31
5. Liquidity Likuiditas
Hal terakhir yang dijadikan indikator di dalam analisis CAMEL adalah likuiditas. Bank yang likuid, adalah bank yang mampu membayar semua
hutangnya, khususnya hutang jangka pendek. Bank harus mampu memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai.
Hal yang harus dinilai di dalam aspek likuiditas adalah rasio kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar dan rasio kredit terhadap dana yang
diterima oleh bank. Terakhir, penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor likuiditas dapat dilakukan dengan memperhatikan banyak komponen, seperti
aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan; 1-month maturity mismatch ratio; Loan to Deposit Ratio LDR; proyeksi
cash flow 3 bulan mendatang; dan ketergantungan pada dana antar bank dan
deposan inti. Dalam likuiditas perbankan tidak diukur dari acid test ratio maupun
current ratio . Rasio likuiditas yang lazim digunakan dalam dunia perbankan
terutama diukur dari Loan to Deposit Ratio LDR. LDR sangat penting dikarenakan bank menjalankan fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Penilaian dalam rasio likuiditas dapat didasarkan pada dua rasio, yaitu:
a. Cash Ratio CR
Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang lancar dengan kata lain cash ratio merupakan rasio yang
32 menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen kewajiban
lancar tahun yang bersangkutan. Cash Ratio dapat dihitung dengan formula:
Cash Ratio = Aktiva likuid x 100 Hutang lancar
Aktiva likuid yaitu kas dan penanaman pada bank lain dalam bentuk giro dan tabungan setelah dikurangi tabungan bank lain pada bank. Hutang Lancar
yaitu meliputi kewajiban segera, tabungan dan deposito.
b. LDR
Loan to Deposit Ratio LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Jika bank dapat menyalurkan seluruh dana yang dihimpun memang akan menguntungkan,
namun hal ini terkait resiko apabila sewaktu-waktu pemilik dana menarik dananya atau pemakai dana tidak dapat mengembalikan dana yang dipinjamnya.
Sebaliknya, apabila bank tidak menyalurkan dananya maka bank juga akan terkena resiko karena hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan, batas
minimum pinjaman yang diberikan bank adalah 80
LDR = Kredit x 100
Dana Pihak Ketiga 1.
Penilaian Akhir CAMEL
Berdasarkan data yang tersedia dan bentuk perusahaan yang merupakan indutri perbankan, perhitungan dan analisis tingkat kesehatan keuangan untuk PT.
Bank Mandiri PerseroTbk, menggunakan analisis Capital, Asset, Management,
33 Earning
, Liquidity. Berikut adalah perhitungan dan analisis tingkat kesehatan
keuangan PT. Bank Mandiri Persero Tbk.
1.
Permodalan Capital
Perhitungan CAR Capital Adequacy Ratio tahun 2013-2014:
2013 CAR = Modal
ATMR
= Rp. 92.322.243 Rp. 572.261.279
= 16,13
Perhitungan Nilai Kredit NK = Rasio : 0,1 + 1
= 16,13 : 0,1 + 1 = 162,3
Nilai kredit komponen maksimum adalah 100 Nilai Kredit Faktor = Bobot CAR x NK
= 30 x 100
= 30 SEHAT 2014
CAR = Modal ATMR
= Rp. 85.479.697 Rp. 514.904.536
= 16,6 x 100
x 100
x 100
x 100
34 Perhitungan Nilai Kredit
NK = Rasio : 0,1 + 1
= 16,6 : 0,1 + 1 = 167
Nilai kredit komponen maksimum adalah 100 Nilai Kredit Faktor = Bobot CAR x NK
= 30 x 100
= 30 SEHAT
Nilai kredit CAR Bank Mandiri per 31 Desember 2013 sebesar 162,3 , sedangkan per 30 Desember 2014 sebesar 167 . Oleh karena nilai kredit
dibatasi maksimum 100 maka nilai rasio CAR per 31 Desember 2013 hingga 31 Desember 2014 diatas diakui sebagai 100. Berdasarkan hasil perhitungan Rasio
Permodalan per 31 Desember 2013 hingga 31 Desember 2014 menunjukkan nilai kredit CAR lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8 maka rasio yang dicapai Bank
Mandiri dikategorikan dalam keadaan SEHAT. Dimana indicator yang
menunjukkan kelompok sehat semakin besar rasio CAR yang dimliki oleh bank maka akan semakin baik hal ini dikarenakan bank mampu menyediakan modal
dalam jumlah besar.
35
2. Assets