f. Koreksi teknis
Pergerakan saham jarang yang terus menerus bergerak naik atau selalu turun. Sesudah periode kenaikan atau penuruan yang cukup lama,
biasanya akan dijumpai koreksi teknis. g.
Sentimen pasar Berita atau issue dari bidang politik, ekonomi dan lain lain akan mampu
mempengaruhi aktivitas ekonomi, termasuk harga-harga saham di bursa. Salah satu pengaruh kuat dan konsisten pada pasar modal
Indonesia adalah kinerja harga saham di bursa-bursa luar negeri yang sering terefleksi pada harga saham di Indonesia.
a. Penelitian Terdahulu
Tiga penelitian terdahulu menjadi referensi penelitian ini tercantum pada tabel 2.6
Tabel 2.6 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Variabel
Independen Variabel
Dependen Hasil
1
Hadianto 2005
Pengaruh earning per
share dan price Earning ratio
terhadap harga saham
earning per share, dan
price Earning
ratio. Harga
saham. Hasil penelitiannya
membuktikan bahwa earning per
share dan price Earning ratio
berpengaruh terhadap harga
pada perusahaan ritel
di BEI. saham baik secara
parsial maupun simultan.
2
Santoso 2003
Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap
Harga Saham Perusahaan
manufaktur Yang Listing di
BEI tahun
2003 – 2006 ROI, DAR,
dan PER Harga
saham Temuannya
membuktikan bahwa
variabel ROI, DAR dan
PER berpengaruh terhadap harga
saham
3
Trisnawati 2003
Pengaruh Debt to
Investment Ratio
dan kebijakan
dividen terhadap harga
saham perusahaan
media elektronik yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Debt to
Asset Ratio ,
dan Dividen
Payout Ratio.
Harga saham
Hasil temuanya membuktikan
bahwa Debt to
Asset Ratio tidak berpengaruh
terhadap harga saham sedangkan
kebijakan dividen yang diproksikan
dengan dividen
payout ratio berdampak positif
terhadap harga saham
Sumber : Data yang diolah penulis, 2014
2.3. Kerangka Konseptual
Secara umum kinerja keuangan perusahaan ditunjukan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan yang kemudian dianalisis menggunakan rasio
keuangan. Dalam penelitian ini rasio keuangan yang dipakai adalah Current Ratio, Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share, dan
Inventory Turnover. Kerangka konseptual hubungan dan pengaruh Current Ratio, Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share, dan Inventory
Turnover terhadap harga saham tercantum pada gambar 2.1.
H
1
H
2
H
3
H
4
H
5
H
6
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Diolah penulis, 2014
Current Ratio digunakan untuk menilai likuiditas suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik kemampuan likuiditas perusahaan yang
Inventory Turn Over X5 Earning Per Share X4
Return On Investmen X3 Return On Equity X2
Current Ratio X1
Harga Saham Y
bersangkutan sehingga kemungkinan suatu perusahaan dalam kondisi baik akan semakin besar. Apabila hal tersebut terjadi maka hal tersebut akan berdampak
pada meningkatnya keuntungan perusahaan. Dengan keuntungan yang tinggi maka tingkat pengembalian return saham juga tinggi.
Profitabilitas diproxikan oleh ROE, ROI, dan EPS. Return on equity ROE adalah rasio yang menggambarkan hasil pencapaian perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih dari penggunaan modal sendiri ekuitas. Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi efektifitas penggunaan modal oleh
perusahaan dalam menghasilkan laba. Beberapa bukti empiris menunjukkan bahwa ROE yang semakin meningkat dapat meningkatkan harga saham.
Return on Investment ROI merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak atau net income after tax NIAT terhadap total assets. Jika kemampuan untuk
menghasilkan laba meningkat, harga saham meningkat, dengan kata lain ROI mempengaruhi harga saham, jika ROI naik maka harga saham akan naik
sebaliknya ROI turun maka harga saham akan turun. Earning Per Share EPS yang besar menunjukkan kemampuan perusahaan yang
lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Peningkatan EPS menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan
kemakmuran para investor, dan dari hal tersebut akan mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan. Hal itu akan
mengakibatkan kenaikan laba yang pada akhirnya ada kecenderungan kenaikan harga saham, begitu juga sebaliknya.
Inventori turnover yang artinya semakin tinggi persentasenya semakin baik yang artinya semakin cepat persediaan jadi kas. Semakin tinggi inventory
turnover ITO, maka semakin efisien perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan dan laba perusahaan juga dapat meningkat yang
pada akhirnya dapat meningkatkan harga saham.
2.4. Hipotesis Penelitian