83
Bab 5 | Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional
resmi, lagu Indonesia Raya menjadi lagu kebangsaan, dan bendera Merah Putih menjadi bendera resmi negara Indonesia.
1. Organisasi Pemuda sebagai Identitas Bangsa
Berikut ini adalah organisasi pemuda sebagai identitas bangsa. a. Jong
Java Didirikan pada 7 Maret 1915 oleh Raden Satiman Wiryosanjoyo,
Kadarman, dan Sunardi dengan nama Trikoro Dharmo. Tujuannya untuk mencapai Jawa Raya dengan cara memperkokoh rasa persatuan
antara pemuda Jawa, Sunda, Madura, dan Bali serta Lombok. Pada Kongres I di Solo tahun 1918 Trikoro Dhamo diubah menjadi Jong
Java.
b. Jong Sumatranen Bond
Jong Sumatranen Bond didirikan oleh pemuda Sumatra yang berada di Jakarta pada 9 Desember 1917. Tujuannya adalah untuk
mempererat hubungan antarpelajar yang berasal dari Sumatra, mendidik pemuda Sumatra untuk menjadi pemimpin bangsa serta mempelajari
dan mengembangkan budaya Sumatra. Tokohnya adalah Mr. Moch. Hatta dan Moch. Yamin.
Sejalan dengan tumbuhnya paham nasionalisme, di Jakarta didirikan Perhimpunan Pelajar Indonesia PPI pada September 1926
dengan tujuan berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Tokoh PPPI adalah Sugondo, Abdullah Sigit, Siwiryo, Sumanang, Muh Yamin,
A.K Gani, Moch. Thamzil, dan Amir Syarifuddin.
Pada 1927 di Bandung didirikan organisasi pemuda dengan nama Jong Indonesia. Dalam kongres bulan Desember 1927 nama
Jong Indonesia diubah menjadi Pemuda Indonesia. Tujuan utama dari pemuda Indonesia adalah memperluas kesadaran dan kesatuan
nasional.
Para pemuda yang berasal dari berbagai daerah memiliki kesadaran dan pandangan sama dalam hal nasib bangsanya. Dalam diri mereka
telah tumbuh semangat kebangsaan dan persatuan. Untuk mewujudkan semangat persatuan sebagai wadah nasionalisme Indonesia, maka
diselenggarakanlah kongres pemuda. Berikut ini adalah kronologi kongres pemuda.
1 Kongres Pemuda I
Kongres Pemuda I berlangsung pada 30 April - 2 Mei 1926 di Jakarta. Panitia kongres adalah sebagai berikut:
Ketua : Mochammad
Tabrani Wakil Ketua
: Sumarto
Para pemuda yang berasal dari daerah
memiliki kesadaran dan pandangan sama dalam
hal nasib bangsanya.
„ „
Di unduh dari : Bukupaket.com
84
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VIII
Sekretaris : Jamaludin
Bendahara : Suwarso
Pembantu : Sanusi Pane
Adapun organisasi pemuda yang hadir dalam Kongres I adalah Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun, Jong Celebes, dan
organisasi pemuda dari daerah lainnya. Tujuan Kongres Pemuda I adalah sebagai berikut:
a Menyatukan berbagai perkumpulan pemuda.
b Memajukan paham persatuan Indonesia.
c Mempererat hubungan antarperkumpulan pemuda.
d Mempersiapkan Kongres Pemuda II.
2 Kongres Pemuda II
Kongres ini berlangsung pada 27 - 28 Oktober 1928 di Jakarta. Sedangkan, panitia kongres adalah sebagai berikut:
a Ketua
: Sugondo Joyopuspito PPPI b
Wakil Ketua : Djoko Marsaid Jong Java
c Sekretaris
: Moch. Yamin Jong Sumatranen Bond d
Bendahara : Amir Syarifudin Jong Batak Bond
e Pembantu
: I. Johan Moh. Col Jong Islamieten Bond II.
Kotjosungkono Pemuda
Indonesia III.
Senduk Jong
Celebes IV.
J. Leimena
Jong Ambon
V. Rohyani
Pemuda Kaum
Betawi Peserta Kongres Pemuda II berasal dari dua kelompok, yaitu:
a Kelompok pertama berasal dari wakil organisasi pemuda, terdiri
dari: 1 Sugondo Marsaid dari PPPI
2 Djoko Marsaid dari Jong Java 3 Moch. Yamin dari Jong Sumatranen Bond
4 Amir Syarifudin dari Jong Batak Bond 5 Kotjsungkono dari Pemuda Indonesia
6 Senduk dari Jong Celebes 7 Rohyani dari Pemuda Kaum Betawi
8 J. Leimena dari Jong Ambon
b Kelompok kedua berasal dari utusan partai politik, terdiri dari:
1 Mr. Sartono dari PNI cabang Jakarta 2 Martokusumo dari PNI cabang Bandung
3 Mr. Sunarto dari PAPI 4 Abdurrachman dari Budi Utomo cabang Jakarta
5 Dr. Amir dari Dienaren Van Indie 6 SM. Kartosuwiryo dari PSI
7 Sigid dari Indonesische Club
Di unduh dari : Bukupaket.com
85
Bab 5 | Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional
8 Muhidin dari Pasundan 9 Arnold Manowutu dari Perserikatan Minahasa
10 Pijper Van der Plas dari pemerintah Hindia Belanda
Para wakil partai dan penduduk pribumi hadir untuk memberikan dorongan moral agar kongres berjalan lancar. Sedangkan, dari
pemerintah kolonial hadir untuk menjadi pengawas. Pada kongres kedua ini, semua peserta dan pembicara menggunakan bahasa Indonesia
sebagai pengantar dan wajib digunakan dalam acara tersebut.
Hanya ada satu peserta yang menggunakan bahasa Belanda, yaitu Purnomowulan yang kemudian diterjemahkan oleh Mr. Muh.
Yamin ke dalam bahasa Indonesia. Dalam pidatonya, Purnomowulan mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia harus diperbaiki dan harus
mempunyai sistem sendiri.
3 Hasil Kongres Pemuda II
Agenda utama dalam sidang yang ketiga pada 28 Oktober 1928 menghasilkan keputusan bersama dalam kongres. Keputusannya adalah
sebagai berikut: a
Ikrar Sumpah Pemuda Pertama :
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia.
Kedua : Kami Putra dan Putri Indone sia mengaku,
berbangsa satu bangsa Indonesia. Ketiga
: Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia.
b Menetapkan lagu Indonesia Raya karya WR Supratman sebagai
lagu kebangsaan Indonesia c
Menetapkan bendera Merah Putih sebagai bendera nasional Indonesia
Sumpah Pemuda yang menjadi bagian penting dalam Kongres Pemuda Indonesia II, merupakan puncak kebulatan tekad para
pemuda Indonesia untuk bersatu dalam ikatan kebangsaan. Peristiwa ini kemudian menjadi modal besar yang berharga dalam perjuangan
melawan kolonialisme Belanda. Karena, dari sinilah berkembang semangat serta kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan
demi meraih cita-cita kemerdekaan.
2. Peranan Pers dan Peranan Wanita dalam Pergerakan Nasional