10 3. Nilai waktu uang, direpresentasikan oleh tingkat dalam aset moneter
bebas resiko yang memiliki tanggal jatuh tempo atau durasi yang bertepatan dengan periode yang dicakup oleh arus kas dan tidak
menimbulkan ketidakpastian dalam waktu atau risiko gagal bayar terhadap pemilik yaitu suku bunga bebas risiko.
4. Harga untuk menanggung ketidakpastian yang inheren dalam arus kas yaitu premi risiko.
5. Faktor lain yang akan diperhitungkan pelaku pasar dalam keadaan tersebut.
6. Untuk liabilitas, risiko wanprestasi non-performance risk yang terkait dengan liabilitas tersebut, termasuk risiko kredit entitas yaitu obligor
sendiri.” Hal ini menyatakan bahwa teknik nilai kini memberikan informasi yang
lengkap karena terdiri dari banyak elemen perspektif pelaku pasar sehingga cocok digunakan dalam penentuan nilai wajar.
Shortridge 2006 : 38 menyatakan di dalam jurnalnya bahwa “the ultimate goal of the fair value project is to improve comparability,
consistency, and reliability of fair value measurements by creating a model that can be broadly applied to financial and nonfinancial assets and
liabilities”.
Tujuan utama dari penerapan konsep fair value adalah untuk meningkatkan daya banding, konsistensi, dan keandalan pengukuran nilai wajar yang
dilakukan pada aset dan liabilitas keuangan maupun nonkeuangan.
2.1.2. Metode Nilai Kini Discounted Cash Flow
Telah dijelaskan di dalam konsep nilai wajar bahwa metode yang sering digunakan dalam menghitung nilai wajar adalah metode kini. Metode kini
merupakan penghitungan nilai wajar dengan menggunakan pendekatan
11 penghasilan. Penghasilan yang digunakan dalam penghitungan ini adalah arus
kas dengan kata lain metode yang digunakan adalah Discounted Cash Flow. Rumus penilaian dengan menggunakan Discounted Cash Flow adalah :
PV = CF +
+ .... + PV =
PV = Nilai Kini CF
= Arus Kas Periode 0 CF
n
= Arus kas periode n Dari rumus ini dapat dilihat bahwa nilai sebuah aset atau liabilitas diperoleh
melalui penjumlahan nilai kini dari penghasilan yang dihasilkan oleh aset atau liabilitas tersebut dalam hal ini arus kas.
Untuk melakukan penghitungan Discounted Cash Flow, mencari proyeksi arus kas di tahun yang akan datang merupakan sebuah hal yang penting.
Proyeksi arus kas di masa yang akan datang diperoleh dengan melakukan peramalan arus kas di masa yang akan datang. Ada tiga komponen dalam
melakukan peramalan arus kas. Pertama, menentukan lama periode pertumbuhan luar biasa; hal ini tergantung dari siklus hidup dan persaingan
yang dihadapi oleh sebuah perusahaan. Kedua, mengestimasi arus kas dalam periode pertumbuhan tinggi. Ketiga, penghitungan nilai terminal, yang
dihitung berdasarkan jalur arus kas setelah tahun terminal. Pertumbuhan arus kas dapat dihitung dengan menggunakan rumus
g
t
= x ROE
12 Jika pertumbuhan diperoleh, maka arus kas di periode selanjutnya pun dapat
diperoleh. Periode terminal adalah periode di mana sebuah perusahaan mengalami
pertumbuhan yang konstan atau perusahaan tersebut telah dilikuidasi. Jika dihubungkan dengan penilaian aset atau liabilitas, periode terminal adalah
periode di mana sebuah aset berhenti digunakan atau liabilitas sudah terlunaskan.
2.1.3. Laporan Arus Kas
Arus kas adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi
pembiayaanpendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.
Menurut PSAK No.2 2015:5 Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas
diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan selama periode tertentu biasanya satu tahun buku. Laporan arus kas cash flow mengandung dua macam aliranarus kas yaitu :
1. Cash inflow Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan
transaksi yang melahirkan keuntungan kas penerimaan kas. Arus kas masuk cash inflow terdiri dari:
13 Hasil penjualan produkjasa perusahaan.
Penagihan piutang dari penjualan kredit. Penjualan aktiva tetap yang ada.
Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
Pinjamanhutang dari pihak lain. Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
2. Cash out flow Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan
transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar cash out flow terdiri dari :
Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
Pembelian aktiva tetap. Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan. Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran
lain-lain.
14
2.1.4. Komponen Laporan Arus Kas