupakan proses setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefenisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional, persiapan untuk merancang
implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi mengkonfigurasikan perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.