Analisis Data Analisis Metode

Mulai Identifikasi faktor yang menyebabkan produk cacat Menemukan efek yang dapat ditimbulkan setiap faktor penyebab kegagalan proses Pemberian nilai Severity S Pemberian nilai Ocurance O Selesai Pemberian nilai Detection D Diperoleh penyebab kegagalan dengan risk priority number RPN terbesar Gambar 4.4. Blok Diagram Penelitian FMEA

4.8. Analisis Data

Analisis pemecahan masalah melalui analisis hasil pengolahan data taguchi untuk menemukan akibat dari interaksi antar faktor dan perbaikan yang dapat diberikan menentukan kombinasi faktor dan level faktor melalui analisis varians dan FMEA untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh dan tindakan perbaikan efektif berdasarkan nilai RPN yang perlu dilakukan sebagai solusi pemecahan masalah. Universitas Sumatera Utara

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Data merupakan kunci untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan metode pengumpulan data sangat berpengaruh untuk mendapatkan data yang benar.

5.1.1. Data Produksi

Data yang dikumpulkan adalah data produksi bandela pada bulan April 2015. Dapat diperoleh melalui dokumentasi catatan perusahaan yang dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1. Produksi Bandela pada April 2015 No. Total Produksi kghari Jenis Kecacatan kghari Kotoran Getah Kuning Total Cacatkg hari Total Cacat 1. 19412.7 2331.582 12.01059 583.6176 3.006367 2915.199 15.01696 2. 19413.3 2331.403 12.00933 583.1082 3.003659 2914.511 15.01299 3. 19412.1 2329.38 11.99962 583.8947 3.00789 2913.274 15.00751 4. 19411.4 2329.921 12.00287 581.8474 2.997456 2911.769 15.00032 5. 19412.5 2329.304 11.99897 581.7521 2.996785 2911.056 14.99575 6. 19409.5 2326.241 11.98508 584.4934 3.011383 2910.734 14.99647 7. 19413.9 2329.545 11.99939 582.279 2.999295 2911.824 14.99869 8. 19412.3 2330.197 12.00372 582.6277 3.001334 2912.824 15.00505 9. 19412.4 2331.941 12.01264 582.5876 3.001113 2914.528 15.01376 10. 19412.9 2330.643 12.00564 579.8468 2.986914 2910.49 14.99256 11. 19415.0 2328.583 11.99371 582.8489 3.00205 2911.432 14.99576 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1. Produksi Bandela pada April 2015 lanjutan No. Total Produksi kghari Jenis Kecacatan kghari Kotoran Getah Kuning Total Cacatkgh ari Total Cacat 12. 19409.3 2330.184 12.00548 582.3118 3.000162 2912.496 15.00564 13. 19410.1 2330.071 12.0044 580.9746 2.993148 2911.046 14.99755 14 19413.2 2329.88 12.0015 582.7925 3.002037 2912.672 15.00354 15 19411.4 2330.97 12.00822 584.1577 3.009346 2915.127 15.01757 16 19412.9 2328.133 11.99274 580.9739 2.992727 2909.107 14.98546 17 19413.5 2331.687 12.01066 582.2963 2.999443 2913.983 15.0101 18 19411.7 2329.582 12.00094 580.6729 2.99136 2910.255 14.9923 19 19413.1 2330.203 12.00325 582.7995 3.002093 2913.002 15.00534 20 19411.8 2328.703 11.99633 580.3256 2.989552 2909.029 14.98588 21 19410.9 2330.588 12.00661 582.1978 2.999338 2912.786 15.00595 22 19414.4 2328.885 11.99565 581.5496 2.995454 2910.434 14.9911 23 19411.3 2329.804 12.0023 580.1381 2.988661 2909.942 14.99097 24 19412.6 2328.905 11.99686 580.643 2.991059 2909.548 14.98792 25 19412.6 2329.723 12.00108 584.7983 3.012466 2914.521 15.01355 26 19413.8 2329.289 11.99813 585.2338 3.01453 2914.523 15.01266 Sumber: PT Asahan Crumb Rubber

5.1.2. Data Produk Cacat

Data cacat produk bandela yang dikumpulkan dari dokumentasi catatan departemen quality control selama bulan April 2015 pada saat penelitian sedang berlangsung dengan pembagian subgroup per satu kali pengujian kualitas bandela. Kemudian dihitung jumlah produk yang cacat. Adapun datanya dapat dilihat pada Tabel 5.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2. Check Sheet Hasil Pengukuran Jumlah Produk Cacat Subgroup Number Number Inspected kg Number Nonconforming kg 1. 19412.7 2915.199 2. 19413.3 2914.511 3. 19412.1 2913.274 4. 19411.4 2911.769 5. 19412.5 2911.056 6. 19409.5 2910.734 7. 19413.9 2911.824 8. 19412.3 2912.824 9. 19412.4 2914.528 10. 19412.9 2910.49 11. 19415.0 2911.432 12. 19409.3 2912.496 13. 19410.1 2911.046 14. 19413.2 2909.942 15. 19411.4 2909.548 16. 19412.9 2914.521 17. 19413.5 2914.523 18. 19411.7 2912.672 19. 19413.1 2915.127 20. 19411.8 2909.107 21. 19410.9 2913.983 22. 19414.4 2910.255 23. 19411.3 2913.002 24. 19412.6 2909.029 25. 19412.6 2912.786 26. 19413.8 2910.434 Sumber : PT Asahan Crumb Rubber

5.2. Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara

5.2.1. Metode Taguchi

Masalah atau fokus yang akan diselidiki dalam eksperimen adalah rendahnya kualitas crumb rubber hasil proses produksi yaitu tingginya persentase crumb yang cacat terlihat dari banyaknya produk yang tidak memenuhi standar bebas kotoran, getah kuning.

5.2.2. Penentuan Variabel Tak Bebas

Variabel tak bebas yang dijadikan karakteristik kualitas adalah karakteristik atribut yaitu crumb rubber yang terdapat kotoran dan getah kuning. Karakteristik kualitas yang digunakan yaitu smaller the better yang artinya nilai respon variabel yang semakin kecil, maka semakin baik.

5.2.3. Identifikasi Faktor-faktor

Hasil brainstorming yang telah dilakukan terhadap faktor utama penyebab kecacatan yaitu: Kecacatan kotoran terjadi pada proses pencucian diakibatkan oleh lama nya waktu pencucian karet cacahan di bak mesin cutter tidak sesuai dengan estándar yang ditetapkan sehingga mesin yang tidak dapat optimal bekerja dalam mengendapkan kotoran. Kecacatan getah kuning terjadi pada proses penjemuran yang menghasilkan karet kering yang tidak baik dikarenakan hari jemur yang tidak sesuai pada blangket dan hal yang tidak dapat dihindari yaitu perubahan cuaca yang tidak menentu sehingga mempengaruhi proses pencetakan crumb saat akan dipotong pada mesin cutter dapat hancur, dan pada saat proses pengeringan Universitas Sumatera Utara menggunakan mesin dryer, crumb akan terdapat getah kuning yang menandakan belum mencapai titik kematangan yang sempurna, hal ini di pengaruhi oleh suhu yang digunakan tidak sesuai stándar yang ditetapkan perusahaan dan juga waktu yang diperlukan untuk pengeringan tidak tercapai. Hal-hal tersebut yang menjadi faktor utama penyebab kecacatan yang terjadi dan yang menjadi parameter proses. Pada SOP terdapat range yang besar pada nilai parameter proses. Nilai standar parameter proses dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Standar Parameter Proses Parameter Proses Standar Keterangan Lama penjemuran blanket 12-14 hari - Lama pencucian blangket di bak mesin cutter 8-12 menit - Lama pengeringan di mesin Dryer 10-15 menit - Suhu di mesin Dryer 128-135 C - Sumber: PT. Asahan Crumb Rubber Pengelompokkan ke dalam faktor manusia, mesin, metode, material dan lingkungan kerja untuk melihat penyebab dari faktor utama penyebab kecacatan hasil diskuisinya yaitu: Hasil diskusi untuk kecacatan kotoran adalah sebagai berikut: 1. Manusia Proses produksi yang dilakukan di PT. Asahan Crumb Rubber adalah semi otomatis. Masih terdapat proses-proses yang menggunakan mesin yang dikendalikan manusia sehingga faktor kesalahan yang disebabkan manusia masih terdapat dilantai produksi. Pada proses pencucian operator berperan dalam memanipulasi mesin agar tettap pada variabel kontrol, tetapi sering Universitas Sumatera Utara terjadi kelalaian dalam pengaturannya. Pengalaman kerja dan pelatihan yang dialami operator berbeda-beda sehingga keahlian operator tidak seragam yang dapat mempengaruhi metode kerja operator . 2. Bahan Penyebab terjadinya kecacatan karena bahan adalah bahan yang digunakan yaitu getah kering yang berasal dari perkebunan rakyat yang dikirim oleh supplier tidak dapat selalu baik kualitasnya dan kebersihannya. Hak itu yang juga menjadi pemicu adanya kotoran yang terdapat. 3. Metode kerja Ditinjau dari segi metode kerja, kecacatan dapat terjadi karena parameter mesin tidak sesuai dengan kebutuhan. Parameter mesin yang dianggap mempengaruhi kecacatan yaitu lama waktu pencucian karet cacahan di bak mesin cutter. Hasil diskusi untuk kecacatan getah kuning adalah sebagai berikut: 1. Manusia Penyebab kecacatan getah kuning sesuai dengan penyebab kecacatan kotoran yang disebabkan oleh faktor manusia. Terjadi pada bagian penjemuran dan pengeringan yang menyangkut pada lama penjemuran, lama pengeringan dan suhu mesin dryer . Pada proses penjemuran harii jemur yang tidak sesuai dipengaruhi oleh operator yang tidak teliti memperhatikan blangket ataupun tidak member tanda antara blangket yang baru di jemur dengan yang baru saja dijemur, selain itu untuk ketebalan juga mempengaruhi lamanya pengeringan, tetapi ketebalan tidak terdapat dalam SOP, untuk itu harus ditetapkan dan juga cuaca hujan yang tidak dapat dihindarkan sebaiknya operator mengangkat Universitas Sumatera Utara blangket yang sudah akan cukup hari jemurnya dan dijemur pada gudang untuk menghindari pembusukan akibat terkena air. . 2. Bahan Penyebab terjadinya kecacatan karena bahan adalah bahan yang digunakan yaitu karet selendangblangket yang digunakan masih belum sesuai standar karet kering yang baik. 3. Metode kerja Ditinjau dari segi metode kerja, kecacatan dapat terjadi karena parameter mesin tidak sesuai dengan kebutuhan. Parameter mesin yang dianggap mempengaruhi kecacatan yaitu lama pengeringan di mesin dryer dan suhu pada mesin dryer . Diagram sebab-akibat untuk kecacatan kotoran dan kecatatan getah kuning dapat dilihat pada Gambar 5.1. dan Gambar 5.2. Universitas Sumatera Utara Kotoran Manusia Bahan Metode Air olahan limbah pabrik Air pencuci Getah Kering Sampah yang melekat pada getah karet Lama Pencucian Karet cacahan penu mpukan scrap di areal kerja Keterampilan Pengalaman Pelatihan Pendidikan Pengaturan waktu pencucian Kemaopuan mesin mengendapkan kotoran Terdapat pasir ataupun partikel lainnya Keruh Kurangnya Inspeksi Kualitas bahan yang kurang baik dari supplier mAta pisau berkarattumpul Kurangnya Inspeksi Gambar 5.1. Cause and Effect Diagram Kecacatan Kotoran Getah Kuning Manusia Bahan Karet Selendang Blangket Lama penjemuran penyimpanan kelembapan pendinginan Umur mesin yang telah tua Mesin sering overhoul Metode Kandungan zat menguap Getah Karet Kering Uap air suhu Pengaturan waktu mesin dryer Suhu mesin dryer Lama Pengeringan Pengalaman Pelatihan Keterampilan Hari jemur karet selendang kemasan Kurangnya inspeksi dan perawatan Pendidikan Getah tanaman lain Ketebalan blangket Gambar 5.2. Cause and Effect Diagram Kecacatan Getah Kuning Universitas Sumatera Utara

5.2.4. Penentuan Jumlah Level dan Nilai Level Faktor

Banyaknya level yang dipilih dan nilainya tergantung pada pengetahuan terhadap proses atau produk. Level faktor yang digunakan dalam eksperimen berdasarkan observasi langsung pada departemen produksi yang berkaitan dengan batas-batas yang telah ditetapkan dan wawancara terhadap operator atau bisa juga diperoleh dari keadaan yang sebenarnya di pabrik. Data hasil penetapan level ini dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4. Penentuan Jumlah Level dan Nilai Level Faktor Kode Faktor Kontrol Level 1 Level 2 A Lama penjemuran blanket 12 hari 14 hari B Lama pencucian blangket di bak mesin cutter 8 menit 12 menit C Lama pengeringan di mesin Dryer 10 menit 15 menit D Suhu di mesin Dryer 135 o C 128 o C Sumber: PT Asahan Crumb Rubber

5.2.5. Perhitungan Derajat Kebebasan dof

Perhitungan derajat kebebasan dilakukan untuk menghitung jumlah minimum penelitian yang harus dilakukan untuk menyelidiki faktor yang diamati. Perhitungan derajat kebebasan dan kombinasi yang diusulkan nantinya akan mempengaruhi pemilihan dalam tabel mariks orthogonal. dof untuk faktor X η x – 1 dimana dof = derajat kebebasan η x = jumlah level dari setiap faktor Dalam penelitian ini terdapat 4 faktor dan 2 level yaitu: 1. Faktor A adalah Lama penjemuran blanket = 2 level Universitas Sumatera Utara 2. Faktor B adalah Waktu pencucian blangket di bak mesin cutter = 2 level 3. Faktor C adalah Lama pengeringan di mesin Dryer = 2 level 4. Faktor D adalah Suhu mesin Dryer = 2 level Dengan demikian dapat diperoleh derajat kebebasannya seperti pada Tabel 5.5. Tabel 5.5. Perhitungan Derajat Kebebasan Faktor Derajat Kebebasan dof Total A 2 – 1 1 B 2 – 1 1 C 2 – 1 1 D 2 – 1 1 Total Derajat Kebebasan dof 4

5.2.6. Pemilihan Matriks Orthogonal

Jumlah derajat kebebasan dalam penelitian ini yaitu 4 berada diantara jumlah derajat kebebasan 4-7 yang berarti bahwa matriks orthogonal yang digunakan adalah L 8 2 7 sesuai pada pemilihan Orthogonal Array pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Pemilihan Orthogonal Array dengan Jumlah Derajat Kebebasan yang Sesuai Jumlah dof Orthogonal Array OA 2 – 3 L 4 4 – 7 L 8 8 – 11 L 12 12 – 15 L 16 Sumber: Tapan P Bagchi. Taguchi Method Explained Susunan matriks orthogonal L 8 dapat dilihat pada Tabel 5.7. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7. Matriks Orthogonal Array Eksperimen KolomFaktor 1 2 3 4 5 6 7 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 3 1 2 2 1 1 2 2 4 1 2 2 2 2 1 1 5 2 1 2 1 2 1 2 6 2 1 2 2 1 2 1 7 2 2 1 1 2 2 1 8 2 2 1 2 1 1 2 Sumber: Tapan P Bagchi. Taguchi Method Explained

5.2.7. Penempatan Kolom untuk Faktor dan Interaksi ke dalam Matriks Orthogonal

Penelitian ini menggunakan 4 faktor yaitu A, B, C dan D dan memiliki 2 level serta memiliki 4 derajat kebebasan dengan menggunakan matriks orthogonal L 8 2 7 . Dengan demikian penelitian ini memiliki grafik linier seperti pada Gambar 5.3. A B D e C e 1 2 3 4 5 6 7 e Gambar 5.3. Grafik Linier L 8 2 7 Faktor A ditempatkan pada kolom satu, faktor B ditempatkan pada kolom 2, faktor C dikolom 3, dan faktor D pada kolom 4. Hasil penempatan faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.8. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Penempatan Faktor pada Kolom Orthogonal Array Faktor Kolom Lama penjemuran blanket 1 Lama pencucian blangket di bak mesin cutter 2 Lama pengeringan di mesin Dryer 3 Suhu mesin Dryer 4

5.2.8. Tahap Pelaksanaan Eksperimen

Tahap pelaksanaan meliputi penentuan jumlah replikasi dan randomsasi eksperimen. 3. Jumlah replikasi Replikasi adalah pengulangan untuk perlakuan yang sama dalam suatu percobaan dengan kondisi yang sama untuk memperoleh ketelitian yang lebih tinggi. Pada penelitian ini dilakukan 3 kali replikasi untuk setiap eksperimen karena diidentifikasi dimana terdapat 8 perlakuan maka total pelaksanaan eksperimen adalah 24 kali. Jumlah sampel per run eksperimen yaitu 28 bale. 4. Randomisasi Pengacakan urutan percobaan randomisasi untuk menjadikan pengujian tersebut valid dengan menghilangkan sifat bias. Pengacakan sederhana secara random dilakukan pada urutan melakukan eksperimen yaitu eksperimen ke-1 sampai dengan ke-8. Replikasi eksperimen-eksperimen tersebut dilakukan berurutan hingga tiga kali replikasi. Data hasil perhitungan nilai rata-rata setiap kondisi eksperimen dapat dilihat pada Tabel 5.9. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata Setiap Kondisi Eksperimen Eksperimen MatriksOrtogonal L 8 2 7 Frekuensi Reject bale Rata-rata Faktor 1 2 3 4 5 6 7 I II III A B C D e e e 1 1 1 1 1 1 1 1 6 6 6 6.00 2 1 1 1 2 2 2 2 9 7 7 7.67 3 1 2 2 1 1 2 2 7 6 4 5.67 4 1 2 2 2 2 1 1 8 5 7 6.67 5 2 1 2 1 2 1 2 7 6 4 5.67 6 2 1 2 2 1 2 1 7 6 6 6.33 7 2 2 1 1 2 2 1 5 3 2 3.33 8 2 2 1 2 1 1 2 5 3 3 3.67 Sumber : Pengolahan Data 5.2.9. Perhitungan Interval Kepercayaan 5.2.9.1. Perhitungan Interval Kepercayaan Rata-rata Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas produk crumb rubber yang optimum yaitu faktor A level 2, faktor B level 2, dan faktor D level 1. Model persamaan rata-rata kualitas produk crumb rubber menurut Glen Stuart Peace adalah sebagai berikut: = ̅ + ̅ - ̅ + ̅ - ̅ + ̅ - ̅ Dimana: ̅ = Rata-rata jumlah reject ̅ = Respon rata-rata dari pengaruh faktor D pada level 2 ̅ = Respon rata-rata dari pengaruh faktor E pada level 2 ̅ = Respon rata-rata dari pengaruh faktor A pada level 1 Universitas Sumatera Utara = ̅ + ̅ - ̅ + - ̅ + ̅ - ̅ = 5.2650 + 4.7500-5.2650 + 4.8333-5.2650+ 5.1667-5.2650 = 3.5000 Interval kepercayaan rata-rata pada tingkat kepercayaan 95 menurut Irwan Soejanto adalah: Diketahui : = 4.35 dan MSe = 0.1083 n eff = umlah total eksperimen jumlah derajat kebebasan perkiraan rata-rata = = = 6 Selang kepercayaan prediksi optimal yaitu: CI = ± √F . 5 : M e n eff = ± √ . 5 . = ± 0.2802 - ≤ ≤ + CI 3.5000 – 0.2802 3.5000 ≤ .5000+ 0.2802 3.2198 3.5000 ≤ .7802

5.2.9.2. Perhitungan Interval Kepercayaan SNR

Universitas Sumatera Utara Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas produk crumb rubber yang optimum yaitu faktor A level 2, faktor B level 2, dan faktor D level 1. Model persamaan SNR kualitas produk crumb rubber menurut Glen Stuart Peace adalah sebagai berikut: = ̅ + ̅ - ̅ + ̅ - ̅ + ̅ - ̅ Dimana: ̅ = Rata-rata SNR ̅ = Respon SNR dari pengaruh faktor D pada level 2 ̅ = Respon SNR dari pengaruh faktor E pada level 2 ̅ = Respon SNR dari pengaruh faktor A pada level 2 = ̅ + ̅ - ̅ + ̅ - ̅ + ̅ - ̅ = -14.7053+ -13.2106- -14.7053 + -13.3220- -14.7053+ -14.0385--14.7053 = -11.1604 Interval kepercayaan SNR pada tingkat kepercayaan 95 menurut Irwan Soejanto adalah: Diketahui : = 4.35 dan MSe = 0.3911 n eff = umlah total eksperimen jumlah derajat kebebasan perkiraan rata-rata = = = 6 Selang kepercayaan prediksi optimal yaitu: Universitas Sumatera Utara CI = ± √F , 5 : M e n eff = ± √ . 5 . = ±0.5325 - ≤ ≤ + CI -11.1604 – 0.5325 -11.1604≤ -11.1604+ 0.5325 -11.6929 -11.1604 ≤ -10.6279

5.2.10. Eksperimen Konfirmasi

Hasil interpretasi perhitungan jumlah bandela yang cacat dapat dilihat pada Tabel 5.19. Tabel 5.19. Interpretasi Hasil Perhitungan Jumlah Crumb yang Cacat Respon Jumlah crumb cacat Prediksi Optimasi Eksperimen Taguchi Rata-rata µ 3.500 3.2196 ± 3.7802 Variabilitas SNR -11.1604 -11.6929 ± -10.6279 Respon Jumlah crumb cacat Prediksi Optimasi Eksperimen Konfirmasi Rata-rata µ 2.6 2.2215 ± 2.9785 Variabilitas SNR -7.6042 -8.3234 ± -6.8850 Sumber: Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Metode

Taguchi Metode Taguchi digunakan untuk menyelidiki penyebab rendahnya kualitas crumb rubber dengan karakteristik yang digunakan adalah smaller the better. Variabel yang terpilih sebagai faktor penyebab kecacatan dari hasil cause and effect diagram yang digunakan untuk melihat nilai respon rata-rata dan respon signal to noise ratio setiap faktor adalah lama hari jemur, lama pencucian karet cacahan, lama pengeringan di mesin dryer dan suhu mesin dryer . Hasil dari perhitungan nilai respon rata-rata dan respon signal to noise ratio dapat diketahui bahwa faktor-faktor berikut secara berurutan sesuai dengan besar pengaruhnya yaitu lama hari jemur pada level 2 yaitu 14 hari jemur, lama pencucian karet cacahan pada level 2 yaitu 12 menit, suhu mesin dryer pada level 1 yaitu 135 C dan lama pengeringan di mesin dryer pada level 1 10 menit. Analisis varians digunakan untuk mengidentifikasi kontribusi faktor sehingga akurasi perkiraan model dapat dilakukan. Analisis varians dilakukan berdasarkan nilai rata-rata dan nilai SNR. Berdasarkan perhitungan analisis varians rata-rata dan SNR faktor yang memiliki peringkat terendah adalah lama pengeringan di mesin dryer maka dilakukan pooling up dan perhitungan nilai F-ratio dan persen kontribusi setelah di pooling up . Berdasarkan uji signifikansi faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas crumb rubber baik secara rata-rata maupun SNR adalah lama hari jemur, lama pencucian karet cacahan dan suhu mesin dryer . Faktor yang tidak Universitas Sumatera Utara berpengaruh signifikan terhadap kualitas crumb rubber baik secara rata-rata maupun SNR adalah lama pengeringan di mesin dryer . Dari hasil pemilihan faktor dan level faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas crumb rubber baik secara rata-rata dan SNR adalah lama hari jemur pada level 2 yaitu 14 hari jemur, lama pencucian karet cacahan pada level 2 yaitu 12 menit dan suhu mesin dryer pada level 1 yaitu 135 C. Proses produksi menggunakan kombinasi nilai level faktor yang optimal sesuai hasil perhitungan analisis varians pada proses produksi dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Perhitungan eksperimen konfirmasi menggunakan faktor dan level faktor yang telah ditetapkan untuk menghasilkan kondisi optimal dan dilakukan sebanyak 10 kali percobaan dengan menghitung nilai rata-rata crumb cacat dan variabilitasnya. Hasil perhitungan eksperimen konfirmasi dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 6.2. Interpretasi Hasil Perhitungan Jumlah Crumb yang Cacat Respon Jumlah crumb cacat Prediksi Optimasi Eksperimen Taguchi Rata-rata µ 3.500 3.2196 ± 3.7802 Variabilitas SNR -11.1604 -11.6929 ± -10.6279 Respon Jumlah crumb cacat Prediksi Optimasi Eksperimen Konfirmasi Rata-rata µ 2.6 2.2215 ± 2.9785 Variabilitas SNR -7.6042 -8.3234 ± -6.8850 Sumber: Pengolahan Data Hasil percobaan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dengan metode taguchi ke eksperimen konfirmasi mengalami penurunan pada nilai rata-rata µ crumb yang cacat dan penurunan variasi kecacatan yang terjadi. Sehingga terbukti Universitas Sumatera Utara faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang optimal untuk perbaikan kualitas crumb rubber .

6.2. Analisis