Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Penyakit DM Tipe 2 dan Obat Antidiabetes Oral

42

4.2 Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Penyakit DM Tipe 2 dan Obat Antidiabetes Oral

Variabel pengetahuan dalam penelitian ini diukur dengan 23 pertanyaan kuesioner mengenai pengetahuan responden tentang penyakit diabetes melitus dan obat antidiabetes oral. Selanjutnya gambaran pengetahuan responden ini diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu baik, sedang dan kurang. Tabel 4.9 Tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit DM tipe 2 dan obat antidiabetes oral No. Tingkat Pengetahuan Kriteria Pengkategorian Jumlah Responden Persentase 1. Baik 75 29 29 2. Sedang 50 – 75 56 56 3. Kurang 50 15 15 Total 100 100 Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden mengenai penyakit diabetes melitus DM dan obat antidiabetes oral paling banyak berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 56 orang 56 diikuti dengan kategori baik sebanyak 29 orang 29 dan kategori kurang sebanyak 15 orang 15. Ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pasien DM rawat jalan di Poliklinik Endokrin RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tentang penyakit DM dan obat antidiabetes oral masih berada di tahap sedang dan masih belum sampai pada tingkat yang memuaskan. Tingkat pengetahuan lebih dominan ke tingkat sedang 56 dan baik 29. Pengetahuan pada penelitian ini dikategorikan sedang dikarenakan tingkat pendidikan respoden sebagian besar SMASederajat yaitu sebanyak 62 62 orang. Notoatmodjo 2007 menegaskan bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Dalam domain kognitif, pengetahuan Universitas Sumatera Utara 43 mempunyai 6 tingkat yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Jadi, untuk menghasilkan pengetahuan yang baik, harus mencakup 6 tingkat tersebut. Apabila responden hanya tahu tanpa paham, aplikasi, sintesis dan evaluasi yang baik, maka akan menghasilkan pengetahuan yang sedang atau cukup, mungkin faktor ini yang menyebabkan sebagian besar tingkat pengetahuan pasien dalam penelitian ini berada pada kategori sedang atau cukup. 4.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan Pasien Tentang Penyakit DM Tipe 2 dan Obat Antidiabetes Oral Tabel 4.10 Distribusi frekuensi jawaban pengetahuan pasien tentang penyakit DM tipe 2 dan obat antidiabetes oral No. Pertanyaan Jawaban Benar n Salah n 1. Pengertian atau definisi DM 83 17 2. Penyebab penyakit DM 84 16 3. Gejala-gejala awal dari penyakit DM 74 26 4. Komplikasi jangka panjang penyakit DM 79 21 5. Kapan sebaiknya mengukur atau memantau kadar gula darah. 23 77 6. Berapa kadar gula darah yang normal 79 21 7. Tujuan melakukan diet dan pengaturan makanan bagi penderita DM 81 19 8. Hal yang paling penting untuk dilakukan dalam pengaturan makanan bagi penderita DM 90 10 9. Manfaat olah raga secara teratur 75 25 10. Cara terbaik melakukan olah raga pada penderita DM 89 11 11. Pasien DM yang sedang menjalani terapi obat dinyatakan berhasil apabila 72 28 12. Golongan obat yang digunakan untuk terapi penyakit DM 91 9 13. Obat yang digunakan untuk terapi DM 80 20 Universitas Sumatera Utara 44 No. Pertanyaan Jawaban Benar n Salah n 14. Tujuan atau target dari terapi penggunaan obat antidiabetes oral 65 35 15. Dosis obat antidiabetes oral yang dikonsumsi dalam sehari 86 14 16. Cara menggunakan atau mengkonsumsi obat antidiabetes oral 59 41 17. Yang dilakukan ketika lupa meminum obat, dan ingat pada saat minum obat yang berikutnya 91 9 18. Efek samping obat antidiabetes oral 41 59 19. Durasi atau jangka waktu penggunaan obat antidiabetes oral 78 22 20. Apa yang dilakukan ketika gejala yang di alami telah teratasi atau membaik 64 36 21. Pengertian atau definisi hipoglikemia 19 81 22. Tanda-tanda atau gejala dari hipoglikemia 19 81 23. Cara mengatasi gejala hipoglikemia 19 81 Untuk distribusi jawaban responden untuk setiap pertanyaan mengenai pengetahuan penyakit DM tipe 2 dan obat antidiabetes oral, dapat dilihat pada Tabel 4.10. Sebagian besar responden mengetahui dan menjawab dengan benar yaitu pertanyaan 8, 12 dan 17, dimana pertanyaan 8 menanyakan tentang hal yang paling penting untuk dilakukan dalam pengaturan makanan bagi penderita DM dijawab benar oleh sebagian besar responden yaitu sebanyak 90 90 orang. Begitu juga pertanyaan 12 dan 17 yang menanyakan tentang golongan obat yang digunakan untuk terapi penyakit DM dan apa yang dilakukan jika responden lupa meminum obat dan ingat pada saat minum obat yang berikutnya, sebagian besar responden menjawab benar yaitu sebanyak 91 91 orang. Selain itu dalam Universitas Sumatera Utara 45 penelitian ini sebanyak 81 responden 81 orang, tidak mengetahui atau menjawab salah untuk pertanyaan 21, 22, dan 23 yang menanyakan tentang apa yang diketahui mengenai hipoglikemia, tanda-tanda atau gejala dari hipoglikemia serta bagaimana cara mengatasi gejala dari hipoglikemia. 4.4 Distribusi Frekuensi Sosiodemografi responden berdasarkan HbA1C Tabel 4.11 Distribusi frekuensi sosiodemografi responden berdasarkan HbA1C No Variabel HbA1C 7 n ≥ 7 n 1. Umur 40 tahun 3 40-60 tahun 11 59 60 tahun 10 17 Total 100

2. Jenis Kelamin

Laki-laki 10 37 Perempuan 11 42 Total 100

3. Pendidikan

SMUSederajat 14 48 Diploma I II III 2 4 S1 5 23 S2 4 Tidak sekolah Total 100

4. Pekerjaan

PNS 5 17 Wiraswasta 2 15 Ibu Rumah Tangga 6 25 PetaniPedagang 1 2 Pensiunan 6 20 TNIPolri 1 Total 100

5. Penghasilan

Rp 1.500.000 5 29 Rp 1.500.000 - 2.500.000 9 14 Rp 2.600.000-3.500.000 2 15 Rp 3.500.000 5 21 Total 100 Universitas Sumatera Utara 46 No Variabel HbA1C 7 n ≥ 7 n 6. Lama Menderita Diabetes 1 tahun 1 9 1-10 tahun 16 42 10 tahun 4 28 Total 100 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa, sebagian besar responden memiliki nilai HbA1C di atas normal yaitu ≥ 7, rata-rata responden berjenis kelamin perempuan dengan umur berkisar antara 40-60 tahun berpendidikan SMUSederajat dengan penghasilan Rp 1.500.000 per bulan, umumnya sebagian besar responden tersebut adalah Ibu Rumah Tangga yang sudah menderita DM 1-10 tahun.

4.5 Distribusi Frekuensi Sosiodemografi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan