Kegunaan Kertas Kerja Pemeriksaan Isi dan Bentuk Kertas Kerja Pemeriksaan

4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggungjawab yang dipikul oleh auditor . IAI,2001:150.1150.2. 2.3 Kertas Kerja Pemeriksaan 2.3.1 Pengertian Kertas Kerja Pemeriksaan Menurut Alfred F Kaunang 2012,50, Kertas kerja pemeriksaan adalah dokumen yang berisi seluruh informasi yang diperoleh, analisis yang dibuat, dan kesimpulan yang didapat selama melaksanakan audit. Kertas kerja pemeriksaan terdiri dari semua dokumen yang dibuat sendiri dan juga yang diperoleh dari hasil kerja auditor sebagai dasar informasi yang dipakai untuk membuat suatu kesimpulan dan opini.

2.3.2 Kegunaan Kertas Kerja Pemeriksaan

a. Bahan bukti dalam memberikan pendapat dan saran perbaikan audit report. b. Membantu dalam merencanakan, menjalankan dan mereview proses audit. c. Memungkinkan atasan untuk langsung menilai bahwa pekerjaan yang didelegasikan telah dilaksanakan dengan baik. d. Membantu auditor untuk menilai hasil kerja yang telah dilakukan sesuai dengan rencana, dan mencakup semua aspek financial serta operasional yang dapat disajikan pedoman untuk memberikan pendapat dan saran perbaikan. e. Sebagai dasar bahwa prosedur audit telah diikuti, pengujian telah dilakukan, informasi telah diterima, masalah ditemukan, sebab-sebab masalah diketahui, dan akibat dari masalah diungkapkan untuk mendukung pendapat dan saran perbaikan yang diberikan. f. Memungkinkan staf auditor lain untuk dapat menyesuaikan dengan tugas yang diberikan dari periode ke periode sesuai dengan rencana penggantian staf audit. g. Sebagai alat bantu untuk mengembangkan profesionalisme bagi Internal Audit Division. h. Menunjukkan kepada pihak lain bahwa suatu pekerjaan audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar keahlian yang dimiliki oleh staf audit hingga laporan evaluasi akhir yang sesuai dengan audit proses.

2.3.3 Isi dan Bentuk Kertas Kerja Pemeriksaan

a. Isi dan bentuk kertas kerja tidak dapat ditentukan secara pasti dan standar karena sangat bergantung pada jenis pemeriksaan yang dilakukan serta tujuan dibuatnya kertas kerja. Meski demikian, kertas kerja pemeriksaan harus mencakup aspek: 1. Perencanaan 2. Pengujian dan evaluasi atas kecukupan dan keefektifan dari system internal control yang ada. 3. Audit prosedur yang telah dijalankan, informasi yang telah didapat, dan kesimpulan yang diambil. 4. Review 5. Reporting 6. Follow up b. Kertas kerja harus lengkap, termasuk bukti pendukung untuk mendapatkan suatu kesimpulan. c. Selain hal-hal diatas, kertas kerja juga dapat menyampaikan: 1. Dokumen perencanaan dan audit program 2. Control questionnaire, flowchart, checklist, dan narrative 3. Catatan dan memo hasil interview 4. Data organisasi, misalnya struktur organisasi dan job description 5. Fotokopi dari kontrak-kontrak dan perjanjian yang penting 6. Informasi tentang kebijakan operasional dan financing 7. Hasil dan evaluasi atas kontrol yang ada 8. Surat konfirmasi 9. Analisis atas transaksi, proses, dan saldo akun 10. Hasil dari prosedur analytical review 11. Audit report dan komentar manajemen 12. PICA Problem Indentification Corrective Action dari auditee d. Media kertas kerja dapat berbentuk kertas, disket, foto, maupun media lainnya. e. Jika auditor menggunakan informasi keuangan dalam laporannya, maka kertas kerja harus mendokumentasikan dokumen akuntansi yang dipakai atau rekonsiliasi atas data tersebut. f. Kertas kerja dapat dikategorikan sebagai permanent file dan current file

2.3.4 Persiapan Pembuatan Kertas Kerja