Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Tabel 1.3. Jumlah Tenaga Kerja Yang Bekerja Menurut Sektor Usaha di Kabupaten Bogor Pasca Kebijakan Upah Minimum jiwa No Sektor Usaha Tahun 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 1 Pertanian 174.148 227.545 313.584 377.410 342.492 241.818 272.734 2 Pertambangan dan Penggalian 8.884 20.770 26.919 19.102 13.166 3.214 10.131 3 Industri Pengolahan 249.564 353.980 294.702 252.670 186.949 275.618 301.786 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 7.942 5.255 7.448 1.420 3.538 8.367 5.570 5 Bangunan Konstruksi 123.038 98.005 100.636 70.268 79.828 63.659 87.586 6 Perdagangan,Hotel,dan Restoran 378.712 493.240 410.913 259.634 307.608 346.414 332.340 7 Pengangkutan dan Komunikasi 116.012 118.935 137.347 88.568 120.180 100.914 121.761 8 Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya 29.144 36.070 15.828 23.934 24.769 24.458 12.729 9 Jasa-jasa 282.336 403.455 312.158 190.992 172.134 188.994 195.616 Total 1.369.780 1.759.525 1.619.535 1.283.998 1.251.513 1.256.496 1.340.253 Sumber : BPS Sakernas, 1998-2004. Tabel 1.3 diatas merupakan data tenaga kerja yang bekerja menurut sektor usaha di Kabupaten Bogor pasca kebijakan upah minimum. Tahun 1998 merupakan tahun awal setelah diberlakukannya upah minimum pada tahun 1997 oleh pemerintah. Terjadi penurunan penyerapan tenaga kerja dari tahun 1997 sebesar 1.497.467 jiwa Tabel 1.1 menjadi 1.369.780 jiwa pada tahun 1998 Tabel 1.3. Sedangkan dari tahun 1998 ke tahun 1999 terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja yang cukup signifikan, akan tetapi penurunan terjadi lagi dari tahun 1999 hingga tahun 2003. Dan dari tahun 2003 ke tahun 2004 terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja sebesar 83.757 jiwa di Kabupaten bogor.

I.2. Perumusan Masalah

Kebijakan upah minimum yang diambil pemerintah daerah sejak diberlakukannya otonomi daerah dimaksudkan untuk mendorong kegairahan bekerja dan dapat meningkatkan produktivitas kerja serta dapat mencukupi biaya hidup yang semakin tinggi bagi pekerja. Perbedaan nilai nominal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah untuk setiap wilayah dihitung berdasarkan kebutuhan hidup pekerja, biaya produksi perusahaan dan kondisi masing masing daerah Tjiptoherijanto, 2000. Sehingga kebijakan yang diambil pemerintah daerah mengenai upah minimum diharapkan dapat memberikan manfaat kepada seluruh pihak, baik bagi pekerja dan keluarganya, bagi pengusaha, bagi kepentingan nasional dan regional, serta bermanfaat pada pertumbuhan kesempatan kerja di suatu wilayah. Dari uraian diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana laju pertumbuhan kesempatan kerja di Kabupaten Bogor jika dibandingkan dengan pertumbuhan kesempatan kerja di Propinsi Jawa Barat pasca kebijakan Upah Minimum? 2. Bagaimana pertumbuhan kesempatan kerja persektor usaha di Kabupaten Bogor pasca kebijakan upah minimum? 3. Bagaimana pengaruh kebijakan upah minimum terhadap komponen pertumbuhan wilayah PR, PP, PPW di Kabupaten Bogor?

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis laju pertumbuhan kesempatan kerja di Kabupaten Bogor jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan kesempatan kerja di Propinsi Jawa Barat pasca kebijakan upah minimum. 2. Menganalisis pertumbuhan kesempatan kerja persektor usaha di Kabupaten Bogor pasca kebijakan upah minimum. 3. Menganalisis pengaruh kebijakan upah minimum terhadap komponen pertumbuhan wilayah PR, PP, PPW di Kabupaten Bogor.

I.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan. Bagi pemerintah, diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber informasi sebagai pertimbangan bagi pemerintah daerah Propinsi Jawa Barat dalam menetapkan tingkat upah minimum kabupatenkota. Selain itu juga, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan rujukan atau referensi untuk penelitian berikutnya bagi kalangan mahasiswa.

I.5. Ruang Lingkup Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Upah Minimum Provinsi, Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi terhadap Kesempatan Kerja di Provinsi Sumatera Utara

3 103 62

Analisis Kausalitas Antara Upah Minimum dan Tingkat Inflasi di Kota Medan

3 57 66

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, Upah Minimum Provinsi Dan Krisis Ekonomi Terhadap Kesempatan Kerja Di Sumatera Utara

3 76 108

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN UPAH MINIMUM TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2009-2013

1 15 83

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN UPAH MINIMUM TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2009-2013

0 31 84

Dampak Kebijakan Upah Minimum dan Makroekonomi terhadap Laju Inflasi, Kesempatan Kerja serta Keragaan Permintaan dan Penawaran Agregat

1 11 169

Dampak Kebijakan Upah Minimum dan Makroekonomi terhadap Laju Inflasi, Kesempatan Kerja serta Keragaan Permintaan dan Penawaran Agregat

0 8 159

ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA, UPAH MINIMUM, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP Analisis Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja, Upah Minimum, Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja(Di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Pa

0 2 13

ANALISIS PENGARUH UPAH MINIMUM TERHADAP KESEMPATAN KERJA SEKTOR INDUSTRI DENGAN PANEL DATA ANALYSIS

0 1 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ketenagakerjaan 2.1.1 Kesempatan Kerja dan Tenaga Kerja - Analisis Pengaruh Upah Minimum Provinsi, Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi terhadap Kesempatan Kerja di Provinsi Sumatera Utara

0 0 16