27 Pertimbangan tersebut dapat berpengaruh terhadap perkembangan masing-
masing faktor. Pada akhirnya, akan diperoleh suatu angka yang dapat menentukan predikat tingkat kesehatan bank, yaitu: Sehat, Cukup Sehat, Kurang Sehat dan
Tidak Sehat.
E. Penilaian Kesehatan Perbankan melalui Analisis CAMEL
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 610PBI2004 tanggal 12 April 2004 Perihal Sistem Penilaian Bank Umum, berikut ini adalah penjelasan
dari setiap variable yang akan di analisis dalam analisis CAMEL, yaitu :
1. Capital Permodalan
Kekurangan modal merupakan gejala umum yang dialami bank-bank di negara-negara berkembang. Kekurangan modal tersebut dapat bersumber dari dua
hal, yang pertama adalah karena modal yang jumlahnya kecil, yang kedua adalah kualitas modalnya yang buruk. Aspek permodalan di dalam analisis CAMEL
didasarkan kepada kewajiban penyediaan minimum bank. Untuk mengetahui modal minimum yang dibutuhkan suatu bank, biasanya diukur dari nilai rasio
kecukupan modal, atau Capital Adequacy Ratio CAR dengan cara membandingkan modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko ATMR. Pada
saat ini sesuai dengan standar ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia, CAR suatu bank sekurang-kurangnya sebesar 8 yang digunakan untuk mengukur
seberapa kuat permodalan bank menutupi resiko yang ada pada bank. Rasio CAR dapat dirumuskan sebagai berikut :
CAR = Modal ATMR
x 100
28
2. Asset Aktiva
Hal kedua yang harus diperhatikan dalam menganalisis kesehatan bank adalah aktiva produktif. Aktiva produktif adalah penanaman dana bank, baik
dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, surat berharga, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara, komitmen
dan kontijensi pada transaksi rekening administratif. Ada empat jenis aktiva produktif yaitu :
1. Kredit yang diberikan
2. Surat berharga
3. Penempatan dana pada bank lain
4. Penyertaan
Penilaian aspek kualitas aktiva produktif asset juga diukur dengan menggunakan bobot 30 dan didasarkan kepada kualitas aktiva yang dimiliki
Bank dimana rasio yang diukur ada dua yaitu: a.
Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif.
KAP = APYD AP
x 100
Penilaian rasio KAP dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: ü Untuk rasio sebesar 15,5 atau lebih diberi nilai kredit 0.
ü Untuk setiap penurunan 0,15 mulai dari 15,49 nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100.
b. Rasio Penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap penyisihan
penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk
29
PPAP = PPAP x 100 PPAPWD
Penilaian rasio KAP untuk perhitungan PPAP dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
ü Untuk rasio 0 diberi nilai kredit 0. ü Untuk setiap kenaikan 1 dari 0 nilai kredit ditambah 1 dengan
maksimum 100.
3. Management Manajemen