Penilaian Pendidikan Karakter KAJIAN PUSTAKA
35
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ulya Nurul Aini yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter di SD Negeri Kraton Yogyakarta”
pada tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman pengertian pendidikan karaakter antara kepala sekolah dan guru tidak jauh
berbeda. Kepala sekolah memahami pendidikan karakter untuk mendidik dan membentuk anak-anak agar berkepribadian yang baik. Guru
memahami pendidikan karakter sebagai suatu tuntunan dalam membentuk kepribadian anak supaya memiliki perilaku yang baik dan akhlak yang
bagus. Nilai karakter yang dikembangkan yaitu religius, jujur, disiplin, semangat kebangsaan, cinta tanah air, mengharagai prestasi, peduli
lingkungan, tanggung jawab. Bentuk implementasi pendidikan karakter di SD Negeri Kraton Yogyakarta dapat dilihat dari pengintegrasian nilai-nilai
karakter dalam program pengembangan diri, mata pelajaran, dan budaya sekolah.
Pengintegrasian nilai-nilai
karakter dalam
program pengembangan diri meliputi kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan,
dan pengkondisian. Pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam budaya sekolah meliputi kegiatan kelas, sekolah dan luar sekolah.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ridwan yang berjudul “Implementasi pendidikan karakter dalam kultur sekolah di SD Negeri
Lempuyangan I Yogyakart a” pada tahun 2013. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pendidikan karakter dalam kultur SD Negeri Lempuyangan I terimplementasi pada lapisan artifak serta nilai dan
keyakinan. Perencanaanya terdiri dari penetapan nilai-nilai karakter yaitu
36
religious, disiplin, semngat kebangsaan, dan menghargai prestasi; penyusunan program; sosialisasi kebijakan; dan perencanaan kondisi.
Pelaksanaanya yaitu melalui penyediaan fasilitas-fasilitas berbagai program yang didesain untuk membentuk karakter siswa melalui aktivitas-
aktivitas pembiasaan. Secara umum, SD Negeri Lempuyangan I telah mencapai indikator keberhasilan sekolah dalam mengimplementasikan
empat nilai karakter utama dan nilai peduli lingkungan yang menjadi fokus implementasi. Evaluasi dilakukan melalui monitoring dan evaluasi akhir
semester dengan instrumen catatan pelanggaran serta hasil observasi monitoring.
Aspek-aspek evaluasinya
mencakup perencanaan,
kelengkapan fasilitas, pelaksanaan, ketercapaian target serta perbandingan kondisi.