Skripsi Nuraeni, dengan judul Konsep dan Aplikasi Gadai Emas Syariah pada Bank Syariah

8 serta aplikasi gadai emas syariah pada Bank Danamon Syariah. Selain itu, skripsi ini juga membahas tinjauan hukum Islam terhadap aplikasi gadai.

2. Skripsi Aty Nurhayati, degan judul Konsep Gadai Ar-rahn dalam Islam

serta Prospeknya di Indonesia. Teknik penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini menggunakan Library Research, yaitu mengumpulkan, membaca, mempelajari serta menelaah buku-buku bacaan, surat kabar atau majalah yang berhubungan dengan pembahasan. Penelitian ini membahas tentang konsep gadai dalam Islam serta prospeknya di Indonesia. Dan juga membahas tentang analisis SWOT terhadap prospes pegadaian. Berbeda dengan dua penelitian diatas, penelitian ini membahas tentang “Efektivitas Gadai Emas Syariah Rahn BRI Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat” . Penelitian ini tidak hanya ingin mengetahui konsep serta aplikasi gadai emas syariah rahn tetapi juga ingin mengetahui efektifitas gadai emas syariah yang terdapat di BRI Syariah. Efektivitas yang dimaksud yaitu, apakah dengan adanya gadai emas syariah dapat membantu ekonomi masyarakat dilihat pada saat masyarakat membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terduga, yaitu dengan melihat pendapatan nasabah sebelum dan sesudah menggunakan gadai emas syariah di BRI Syariah.

E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

1. Kerangka Teori

9 Konsep efektifitas, secara bahasa efektifitas berasal dari kata efektif yang berarti ada efeknya; kesannya; dapat berhasil; berhasil guna. Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang benar doing the right things. 11 Dan pengertian lain, efektifitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian gadai menurut UU Perdata pasal 1150 Adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berhutang atau oleh seorang lain atas dirinya, dan yang memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus didahulukan. Gadai rahn adalah akad penyerahan barang atau harta dari nasabah kepada bank sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang. 12 Atau Rahn adalah menahan salah satu harta milik seseorang peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis, dengan demikian pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk 11 T. Hani Handoko, Management, Yogyakarta :BPFE, 1993, edisi II, h. 7 12 Muhammad, Konsep dan Implementasi Bank Syariah, Jakarta : Renaisan, 2005, Cet. Ke-1, h.54