7. Frekuensi makan diukur dengan formulir Food Frequency dan terdiri dari empat kelompok Fitri, 2013 sebagai berikut:
a. Selalu 1 – 3 xhari b. Sering 4 – 5 xminggu
c. Kadang-kadang 1 – 3 xminggu dan 1 – 3 xbulan d. Jarang
e. Tidak pernah 8. Pola konsumsi pangan dinilai dari skor mutu PPH yang diukur dengan
menggunakan formulir Food List Method. Skor mutu PPH dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Suhardjo, 1986:
a. Rendah segitiga perunggu : skor PPH = 78
b. Sedang segitiga perak : skor PPH = 78 – 87 c. Tinggi segitiga emas : skor PPH = 87
3.7 Pengolahan dan Analisa Data
Analisis data dilakukan dengan cara manual dan menggunakan jasa komputer dengan menggunakan program SPSS Statistical Product and Service Solutions.
Data yang diperoleh akan dianalisis secara univariat dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi yang terdiri dari:
1. Jenis Pangan Dilihat berdasarkan hasil dari formulir Food List Method dan dikelompokkan
menurut susunan kelompok pangan dalam PPH yaitu padi-padian, umbi- umbian, pangan hewani, minyak dan lemak, kacang-kacangan, buahbiji
berminyak, gula, serta sayur dan buah.
Universitas Sumatera Utara
2. Tingkat kecukupan energi Dihitung berdasarkan banyaknya kalori yang dikonsumsi keluarga dan
dibandingkan dengan AKERK yang dihitung dengan menggunakan faktor unit konsumen energi UE masing-masing keluarga, yang memerkirakan
umur dan jenis kelamin. Perhitungannya dengan menggunakan rumus berikut: =
2700
3. Tingkat kecukupan protein Dihitung berdasarkan banyaknya protein yang dikonsumsi keluarga dan
dibandingkan dengan AKPRK yang dihitung dengan menggunakan faktor unit konsumen protein UP masing-masing keluarga, yang memerkirakan umur
dan jenis kelamin. Perhitungannya dengan menggunakan rumus berikut: =
50
4. Frekuensi makan Digambarkan berapa kali setiap jenis pangan menurut kelompok pangan
dalam PPH dikonsumsi oleh keluarga. 5. Skor mutu PPH
Dihitung berdasarkan banyaknya konsumsi energi tiap kelompok pangan yang kemudian dikalikan dengan bobotratingnya masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
41
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Daerah penelitian 4.1.1 Geografi
Kecamatan Berastagi merupakan salah satu dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Karo dengan luas wilayah 3050 Ha dan berada pada ketinggian ± 1.375
meter di atas permukaan laut dengan temperatur antara 19 C sd 26
C. Batas wilayah Kecamatan Berastagi adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara
: berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang -
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan TigapanahDolat Rayat
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Kabanjahe
- Sebelah Barat
:berbatasan dengan Kecamatan Simpang EmpatMerdeka
4.1.2 Demografi
Kecamatan Berastagi mempunyai jumlah penduduk sebanyak 43.494 jiwa, dengan rincian sebagai berikut dalam tabel distribusi jumlah penduduk berdasarkan
jenis kelamin di bawah ini BPS, 2013:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Berastagi
No. Jenis Kelamin
Jumlah orang Presentase
1. Laki-laki
21.651 49,78
2. Perempuan
21.843 50,22
Jumlah 43.494
100
Sumber: BPS, 2013 Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa penduduk dengan jenis kelamin
perempuan lebih banyak daripada laki-laki yakni sebanyak 21.651 orang 50,22 sedangkan penduduk dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 21.843 orang
49,78.
Tabel 4.2 Distribusi Penduduk
berdasarkan Lapangan
Pekerjaan di
Kecamatan Berastagi No.
Pekerjaan Jumlah Orang
1. Pertanian
14.709 67,93
2. Industri Rumah Tangga
1.767 8,16
3. PNSABRI
2.032 9,38
4. Lainnya
3.146 14,53
Jumlah 21.654
100
Sumber: BPS, 2013 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mata pencaharian masyarakat di Kecamatan
Berastagi pada umumnya adalah petani yaitu sebanyak 14.709 orang 67,93 warga bekerja di lahan pertanian, sedangkan yang paling sedikit yaitu masayarakat yang
bekerja di industri rumah tangga yakni sebesar 1.767 orang 8,16.
4.2 Gambaran Umum Keluarga Perokok 4.2.1 Karateristik Kepala Keluarga
Tabel di bawah ini merupakan karateristik kepala keluarga perokok di Kecamatan Berastagi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Karateristik Kepala Keluarga Pada Keluarga Perokok di Kecamatan Berastagi
Karateristik Rumah Berastagi
Gundaling I Gundaling II
Total n
n n
n Umur
≤ 20 tahun 0,0
0,0 0,0
21-35 tahun 26
66,7 18
48,6 16
66,7 60
60,0
35 tahun 13
33,3 19
51,4 8
33,3 40
40,0 Total
39 100,0
37 100,0
24 100,0
100 100,0
Suku
Karo 30
76,9 12
32,4 9
37,5
51 51,0
Batak Toba 3
7,7 7
18,9 10
41,7
20 20,0
Jawa 2
5,1 17
45,9 5
20,8
24 24,0
Pakpak 0,0
0,0 0,0
0,0
Mandailing 1
2,6 1
2,7 0,0
2 2,0
Simalungun 3
7,7 0,0
0,0
3 3,0
Lainnya 0,0
0,0 0,0
0,0 Total
39 100,0
37 100.0
24 100,0
100 100,0
Agama
Protestan 22
56,4 11
29,7 14
58,3
47 47,0
Katolik 4
10,3 4
10,8 2
8,3
10 10,0
Islam 13
33,3 22
59,5 8
33,3
43 43,0
Hindu 0,0
0,0 0,0
0,0
Budha 0,0
0,0 0,0
0,0 Total
39 100,0
37 100,0
24 100,0
100 100,0
Pendidikan Terakhir
Tidak Sekolah 0,0
0,0 1
4,2
1 1,0
Tamat SD 0,0
3 8,1
4 16,7
7 7,0
Tamat SMP 13
33,3 8
21,6 8
33,3
29 29,0
Tamat SMA 21
53,8 22
59,5 9
37,5
52 52,0
Tamat PT 5
12,8 4
10,8 2
8,3
11 11,0
Total 39
100,0 37
100,0 24
100,0 100
100,0 Pekerjaan Utama
PNS 2
5,1 1
2,7 0,0
3 3,0
Pegawaikaryawan swasta
3 7,7
4 10,8
1 4,2
8 8,0
Wiraswasta 12
30,8 26
70,3 10
41,7
48 48,0
Petani 18
46,2 1
2,7 4
16,7
23 23,0
Buruh 4
10,3 2
5,4 7
29,2
13 13,0
Karyawan BUMN 0,0
0,0 1
4,2
1 1,0
Lainnya 0,0
3 8,1
1 4,2
4 4,0
Total 39
100,0 37
100,0 24
100,0 100
100
Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa jumlah KK terbesar berada pada golongan umur 21-35 tahun yaitu sebanyak 60 orang 60,0. Sebanyak 51 kepala
Universitas Sumatera Utara
keluarga 51,0 merupakan suku Karo dan jumlah KK terbesar menganut agama Kristen Protestan yakni sebanyak 47 kepala keluarga 47,0. Pendidikan terakhir
sebagian besar kepala keluarga yakni sebanyak 52,0 adalah tamat SMA. Sementara itu pekerjaan utama kepala keluarga yang ada di daerah penelitian sebagian besar
merupakan wiraswasta yakni sebanyak 48 kepala keluarga atau sebesar 48,0.
4.2.2 Karateristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga pada keluarga perokok. Jumlah responden terbesar seperti yang terlihat pada tabel 4.4 di bawah ini
berada pada golongan umur 21-35 tahun yakni sebanyak 65 orang 65,0. Sebagian besar responden merupakan suku Karo yakni sebanyak 44 orang 44,0, sedangkan
jumlah responden yang terkecil ialah suku Pakpak yakni sebanyak 1 orang 1,0. Mayoritas agama yang dianut responden sama dengan kepala keluarga yaitu agama
Kristen Protestan yaitu sebesar 47 47,0 dan yang terkecil adalah agama Katolik yakni sebesar 10 10,0. Begitu pula halnya dengan pendidikan terakhir yang
cenderung sama antara responden dengan kepala keluarga yakni tamat SMA yaitu sebanyak 47 responden atau sebesar 47,0 . Sebagian besar responden merupakan
wiraswasta yaitu sebesar 44,0.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Karateristik Responden Pada Keluarga Perokok di Kecamatan Berastagi
Karateristik Rumah
Berastagi Gundaling I
Gundaling II Total
n n
n n
Umur
≤ 20 tahun 1
2,6 1
2,7 1
4,2
3 3,0
21-35 tahun 28
71,8 19
51,4 18
75,0 65
65,0
35 tahun 10
25,6 17
45,9 5
20,8
32 32,0
Total 39
100,0 37
100,0 24
100,0 100
100,0 Suku
Karo 26
66,7 9
24,3 9
37,5
44 44,0
Batak Toba 6
15,4 7
18,9 9
37,5
22 22,0
Jawa 2
5,1 21
56,8 5
20,8
28 28,0
Pakpak 1
2,6 0,0
0,0
1 1,0
Mandailing 0,0
0,0 0,0
0,0
Simalungun 4
10,3 0,0
0,0
4 4,0
Lainnya 0,0
0,0 1
4,2
1 1,0
Total 39
100,0 37
100.0 24
100,0 100
100,0 Agama
Protestan 22
56,4 11
29,7 14
58,3
47 47,0
Katolik 4
10,3 4
10,8 2
8,3
10 10,0
Islam 13
33,3 22
59,5 8
33,3
43 43,0
Hindu 0,0
0,0 0,0
0,0
Budha 0,0
0,0 0,0
0,0 Total
39 100,0
37 100,0
24 100,0
100 100,0
Pendidikan Terakhir
Tidak Sekolah 0,0
0,0 2
8,3
2 2,0
Tamat SD 1
2,6 2
5,4 4
16,7
7 7,0
Tamat SMP 12
20,8 7
18,9 8
33,3
27 27,0
Tamat SMA 20
51,3 21
56,8 6
25,0
47 47,0
Tamat PT 6
15,4 7
18,9 4
16,7
17 17,0
Total 39
100,0 37
100,0 24
100,0 100
100,0 Pekerjaan Utama
PNS 1
2,6 0,0
1 4,2
2 2,0
Pegawaikaryawan swasta
3 7,7
2 5,4
1 4,2
6 6,0
Wiraswasta 15
38,5 21
56,8 8
33,3
44 44,0
Petani 10
25,6 2
5,4 3
12,5
15 15,0
Buruh 0,0
1 2,7
5 20,8
6 6,0
IRT 10
25,6 11
29,7 6
25,0
27 27,0
Lainnya 0,0
0,0 0,0
0,0 Total
39 100,0
37 100,0
24 100,0
100 100
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Karateristik Keluarga Perokok A. Jumlah Anggota Keluarga
Berikut merupakan distribusi jumlah anggota keluarga perokok di Kecamatan Berastagi.
Tabel 4.5 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Jumlah Anggota
Keluarga di Kecamatan Berastagi
No. Jumlah
Anggota Keluarga
Rumah Berastagi
Gundaling I Gundaling II
Total n
n n
n
1 Kecil 4 orang
27 69,2
18 48,6
13 54,2
58 58,0
2 Sedang 5-6
orang 8
20,5 15
40,5 9
37,5 32
32,0
3 Besar 7 orang
4 10,3
4 10,8
2 8,3
10 10,0
Total 39
100,0 37
100,0 24
100,0 100
100,0
Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa keluarga perokok paling banyak berada pada kelompok keluarga kecil dengan jumlah anggota keluarga 4 orang yaitu 58
keluarga atau sebesar 58,0.
B. Jumlah Balita
Tabel 4.6 di bawah ini merupakan distribusi jumlah balita pada keluarga perokok di Kecamatan Berastagi.
Tabel 4.6 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Jumlah Balita di Kecamatan Berastagi
No. Jumlah Balita
Rumah Berastagi
Gundaling I Gundaling II
Total n
n n
n
1 Tidak Ada
3 7,7
0,0 0,0
3 3,0
2 1 Orang
29 74,4
36 97,3
23 95,8
88 88,0
3 2 Orang
7 17,9
1 2,7
1 4,2
9 9,0
Total 39
100,0 37
100,0 24
100,0 100
100,0
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah balita pada keluarga perokok sebanyak 1 orang terdapat pada 88 keluarga perokok atau sebesar
88,0. Sedangkan 9 keluarga 9,0 memiliki jumlah balita sebanyak 2 orang, dan 3 keluarga perokok 3,0 tidak memiliki balita.
C. Jumlah Ibu Hamil
Berikut merupakan distribusi jumlah ibu hamil pada keluarga perokok di Kecamatan Berastagi.
Tabel 4.7 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Jumlah Ibu Hamil di
Kecamatan Berastagi
No. Jumlah Ibu
Hamil Rumah
Berastagi Gundaling I
Gundaling II Total
n n
n n
1 Tidak Ada
34 87,2
32 86,5
17 70,8
83 83,0
2 1 Orang
5 12,8
5 13,5
7 29,2
17 17,0
Total 39
100,0 37
100,0 24
100,0 100
100,0
Dari tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 17 keluarga perokok 17,0 memiliki ibu hamil sebanyak 1 orang. Sedangkan 83 keluarga perokok
lainnya 83,0 tidak memiliki ibu hamil.
D. Jumlah Balita dan Ibu Hamil
Berikut merupakan distribusi jumlah balita dan ibu hamil pada keluarga perokok di Kecamatan Berastagi. Tabel 4.8 di bawah menunjukkan bahwa sebanyak
82 keluarga perokok atau sebesar 82,0 keluarga hanya memiliki balita saja. Sebanyak 3 keluarga perokok 3,0 hanya memiliki ibu hamil saja. Sedangkan
sebanyak 15 keluarga perokok 15,0 memiliki balita dan ibu hamil.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Jumlah Balita dan Ibu
Hamil di Kecamatan Berastagi
No. Jumlah Balita
dan Ibu Hamil Rumah
Berastagi Gundaling I
Gundaling II Total
n n
n n
1 Hanya ada Balita
34 87,2
32 86,5
16 66,7
82 82,0
2 Hanya ada Ibu
Hamil 3
7,7 0,0
0,0
3 3,0
3 Ada Balita dan
Ibu Hamil 2
5,1 5
13,5 8
33,3 15
15,0 Total
39 100,0
37 100,0
24 100,0
100 100,0
E. Pendapatan Keluarga
Tabel dibawah ini merupakan distribusi pendapatan keluarga perokok di Kecamatan Berastagi.
Tabel 4.9 Distribusi Keluarga
Perokok Berdasarkan Pendapatan di Kecamatan Berastagi
No. Pendapatan
Rumah Berastagi
Gundaling I Gundaling
II Total
n n
n n
1
Di atas UMR
32 82,1
29 78,4
20 83,3
81 81,0
2
Di bawah UMR
7 17,9
8 21,6
4 16,7
19 19,0
Total 39
100,0 37
100,0 24
100,0 100
100
Dari tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar pendapatan keluarga perokok berada di atas UMR kabupaten Karo yaitu 81 keluarga 81,0.
Sedangkan yang berada di bawah UMR kabupaten Karo sebanyak 19 keluarga 19,0.
F. Pengeluaran Pangan Keluarga
Tabel dibawah ini merupakan distribusi pengeluaran pangan keluarga perokok di Kecamatan Berastagi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Pengeluaran Pangan di
Kecamatan Berastagi
No. Pengeluaran
Pangan Rumah
Berastagi Gundaling I
Gundaling II
Total n
n n
n
1
Rp. 500.000
3 7,7
2 5,4
3 12,5
8 8,0
2
Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000
23 59,0
29 78,4
19 79,2
71 71,0
3
Rp. 1.000.000
13 33,3
6 16,2
2 8,3
21 21,0
Total 39
100,0 37
100,0 24
100,0 100
100
Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa pengeluaran pangan keluarga perokok terbesar berada pada golongan Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 yaitu sebanyak 71
keluarga atau sebesar 71,0.
G. Pengeluaran Non Pangan Keluarga
Tabel dibawah ini merupakan distribusi pengeluaran non pangan keluarga perokok di Kecamatan Berastagi.
Tabel 4.11 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Pengeluaran Non
Pangan di Kecamatan Berastagi
No. Pengeluaran Non
Pangan Rumah
Berastagi Gundaling I
Gundaling II
Total n
n n
n
1
Rp. 500.000
11 28,2
14 37,8
13 54,2
38 38,0
2
Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000
21 53,8
23 62,2
11 45,8
55 55,0
3
Rp. 1.000.000
7 17,9
0,0 0,0
7 7,0
Total 39
100,0 37
100,0 24
100,0 100
100
Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa pengeluaran non pangan keluarga perokok terbesar berada pada golongan Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 yaitu sebanyak
55 keluarga atau sebesar 55,0.
Universitas Sumatera Utara
H. Pengeluaran Rokok Keluarga
Tabel dibawah ini merupakan distribusi pengeluaran rokok keluarga perokok di Kecamatan Berastagi.
Tabel 4.12 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Pengeluaran Rokok di
Kecamatan Berastagi
No. Pengeluaran Rokok
Rumah Berastagi
Gundaling I Gundaling
II Total
n n
n n
1
Rp. 500.000
12 30,8
15 40,5
7 29,2
34 34,0
2
Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000
26 66,7
20 54,1
16 66,7
62 62,0
3
Rp. 1.000.000
1 2,6
2 5,4
1 4,2
4 4,0
Total 39
100,0 37
100,0 24
100,0 100
100
Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa pengeluaran rokok pada keluarga perokok terbesar berada pada golongan Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 yaitu sebanyak
62 keluarga atau sebesar 62,0.
I. Jumlah Perokok
Berikut merupakan distribusi jumlah perokok pada keluarga perokok di Kecamatan Berastagi.
Tabel 4.13 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga yang Merokok di Kecamatan Berastagi
No. Jumlah ART yang
Merokok Rumah
Berastagi Gundaling I
Gundaling II
Total n
n n
n
1
1 orang
36 92,3
34 91,9
23 95,8
93 93,0
2
2 – 3 orang
3 7,7
3 8,1
1 4,2
7 7,0
Total 39
100,0 3
100,0 24
100,0 100
100
Dari tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa jumlah anggota keluarga perokok yang merokok yang paling banyak adalah 1 orang yakni sebesar 93 keluarga
atau sebesar 93,0.
Universitas Sumatera Utara
J. Lama Merokok
Jumlah perokok seluruhnya dari 100 keluarga perokok adalah sebanyak 109 orang. Berikut merupakan distribusi lama merokok pada anggota keluarga perokok di
Kecamatan Berastagi.
Tabel 4.14 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Lama Merokok Anggota Keluarga yang Merokok di Kecamatan Berastagi
No. Lama Merokok
Rumah Berastagi
Gundaling I Gundaling
II Total
n n
n n
1
1 – 5 tahun
1 2,3
2 43,9
1 4,0
4 3,7
2
5 – 10 tahun
11 25,6
14 48,8
3 12,0
28 25,7
3
10 tahun
31 72,1
25 7,3
21 84,0
77 70,6
Total 43
100,0 41
100,0 25
100,0 109
100,0
Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa lama merokok anggota keluarga yang merokok paling banyak berada pada kelompok 10 tahun yakni sebanyak 77 orang
atau sebesar 70,6.
K. Jumlah Rokok
Berikut merupakan distribusi banyaknya jumlah rokok yang dikonsumsi oleh anggota keluarga perokok yang merokok di Kecamatan Berastagi.
Tabel 4.15 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Jumlah Rokok yang Dikonsumsi Oleh Anggota Keluarga yang Merokok di Kecamatan
Berastagi
No. Jumlah Rokok
Rumah Berastagi
Gundaling I Gundaling
II Total
n n
n n
1
1 bungkushari
13 30,2
18 43,9
6 24,0
37 33,9
2
2 bungkushari
20 46,5
20 48,8
15 60,0
55 50,5
3
≥ 3 bungkushari
10 23,3
3 7,3
4 16,0
17 15,6
Total 43
100,0 41
100,0 25
100,0 109
100,0
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.15 di atas dapat dilihat bahwa jumlah rokok yang dikonsumsi oleh anggota keluarga perokok yang merokok terbesar adalah 2 bungkushari yakni
sebanyak 55 orang atau sebesar 50,5.
4.3 Jenis Pangan yang Dikonsumsi Keluarga Perokok
Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan menggunakan formulir food list method diketahui jenis pangan yang dikonsumsi oleh keluarga perokok dalam satu
hari atau selama 24 jam yang dikelompokkan ke dalam kelompok pangan berdasarkan Pola Pangan Harapan. Jenis pangan yang dikonsumsi tersebut dapat
dilihat di dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.16 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Jenis Pangan yang Dikonsumsi Keluarga di Kecamatan Berastagi
No. Kelompok
Pangan Rumah Berastagi
Gundaling I Gundaling II
Total Dikonsumsi
Tidak Dikonsumsi
Tidak Dikonsumsi
Tidak Dikonsumsi
Tidak n
n n
n n
n n
n
1 Padi-
padian 39
100,0 0,0
37 100,0
0,0 24
100,0 0,0
100 100,0
0,0
2 Umbi-
umbian 6
15,4 33
84,6 15
40,5 22
59,5 4
16,7 20
83,3 25
25,0 75
75,0
3 Pangan
Hewani 37
94,9 2
5,1 35
94,6 2
5,4 23
95,8 1
4,2 95
95,0 5
5,0
4 Minyak
dan Lemak
39 100,0
0,0 37
100,0 0,0
24 100,0
0,0 100
100,0 0,0
5 BuahBiji
Berminyak 10
25,6 29
74,4 12
32,4 25
67,6 7
29,2 17
70,8 29
29,0 71
71,0
6 Kacang-
kacangan 17
43,6 22
56,4 18
48,6 19
51,4 9
37,5 15
62,5 44
44,0 56
56,0
7 Gula
17 43,6
22 56,4
15 40,5
22 59,5
17 70,8
7 29,2
49 49,0
51 51,0
8 Sayur dan
buah 38
97,4 1
2,6 37
100,0 0,0
24 100,0
0,0 99
99,0 1
1,0
Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa kelompok pangan padi-padian serta minyak dan lemak yakni sebanyak 100 keluarga atau sebesar 100,0. Sedangkan
Universitas Sumatera Utara
kelompok pangan yang paling sedikit dikonsumsi yaitu buahbiji berminyak yakni sebanyak 29 keluarga atau sebesar 29,0.
4.4 Jumlah Pangan yang Dikonsumsi Keluarga Perokok 4.4.1 Konsumsi Energi Keluarga Perokok