mempunyai ciri-ciri tertentu yang merupakan identitas, oleh karena ilmu hukum dapat di bedakan dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya.
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan yang terencana dilakukan dengan metode ilmiah bertujuan untuk mendapatkan data baru guna
membuktikan kebenaran ataupun ketidakbenaran dari suatu gejala atau hipotesa yang ada.
17
1. Metode Pendekatan Masalah
Studi hukum di bagi menjadi dua cabang studi. Pertama hukum di pelajari dan di teliti sebagai studi mengenai law in book. Di samping itu hukum juga dapat
di pelajari sebagai suatu studi mengenai law in action. Oleh karena mempelajari dan meneliti hubungan timbal balik antara hukum dengan lembaga-lembaga
sosial yang lain, maka penelitian terhadap hukum sebagai law in action merupakan studi social yang non doktrinal dan bersifat empiris.
18
Berkaitan dengan penelitian yang penulis ajukan dengan hal tersebut diatas, maka dalam hal ini metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah yuridis empiris. Pendekatan secara yuridis karena penelitian bertitik tolak dengan menggunakan kaidah hukum. Khususnya hukum waris adat Tana
Toraja dan peraturan-peraturan yang terkait. Sedangkan secara empiris karena penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai pelaksanaan
kedudukan anak angkat sebagai ahli waris yang terjadi di Tana Toraja.
2. Spesifikasi Penelitian
17
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam Praktik, Jakarta : Sinar Grafika 1991, hlm. 6
18
Rony Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jumetri, Jakarta : Ghalia
Persada,1990, hlm. 34
Berdasarkan judul penelitian yang telah dijabarkan dan beberapa rumusan masalah kemudian dihubungkan dengan tujuan yang di capai dengan adanya
penelitian ini, maka spesifikasi penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif analitis. Artinya, penelitian ini merupakan suatu upaya untuk mendeskripsikan
hukum waris adat tentang kedudukan anak angkat dalam memperoleh bagian waris. Dari hasil deskriptif tersebut, selanjutnya dianalisis norma-norma
hukumnya untuk dicari asas-asasnya, baik dengan pendapat para tokoh masyarakat setempat maupun pendapat penulis sendiri. Akhirnya dapat
dihasilkan suatu kesimpulan yang menggambarkan tentang bagaimana kedudukan anak angkat sebagai ahli waris menurut hukum adat Tana Toraja.
3. Populasi dan Teknik Sampling a. Populasi
Populasi yaitu keseluruhan dari obyek atau seluruh individu atau gejala atau seluruh kejadian unit yang akan di teliti, karena populasi biasanya sangat
besar dan sangat luas, maka kerap kali tidak mungkin untuk meneliti seluruh populasi.
19
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pihak-pihak atau masyarakat yang pernah terlibat di dalam proses pengangkatan anak di
masyarakat Tana Toraja. Dari populasi tersebut ditarik keterangan untuk menjelaskan masalah-masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini.
b. Sampel
Berhubung populasi dari penelitian ini demikian besar jumlahnya, maka penulis menggunakan teknik sampel. Winarno Surachmad berpendapat
bahwa sampel adalah sebagian yang di ambil dari keseluruhan obyek yang di
19
Ibid, hlm. 44
teliti dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan di ambil dengan menggunakan teknik tertentu.
20
Bertolak dari batasan yang dikemukakan di atas dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa sampel adalah sebagian populasi yang di ambil dari obyek
penelitian. Dalam penelitian ini populasi terlalu luas maka diambil sampel untuk
mewakili populasi tersebut sebagai obyek yang di teliti dengan menggunakan cara non-random sampling, guna mendapatkan sampel yang bertujuan
purposive sampling, yaitu dengan mengambil anggota sampel sedemikian rupa sehingga sampel mencerminkan ciri-ciri dari populasi yang sudah
dikenal sebelumnya.
21
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah dengan mengambil 3 tiga tokoh masyarakat yang pernah terlibat dalam proses pengangkatan
anak, sedangkan yang dijadikan responden adalah 4 empat keluarga di kecamatan Sangalla kabupaten Tana Toraja yang melakukan pengangkatan
anak. Responden adalah orang atau individu yang dijadikan sumber informasi.
Untuk mendukung data penelitian ini, maka penulis mengadakan wawancara yang bersifat bebas terpimpin kepada responden yang lain
sejumlah 3 tiga tokoh masyarakat, sebagai narasumber yang di nilai mampu memberikan pandangan mengenai kedudukan anak angkat sebagai ahli waris
dalam hukum waris adat.
4. Sumber dan Jenis Data