Observasi Tindakan Pembelajaran Siklus I

46 materi pelajaran yang belum jelas. Terdapat sedikit peningkatan pada pertemuan pertama dan kedua, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa belum sempurna, sehingga aktivitas pembelajaran pada siklus I sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning dan mencapai kategori cukup baik.

3 Penilaian Keterampilan Membaca

Melengkapi data pada tahap observasi ini, peneliti juga melakukan peniliaian keterampilan membaca yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan membaca siswa setelah diberikan tindakan melalui Problem Based Learning pada siklus I. Data hasil penilaian ini merupakan data penentu keterampilan membaca siswa. Hasil penilaian keterampilan membaca siswa pada siklus I sebagai berikut. Hasil keterampilan membaca siswa dapat dijelaskan bahwa dari 20 siswa terdapat 14 siswa yang termasuk tuntas yaitu mereka yang mencapai nilai minimal 75. Sementara ada 6 siswa yang termasuk dalam kategori belum tuntas yaitu mereka yang mencapai nilai kurang dari standar KKM Kriteria Ketuntasan Minimal 75. Hasil penilaian keterampilan membaca pada siklus I memperlihatkan adanya beberapa siswa yang masih kurang dalam membaca. Kekurangan ini dapat diamati pada tabel diatas, dimana siswa yang tuntas ada 14 siswa dengan presentase ketuntasan sebesar 70. Hasil penilaian siklus I menunjukkan adanya hasil yang cukup baik dengan rata-rata kelas 72,50 dan ketercapaian ketuntasan 70 siswa mencapai KKM 75. Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca pada siklus I tergolong kategori baik. Namun hasil tersebut belum memenuhi target penelitian yang diharapkan dan masih harus ditingkatkan sehingga perlu diadakan suatu tindakan pembelajaran pada siklus II. 47

d. Tahap Refleksi

Tahap ini dilakukan oleh peneliti dan observer setelah melakukan analisis pada siklus I. Berdasarkan hasil analisis pada observasi dan penilaian keterampilan membaca ditemukan beberapa kekurangan yang ada pada siklus I. hasil refleksi tersebut dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.2 Hasil Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I No Kekurangan Kendala Perencanaan Perbaikan Siklus II 1 Guru kurang memotivasi siswa untuk berpendapat. Guru harus memotivasi siswa untuk berpendapat sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. 2 Saat guru menerangkan pelajaran, guru kurang jelas menyampaikan pembelajaran PBL. Guru harus lebih mengarahkan siswa untuk serius saat sedang memberi penjelasan pembelajaran keterampilan membaca. 3 Masih banyak siswa yang bermalas-malasan dan malu untuk membaca. Guru harus tegas dalam mengarahkan siswa untuk tidak bermalas-malasan dan malu dalam membaca. 4 Masih banyak siswa yang kurang menghargai pendapat temannya. Guru harus memberi ketegasan dan mengarahkan siswa untuk menghargai pendapat temannya sangat sedang membaca. 5 Kurangnya kerja sama siswa dalam kelompok membuat guru kesulitan untuk menertibkan siswa. Guru harus membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat berdiskusi serta bekerja sama dalam kegiatan pembelajaran keterampilan membaca. Dengan banyaknya kekurangan yang ada pada siklus I, maka pada perencanaan siklus II diperlukan perbaikan-perbaikan yang disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. 48

2. Tindakan Pembelajaran Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II ini dimulai dengan menyiapkan RPP Rancangan Pelaksanaan Pembelajara, lembar observasi, dan penilaian keterampilan membaca. Pada RPP materi yang dibahas pada siklus II ini adalah membaca pengumuman. Pada siklus II RPP dibuat dalam 2 pertemuan untuk menjelaskan materi dengan menggunakan model PBL. Berdasarkan hasil refleksi siklus I maka proses pembelajaran harus lebih diarahkan. Perbaikan-perbaikan yang ada pada siklus I diterapkan pada siklus II dengan mengubah beberapa peraturan yang terdapat pada siklus I, yaitu: 1 Guru harus memotivasi siswa terutama pada siswa yang kurang aktif untuk berpendapat. 2 Guru harus lebih mengarahkan siswa untuk serius saat sedang memberi penjelasan pembelajaran. 3 Guru harus tegas dalam mengarahkan siswa untuk tidak bermalas- malasan dan malu dalam membaca. 4 Guru harus memberi ketegasan dan mengarahkan siswa untuk menghargai pendapat temannya. 5 Guru harus membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat berdiskusi serta bekerja sama dalam kelompoknya.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan yang dilakukan pada siklus II merupakan perbaikan- perbaikan yang didasarkan pada pelaksanaan yang telah dilakukan pada siklus I. pelaksanaan yang akan dilakukan pada siklus II ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran membaca pengumuman yang meliputi tiga tahap, yaitu pendahuluan, tahap kegiatan inti, dan tahap penutup. Tahap ini merupakan pelaksanaan model PBL Problem Based Learning. 49 Tahap pendahuluan ini, guru mengucapkan salam pembuka, berdo‟a, melakukan pengaturan kelas, bertanya jawab dengan siswa dalam pembelajaran membaca dipertemuan sebelumnya, menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberi motivasi pada siswa. Sedangkan pada tahap kegiatan inti ini, meliputi: 1 Guru meminta siswa membaca teks pengumuman yang diberikan pada pembelajaran sebelumnya. 2 Siswa dalam kelompok mulai berpendapat tentang teks pengumuman yang diberikan. 3 Guru memberikan penjelasan kepada siswa dan mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan. 4 Siswa berdiskusi dalam kelompoknya mengenai teks pengumuman yang diberikan. 5 Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa di dalam kelompok untuk membaca teks pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat di hadapan teman-temannya. 6 Guru menilai siswa dari aspek intonasi, pelafalan, kelancaran, dan kenyaringan siswa dalam membaca teks pengumuman. Tahap penutup dalam pembelajaran membaca pengumuman adalah guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran, guru menilai hasil pembelajaran membaca pengumuman, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi dalam membaca.

c. Observasi

1 Observasi Guru Hasil Observasi yang dilaksanakan selama pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan model Problem Based Learning siklus II. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan observer yang mencatat seluruh aktivitas guru selama proses pembelajaran. Berdasarkan data yang dihasilkan pada tabel di atas terkait kegiatan guru, guru melakukan setiap langkah dalam RPP. Sesuai dengan data yang di peroleh pada siklus II pertemuan pertama