Sistem Pemberian Kredit Pada Unit Simpan Pinjam Di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

(1)

KERJA PRAKTEK Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

ARI APRIADI

10108795

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM PEMBERIAN KREDIT

PADA UNIT SIMPAN PINJAM

DI KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG

ARI APRIADI

10108795

Pembimbing Kerja Praktek I Pembimbing Kerja Praktek II

Hari Suherlan Galih Herwaman, S.Kom NIP. 480930011 NIP. 41277006022

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Mira Kania Sabariah, ST, MT NIP. 41277006008


(3)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan kerja praktek yang dilakukan di Koperasi Pegawai pemerintahan Kota

Bandung.

Penyusunan laporan ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk

dapat mengambil mata kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Teknik

Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini tidak

akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari banyak pihak, baik secara

moril maupun materil. Pada kesempatan ini penulis ingin menucapkan terima kasih

yang tek terhingga dengan setulus-tulusnya, kepada :

1. Dosen serta Staff studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia.

2. Galih Hermawan, S.Kom selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing Laporan.

3. Hari Suherlan selaku Pembimbing Lapangan.

4. Seluruh Staff dan Jajaran Koperasi Pegawai Kota Bandung yang telah membantu

dan membimbing selama kami melakukan kerja praktek.

5. Kedua orang tua serta keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan dan


(4)

6. Kepada rekan-rekan yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu terima

kasih atas segala bantuannya.

Penulis sangat menyadari segala kekurangan dalam penyusunan laporan kerja

praktek ini. Sehingga Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna

mengembangkan penulis di lain kesempatan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, Januari 2010


(5)

LEMBAR PENGESAHAN ……… i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI ……….. iv

DAFTAR GAMBAR ………... viii

DAFTAR TABEL ……….. x

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

1.1. Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2. Perumusan Masalah ……… 2

1.3. Maksud dan Tujuan ……… 2

1.3.1. Maksud ………. 2

1.3.2. Tujuan ………... 2

1.4. Batasan Masalah ………. 2

1.5. Metode Penelitian ………... 3

1.6. Sistematika Penelitian ……… 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……… 5

2.1. Profil Tempat Kerja Praktek ……….. 5

2.1.1. Sejarah Instansi ……….. 5

2.1.2. Logo Instansi ………. 6

2.1.3. Badan Hukum Insatansi ………. 6


(6)

2.1.4.1. Struktur Organisasi ……… 7

2.1.4.2. Job description ……… 8

2.2. Landasan Teori ………. 13

2.2.1. Lingkup Koperasi ………. 13

2.2.1.1. Fungsi dan Peranan Koperasi ………. 13

2.2.1.2. Prinsip Koperasi ……….. 14

2.2.1.3. Jenis-jenis Koperasi ………. 14

2.2.2. Definisi Kredit ……….. 15

2.2.3. Borland Delphi ……….. 16

2.2.4. MySQL ………... 17

2.2.5. Basis Data (database) ………. 21

BAB III PEMBAHASAN ……… 22

3.1. Analisis ……… 22

3.1.1. Analisis Fungsi ……… 22

3.1.2. Analisis Data ……… 23

3.1.3. Analisis Pengguna ……… 24

3.1.4. Analisis Perangkat Lunak ……… 24

3.1.5. Analisis Perangkat Keras ………. 24

3.2. Perancangan Sistem ………. 25

3.2.1. ERD (Entity Relationship Diagram) ……… 25


(7)

3.2.5.2. Proses Pengolahan data Pemohon ……… 32

3.2.5.3. Proses Cetak Laporan data Pemohon …... 32

3.3. Perancangan Antarmuka ……… 33

3.3.1. Perancangan Form Utama ………. 34

3.3.2. Perancangan Form Anggota ……….. 34

3.3.3. Perancangan Form Peminjaman ………. 35

3.3.4. Perancangan Form Pencarian ………. 36

3.3.5. Perancangan Form laporan Data Pemohon ……… 37

3.3.6. Perancangan Form Laporan Data Peminjaman ….. 38

3.4. Implementasi Program ……… 38

3.4.1. Form Login ………. 38

3.4.2. Form Menu ………. 39

3.4.3. Form Anggota ……… 40

3.4.4. Form Peminjaman ………. 41

3.4.5. Form Pencarian ………. 42

3.4.6. Form Report Pemohon ……….. 43

3.4.7. Form Report Peminjaman ……….. 43

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ………. 44


(8)

DAFTAR PUSTAKA ……… 45 LAMPIRAN


(9)

Gambar 2.1. Logo Instansi ………. 6

Gambar 2.2. Struktur Organisasi ……… 12

Gambar 2.3. Tamiplan Kerja lingkungan Delphi 6 ……… 17

Gambar 3.1. Flow Map ……….. 23

Gambar 3.2. ERD ………. 25

Gambar 3.3. Skema Relasi ……… 26

Gambar 3.4. Diagram Konteks ……….. 26

Gambar 3.5. Data Flow Diagram ……….. 27

Gambar 3.6. DFD Level 2 Proses 1 ……….. 28

Gambar 3.7. DFD Level 2 Proses 2 ……….. 29

Gambar 3.8. Struktur Menu …………..……… 33

Gambar 3.9. Rancangan Form Menu …….……….. 34

Gambar 3.10. Rancangan Form Anggota .……….. 35

Gambar 3.11. Rancangan Form Peminjaman ………….……… 36

Gambar 3.12. Rancangan Form Pencarian ……….……… 37

Gambar 3.13. Rancangan Form Laporan Data Pemohon ……… 37

Gambar 3.14. Rancangan Form Laporan Data Pinjaman ……… 38

Gambar 3.15. Form Login ……… 39

Gambar 3.16. Form Menu ……..……….. 39


(10)

Gambar 3.18. Form Peminjaman …..………... 41

Gambar 3.19. Form Pencarian ……….. 42

Gambar 3.20. Form Report Pemohon ………….……….. 43


(11)

Tabel 3.1. Tabel Petugas ……….. 28

Tabel 3.2. Tabel Identitas ………. 28


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung adalah instansi / badan dibawah pemerintah Kota Bandung yang bertugas membantu semua kebutuhan anggota Koperasi Pegawai Kota Bandung.

Unit simpan pinjam merupakan satu-satunya unit yang ada di KPKB yang menyediakan segala kebutuhan pokok anggota tentunya memberikan kemudahan bagi anggotanya untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Namun tingkat pendapatan yang diperoleh tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Sedangkan melihat fenomena sekarang ini KPKB dituntut mampu mengikuti perkembangan era globalisasi dimana persaingan yang kian menajam dan tentunya hal tersebut akan mempengaruhi tingkat pendapatan yang diperoleh.

Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung dalam menjalankan sistem kerjanya masih dilakukan secara manual salah satu contohnya dalam hal pencatatan data-data anggota masih dilakukan secara manual sehingga terjadi banyak kesalahan baik dalam pencatatan maupun pengelolaannya. Untuk mengimbangi hal tersebut maka sistem yang semula dilakukan secara manual pada saat ini telah dilakukan dengan sistem komputerisasi.

Berdasarkan alasan diatas, maka penulis memilih judul : “SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA UNIT SIMPAN PINJAM DI KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG”.


(13)

1.2. Perumusan Masalah

Bedasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana melakukan pengelolaan data-data anggota yang tadinya dilakukan secara manual dirubah menggunakan komputer agar hasil yang diperoleh menjadi lebih baik dengan waktu yang lebih cepat.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Maksud dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah untuk menerapkan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan dalam praktek kerja di lapangan.

1.3.2. Tujuan

Sedangkan tujuan dari kerja praktek ini yaitu untuk memberikan kemudahan bagi petugas koperasi dalam mengelola data-data anggota dalam hal permohonan kredit.

1.4. Batasan Masalah

Untuk lebih memudahkan penulis dalam membahas permasalahan dan untuk menghindari penyimpangan pembahasan dari pokok bahasan, maka permasalahan yang dibatasi antara lain:

1. Data-data yang dimasukan hanya nama, nip, nomor anggota, jabatan/golongan, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor ktp dan tanggal masuk unit kerja.

2. Pembuatan aplikasi pemberian kredit menggunakan software Borland Delphi untuk programnya dan MySQL untuk databasenya.


(14)

3

1.5. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Obsevasi adalah pengamatan langsung ke lapangan dengan cara mencatat sesuatu yang ditemukan dan dapat dijadikan data untuk bahan penulisan laporan.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh data yang diperlukan dengan cara tanya jawab langsung mengenai hal-hal yang berhubungan dengan menggunakan pedoman wawancara.

c. Studi kepustakaan

Melakukan penelitian kepustakaan yaitu dengan mempelajari literatur-literatur yang ada, mengumpulkan data dan informasi pada buku-buku tertentu yang berhubungan dengan perkreditan dan juga dari sumber-sumber lain yang sesuai dengan masalah yang diteliti dan dapat menunjang penelitian.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari tiap bab dalam laporan kerja praktek ini bertujuan untuk mendapatkan sistematisasi dalam penulisan sehingga dapat dipahami. Sistematika penulisan ini disusun dalam 4 (empat) bab yang diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


(15)

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang Analisis, Perancangan Sistem, Perancangan Antarmuka dan Implementasi Program.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1. Sejarah Instansi

Pada tahun 1961 di lingkungan Kantor Pemerintah Kotapraja bandung telah berdiri tujuh buah koperasi simpan pinjam yang berada pada beberapa unit kerka. Dengan adanya anjuran dari pemerintahan pusat, bahwa pada setiap jawatan/instansi hanya diperbolehkan satu Koperasi Pegawai, maka koperasi-koperasi simpan pinjam yang ada di unit-unit kerja tadi sepakat untuk mendirikan satu Kopersai Pegawai.

Pada tanggal 11 Mei 1962 berdirilah Koperasi yang diberi nama Koperasi Otonom Kotapraja Bandung sisingkat “KPOKB”, dan pada tahun 1966 namanya menjadi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung disingkat menjadi “KPKB”. Kedudukan KPKB dikuatkan dengan diberinya status Badan Hukum oleh Kanwil Koperasi Jawa Barat tanggal 6 September 1986 No.42A/BH/9-12/67, KPKB dalam Anggaran Rumah Tangga pasal 1 disebut KOPERASI yang didirikan pada tanggal 11 Mei 1962 verkedudukan di jalan Wastukencana No.5 (belakang) dengan wilayah kerja dilingkungan kantor-kantor Pemerintahan Kota bandung. Sesuai dengan Anggaran Dasar Pasal 1 ayat (1) dan (2) : Badan Usaha ini bersama Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kantor Pemerintahan Kotamadya DT II Bandung dengan nama Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung disingkat KPKB di jalan wastukencana No.5 (belakang) Bandung.


(17)

2.1.2. Logo Instansi

Gambar 2.1. Logo instansi

2.1.3. Badan Hukum Instansi

Pengurus dan Badan Pengawas Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung dari sejak diresmikan sampai sekarang senantiasa dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota yang khusus diadakan untuk pemilihan pengurus. Rata-rata setiap susunan kepengurusan berlangsung 1-2 masa jabatan berturut-turut.

Setiap penggantian pengurus tidak pernah terjadi pengantian pengurus secara total, artinya setiap penggantian pengurus selalu terdapat pengurus lama yang dipilih kembali dengan demikian kesinambungan program pembinaan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung dapat dipertahankan eksistensinya.

Namun untuk periode 1999-2004, Pengurus semuanya baru kecuali Ketua dan Wakil Ketua berasal dari Badan Pengawas, sedangkan yang lama sudah memasuki masa pensiun.

Badan hukum instansi adalah sebagai berikut : 1. Badan Hukum No. 42/BH/9-12/67 2. Penyesuaian No.42 A/BH/DK-10/1-1976


(18)

7

4. Perubahan terakhir No. 1522/KEP/KWK-/XI/24 Nopember 1997 5. Perubahan terakhir No.42/BH/IX-19/12-67/TGL.06 September 1968 6. Perubahan terakhir No.PAD.518/PAD.02-DISKOP/2005 14 Februari 2005

2.1.4. Struktur Organisasi dan Job Description 2.1.4.1.Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam koperasi merupakan bagian kerangka kerja dan berfungsi sebagai salah satu alat bantu bagi manajemen dalam mencapai tujuan koperasi secara efektif dan efisien.

Stuktur organisasi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung terdiri dari: A. Pembina

1) Walikota Bandung 2) Sekda. Kota Bandung B. Pengurus

Periode 2005-2010 SK.WK.BDG No.518/kep.602-peg/05

• Ketua : DASEP RUSWANA S, S.IP, M.Si

• Wakil Ketua : Drs. H. HARI KUSWANDHITO, M.Si

• Sekretaris : RUSDI

• Wakil Sekretaris : Dra. Hj. SITI MA’MUROH • Bendahara : Hj. SUMARNI, S.IP

C. Pengawas

Periode 2005-2010 SK.WK.BDG No.518/kep.602-peg/05

• Ketua : ADIN MUHTARUDIN, SH

• Anggota : Drs. H. ACHMAD MULYANA


(19)

D. Karyawan Jumlah 43 orang

• Karyawan murni 37 orang • PNS diperbantukan 6 orang E. Keanggotaan

Per. Des 2007 5.331 orang • Anggota aktif 5.186 orang • Non aktif 145 orang 2.1.4.2.Job Description

Adapun uraian tugas dari setiap fungsional yang ada pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut:

1. Rapat Anggota

a. Menyelenggarakan rapat anggota tahunan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun

b. Menyelenggarakan rapat sekali dalam setahun untuk membahas program kerja serta anggaran pendapatan dan biaya

c. Menyelenggarakan rapat anggota khusus

d. Menolak dan menerima laporan pertanggungjawaban pengurus dan badan pemeriksa

e. Memilih, mengangkat, dan menerima badan pemeriksa (pengawas) f. Menerima anggota baru yang telah memenuhi syarat keanggotaan g. Mengatur sisa hasil usaha

2. Pengurus

a. Mengembangkan kebijaksanaan umum usaha secara nyata yang dapat membuka kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup anggota yang diterangkan dalam program kerja tahunan


(20)

9

b. Mengadakan penelitian penerangan, penyuluhan dan pendidikan guna meningkatkan kesadaran berkoperasi

c. Mengusahakan terciptanya kerjasama usaha yang saling melengkapi dan menghidupi baik dengan sesama gerakan kopersai maupun dengan BUMN atau BUMS, dalam rangka menunjang pelaksanaan perekonomian nasional 3. Pengawas

Menyelenggarakan pemeriksaan organisasi dan usaha KPKB

a. Melakukan pemeriksaan sekurang-kurangnya tiga bulan sekali dalam periode tahun berjalan

b. Menyusun laporan pemeriksaan dan menyampaikan hasil pemeriksaan didepan rapat anggota, setelah dibahas terlebih dahulu bersama pengurus atau manajer

c. Menyampaikan kepada pengurus atau manajer kekurangan-kekurangan serta memberikan saran-saran atau usulan-usulan perbaikan dan penaggulangannya

d. Menghadiri rapat anggota dan rapat khusus 4. Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan

a. Kepala Seksi Tata Usaha

• Merencanakan dan menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana guna menunjang kelancaran tugas unit satuan kerja

• Merencanakan bentuk dan jenis balas jasa bagi kesejahteraan pegawai untuk diusulkan kepada manajer

• Melaksanakan diagnose efisiensi organisasi dan memberikan saran-saran perbaikan kepada manajer untuk melancarkan roda organisasi • Memonitor pelaksanaan-pelaksanaan, ketetapan-ketetapan


(21)

memperbaiki tindakan-tindakan yang sesuai dengan peraturan serta mencari jalan pemecahnya

• Member informasi kepada manajer tentang tagihan piutang dan persediaan yang melampaui batas

b. Kepala Seksi Keuangan dan Akuntansi

• Membantu bendahara dalam penyusunan anggaran kas dan memonitor realisasinya

• Memeriksa dan meneliti bukti-bukti pendukung transaksi yang diajukan • Membandingkan transaksi dengan anggaran

• Membuat rekapitulasi pengambilan uang muka atas transaksi

• Menagih piutang dan menyetor tagihan bila jatuh tempo sesuai dengan jadwal

c. Bendahara Koperasi

• Membantu dan mendampingi ketua dalam upaya menata penyelenggaraan administrasi keuangan

• Menerima dan menyimpan semua pendapatan pada bank yang sudah ditunjuk atas kewenangan pengurus

• Mengawasi semua transaksi keuangan yang terjadi setiap hari/bulan • Melakukan penelitian/pemeriksaan terhadap kelengkapan bukti-bukti

keabsyahan suatu pembayaran, sebelum bukti pembayaran ditandatangani ketua

• Melakukan kas opname pada semua kasir, setiap minggu/bulan atau sewaktu-waktusesuai kebutuhan secara terpadu dan menyeluruh

• Melaporkan setiap minggu/bulan mengenai keuangan/kas posisi keuangan kepada ketua

• Menyusun cash flow setiap bulan, untuk pembahasan rutin pengurus, setiap tanggal 25 pada bulan yang bersangkutan


(22)

11

• Melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga setelah ada persetujuan ketua/pengurus

• Meneliti dan mengawasi keuangan hasil-hasil usaha Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

• Mengkoordinir dan mengawasi secara intensif bagian keuangan agar selalu terjaga

• Menyusun rencana anggaran dan laporan keuangan yang akan disampaikan pada rapat anggota tahunan


(23)

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Lingkup Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:

1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;

2. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.

Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998), disebutkan bahwa karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU) biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota.

2.2.1.1. Fungsi dan Peranan Koperasi

Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.


(24)

13

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

5. Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar.

2.2.1.2. Prinsip Koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu: 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi).

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. 5. Kemandirian.

6. Pendidikan perkoprasian. 7. kerjasama antar koperasi.

2.2.1.3. Jenis-jenis Koperasi

Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 Tentang PerkoperasianKoperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya, yaitu :


(25)

1. Koperasi Simpan Pinjam, adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.

2. Koperasi Konsumen, adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.

3. Koperasi Produsen, adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.

4. Koperasi Pemasaran, koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.

5. Koperasi Jasa, koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

2.2.2. Definisi Kredit

Berbagai macam usaha yang dapat dilakukan oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung dalam mencapai tujuannya agar di dapat suatu keuntungan yang diharapkan.

Didalam jenis koperasi terdapat simpan pinjam atau bisa di sebut juga dengan koperasi kredit. Maka terlebih dahulu akan dijelaskan timbulnya kredit. Menurut M. Rachmat Firdaus dalam bukunya yang berjudul “Teori dan Analisa” mengemukakan bahwa “Timbulnya kredit pada mulanya disebabkan oleh perbedaan pendapatan dan pengeluaran antara anggota masyarakat”.

Dari definisi kredit di atas, pemberian kredit mengandung unsur-unsur yaitu penyediaan uang, persetujuan pinjam-meminjam dan jangka waktu pengembaliannya. Kredit yang terorganisasi dengan baik merupakan suatu persyaratan untuk menimbulkan pendorong bagi pendapatan. Sehingga dengan adanya kredit atau pinjaman dapat mempengaruhi pendapatan baik untuk anggotanya maupun bagi koperasi itu sendiri.


(26)

15

2.2.3. Borland Delphi

Borland Delphi 6 atau yang biasa disebut Delphi 6 saja, adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam sistem operasi Windows. Delphi 6 merupakan bahasa pemrograman yang mempunyai cakupan kemampuan yang luas dan sangat canggih. Berbagai aplikasi dapat dibuat dengan menggunakan Delphi 6 ini termasuk aplikasi mengolah teks, grafik, angka, database dan aplikasi WEB.

Secara umum kemampuan Delphi 6 adalah menyediakan komponen-komponen dan bahasa pemrograman yang andal sehingga memungkinkan untuk membuat program aplikasi sesuai dengan keinginan dengan kemampuan dan tampilan yang canggih. Pada versi 6 ini Delphi mendukung aplikasi berbasis Win 32 dan .Net.

Untuk mempermudah pemrograman dalam membuat program aplikasi, Delphi 6 menyediakan fasilitas pemrograman yang sangat lengkap. Fasilitas pemrograman tersebut dibagi dalam dua kelompok, yaitu object dan bahasa pemrograman. Secara ringkas object adalah suatu komponen yang mempunyai bentuk fisik dan biasanya dapat dilihat (visual). Objek biasanya dipakai untuk melakukan tugas tertentu dan mempunyai batasan-batasan tertentu. Bahasa pemrograman secara singkat dapat disebut sebagai sekumpulan teks yang mempunyai arti tertentu dan disusun dengan aturan tertentu untuk menjalankan tugas tertentu. Delphi menggunakan struktur bahasa pemrograman Object Pascal yang sudah sangat dikenal dikalangan programmer professional. Gabungan dari object dan bahasa pemrograman ini sering disebut bahasa pemrograman berorientasi object atau Object Oriented Programing (OOP).

Khusus untuk pemrograman database, Delphi 6 menyediakan object yang sangat kuat canggih dan lengkap sehingga memudahkan programmer dalam merancang, membuat dan mnyelesaikan aplikasi database yang diinginkan. Selain itu Delphi 6 juga dapat menangani data dalam berbagai format database. Misalnya fomat


(27)

MS Access, SyBase, Oracle, FoxPro, Informix, DB2 dan lain-lain. Format database yang dianggap asli dari Delphi 6 adalah Paradox dan dBase.

Lingkungan kerja Delphi 6 terdiri dari Main Menu, Toolbar, Form, Jendela Properties (Object Inspector), Object TreeView dan Kode Editor.

Gambar dibawah ini adalah lingkungan kerja pada Delphi 6 :

Gambar 2.3. Tampilan Kerja Lingkungan Delphi 6 2.2.4. MySQL

MySQL adalah sebuah aplikasi SQL database server yang multi-user dan

multithread. MySQL adalah database yang sangat mudah untuk digunakan oleh karena itu banyak aplikasi-aplikasi dan website yang berbasiskan database selalu menggunakan MySQL sebagai database enginenya. Selain itu MySQL sangat mudah dipadukan dengan delphi karena delphi sendiri sudah terdapat fungsi-fungsi yang dapat mengakses MySQL server.


(28)

17

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain : 1. Portabilitas.

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Open Source.

MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

3. Multiuser.

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning.

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Jenis Kolom.

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi.

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah

Select dan Where dalam perintah (query). 7. Keamanan.

MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama

host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.


(29)

8. Skalabilitas dan Pembatasan.

MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. 9. Konektivitas.

MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10. Lokalisasi.

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11. Antar Muka.

MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

12. Klien dan Peralatan.

MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13. Struktur tabel.

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.


(30)

19

Adapun keunggulan MySQL adalah sebagai berikut:

1. MySQL tersedia di berbagai platform Linux dan berbagai varian Unix. Sesuatu yang tidak dimiliki access, misalnya padahal access amat popular di platform Windows. Banyak server web berbasiskan Unix, ini menjadikan access otomatis tidak dapat dipakai karena ia pun tidak memiliki kemampuan client-server/networking.

2. Fitur-fitur yang dimiliki MySQL memang yang biasanya banyak dibutuhkan dalam aplikasi Web. Misalnya, klausa LIMIT SQL-nya, praktis untuk melakukan paging. Atau jenis indeks field FULLTEXT, untuk full text searching. Atau sebutlah kekayaaan fungsi-fungsi builtin-nya, mulai dari memformat dan memanipulasi tanggal, mengolah string, regex, enkripsi dan hashing. Yang terakhir misalnya, praktis untuk melakukan penyimpanan password anggota situs.

3. MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah. Soal kecepatan melakukan transaksi atau kinerja di kondisi load tinggi mungkin bisa diperdebatkan dengan berbagai benchmark berbeda, tapi kalau soal yang satu ini MySQL-lah juaranya. Karakteristik ini membuat MySQL cocok bekerja dengan aplikasi CGI, di mana di setiap request skrip akan melakukan koneksi, mengirimkan satu atau lebih perintah SQL, lalu memutuskan koneksi lagi.


(31)

2.2.5. Basis Data (Database)

Basis data atau database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam

komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model

jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.


(32)

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Analisis

Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan dan gambaran kebutuhan bagi pembuatan sistem yang diamati, dalam hal ini adalah sistem pemberian kredit. Analisis sistem ditujukan untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat dipahami keadaan sistem yang ada dan tidak

mengulangi kesalahan pada sistem yang akan dibuat. Secara umum analisis yang

dilakukan adalah mengenai lingkungan dari sistem dimana sistem pemberian kredit ini akan digunakan.

3.1.1. Analisis Fungsi

Perancangan pembuatan aplikasi ini berfungsi untuk melakukan studi pembelajaran bagi penulis untuk lebih memahami bagaimana cara penginputan data dan pembuatan laporan yang baik dan benar. Mengerti dan memahami bagaimana pembuatan aplikasi sistem pemberian kredit ini.

Seorang pengguna dapat mengoperasikan aplikasi ini untuk pengelolaan data yang ada, serta dapat melihat pemanfaatan atau penerapan sistem dalam suatu implementasi. Beberapa fungsi yang didapat dalam pembangunan sistem pemberian kredit ini, antara lain :

1. Menyimpan dan memanggil data anggota dari hasil inputan. 2. Menampilkan pencarian data anggota dari database yang ada.


(33)

Formulir

Pengisin Formulir Formulir

Formulir yang telah di isi Formulir yang telah di isi

Input data pemohon Data pemohon yang ditolak Data pemohon yang diterima Arsip Database data pemohon 3.1.2. Analisis Data

Pada proses pembuatan aplikasi sistem pemberian kredit ini dibutuhkan data-data anggota yang terlibat selama pemrosesan itu berlangsung. Dalam hal ini data-data yang terlibat adalah nama, nip, nomor anggota, jabatan/golongan, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor ktp dan tanggal masuk unit kerja.

Cara pengambilan data dilakukan dengan cara mencatat dan mengelola data-data barang mulai dari nama, nip, nomor anggota, jabatan/golongan, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor ktp dan tanggal masuk unit kerja yang nantinya diperlihatkan kepada bagian keuangan.

IT PEMOHON


(34)

24

3.1.3. Analisis pengguna

Analisis pengguna, bertujuan untuk mengetahui pengguna yang akan berinteraksi atau mengoperasikan sistem pemberian kredit ini.

Dalam sistem ini peran pengguna yaitu melakukan input, hapus dan edit data-data anggota.

3.1.4. Analisis Perangkat Lunak

Penulis menganalisis kebutuhan perangkat lunak dari pengoperasian aplikasi sistem pemberian kredit di Koperasi Pegawai Kota Bandung adalah menggunakan sistem operasi berbasis Windows

3.1.5. Analisis Peangkat Keras

Penulis menganalisis kebutuhan perangkat keras dari pengoperasian aplikasi sistem pemberian kredit di Koperasi Pegawai Kota Bandung adalah sebagai berikut:

1. Processor 2. Motherboard 3. Hardisk 4. Memori 5. Monitor

6. CD/DVD ROM 7. Keyboard 8. Mouse 9. Printer


(35)

3.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem akan membantu memahami alur informasi pada sistem yang akan dibuat, sehingga akan memudahkan pengembangan program. Berikut ini akan diberikan gambaran dokumentasi dari sistem yang akan dirancang dengan menggunakan beberapa cara yaitu Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data.

3.2.1. ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan sebuah diagram yang menggambarkan model suatu relasi rancangan data store yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD menekankan pada struktur dan relationship data, berbeda dengan DFD yang merupakan model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan dalam sistem. Model relasi ini diperlukan untuk menggambarkan struktur data dan relasi data. Model relasi ini berdasarkan pada kesatuan, relasi dan uraian-urainnya yang termasuk atribut-atribut dan nilai-nilai lainnya. Adapun ERD dari pemberian kredit ini adalah sebagai berikut :


(36)

26

Gambar 3.3. Skema Relasi

3.2.2. Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan gambaran kasar aliran informasi dan data yang akan dilakukan oleh sistem database yang akan dirancang. Diagram ini menjelaskan secara umum gambaran aliran konteks dari rancangan sistem yang akan dibuat. Untuk lebih jelasnya mengenai Diagram Konteks pada sistem pemberian kredot ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.4. Diagram Konteks

Pada diagram konteks di halaman sebelumnya pengguna bertugas mengupdate data-data anggota Koperasi.

Petugas PK nip

nama jabatan username password Identitas PK FK FK nip nama no_anggota unit_kerja ttl jk no_ktp golongan jabatan nip_petugas id_peminjam Peminjaman PK id_peminjam

nip

tgl_pinjam jml_pinjaman bsr_angsuran


(37)

3.2.3. DFD (Data Flow Diagram)

Diagram Alir Data atau yang lebih dikenal dengan DFD (Data Flow Diagram) merupakan pengembangan dari diagram konteks yang menggambarkan arus data yang mengalir dari satu proses ke proses lainnya. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file. Berikut ini adalah DFD (Data Flow Diagram) pada sistem pemberian kredit di Koperasi Pegawai Kota Bandung.


(38)

28


(39)

!

!


(40)

30

3.2.4. Kamus Data

Kamus Data merupakan tempat penyimpanan definisi dari aliran-aliran data, file-file dan proses-proses yang digunakan dalam sebuah sistem. Dalam perancangan sistem pemberian kredit ini ada perancangan tabel anggota. Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data-data anggota yang ada pada Koperasi Pegawai Kota Bandung.

Table 3.1. Tabel Petugas

Field Type Panjang Keterangan

nip Varchar 25 Nomor Induk Pegawai (primary Key)

nama Varchar 50 Nama Pegawai

jabatan Varchar 25 Jabatan Pegawai username Varchar 30 Username Petugas password Varchar 30 Password Petugas

Table 3.2. Tabel Identitas

Field Type Panjang Keterangan

nip Varchar 15 Nomor Induk Pegawai (primary Key)

nama Varchar 50 Nama Pegawai

no_anggota Varchar 20 Nomor Anggota KPKB unit_kerja Varchar 50 Nama Unit Kerja

ttl Varchar 50 Tempat Tanggal Lahir jk Varchar 15 Jenis Kelamin Pegawai

no_ktp Varchar 20 Nomor KTP

golongan Varchar 25 Golongan

tgl_masuk Varchar 10 Tanggal Masuk Unit Kerja jabatan Varchar 25 Jabatan Pegawai


(41)

id_peminjam Varchar 20 Kode Peminjam

Table 3.3. Table Peminjaman

Field Type Panjang Keterangan id_peminjam Varchar 20 Kode Peminjam (primary Key)

nip Varchar 25 Nomor Induk Pegawai tgl_pinjaman Varchar 10 Tanggal Pinjaman Jml_pinjaman Bigint 10 Jumlah pinjaman

bsr_angsuran Bigint 10 Besar angsuran

3.2.5. Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses merupakan alat bantu (tool) sistem yang akan menjelaskan perilaku-perilaku proses yang ada dalam diagram aliran data.

3.2.5.1. Proses Login

Nama Proses Login

Input Data Login

Output Informasi Login Invalid

Logika Proses 1. User memilih login

2. Sistem menampilkan layar login 3. Pengisian username dan password 4. Sistem melakukan pengecekan


(42)

32

3.2.5.2. Proses Pengolahan Data Pemohon

Nama Proses Pengolahan Data Pemohon

Input Data identitas dan data peminjaman

Output Informasi dan identitas dan data peminjaman Logika Proses 1. User memilih menu identitas dan peminjaman

2. Sistem menampilkan layar identitas dan peminjaman 3. Jika user mengklik tombol tambah maka field di

layar identitas akan kosong

4. Jika user mengklik tombol tambah maka field di layar peminjaman akan kosong

5. Pengisian field oleh user, jika sudah selesai klik tombol simpan

6. Data akan disimpan ke dalam database

7. Jika user memilih tombol hapus maka data yang dipilih akan terhapus dari database

3.2.5.3. Proses Cetak Laporan Data Pemohon

Nama Proses Cetak laporan data pemohon

Input Report identitas, report peminjaman, informasi data identitas dan informasi data peminjaman

Logika Proses 1. User memilih menu identitas dan peminjaman 2. Sistem menampilkan layar identitas dan

peminjaman

3. User memilih field print out di menu identitas dan peminjaman.


(43)

3.3. Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka dibuat dengan harapan agar administrator dapat menggunakannya tanpa kesulitan. Untuk memudahkan administrator dalam mengelola data anggota yang ada pada koperasi ini, akan dijelaskan struktur menu dan rancangan form yang ada di dalam sistem pemberian kredit ini. Struktur menu dibuat agar administrator dapat memilih menu–menu yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya tentang bentuk rancangan menu dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.8. Struktur Menu Menu

Input Pencarian Laporan

Laporan Data Pegawai


(44)

34

3.3.1. Perancangan Form Menu

Form menu adalah halaman pertama pada sistem pemberian kredit ini yang akan dijumpai oleh administrator. Ada beberapa tombol yang akan ditampilkan pada halaman ini. Perancangan form menu adalah seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.9. Rancangan Form Menu

3.3.2. Perancangan Form Anggota

Form anggota adalah tempat dimana pengguna mengelola data-data anggota yang ada pada koperasi. Data-data yang diinputkan adalah nama, nip, nomor anggota, jabatan/golongan, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor ktp dan tanggal masuk unit kerja. Perancangan form anggota adalah seperti gambar di halaman berikutnya.


(45)

Gambar 3.10. Rancangan Form Anggota

3.3.3. Perancangan Form Peminjaman

Form peminjaman adalah tempat dimana pengguna mengelola data pemohon yang sudah mendapatkan kredit yang ada pada koperasi. Data-data yang diinputkan adalah nip, nama, tanggal peminjaman, jumlah peminjaman, dan besar peminjaman. Perancangan form anggota adalah seperti gambar di halaman berikutnya

Nip :

Nama : No. Anggota :

Unit Kerja :

Tempat/Tanggal Lahir :

Jenis Kelamin :

No. KTP :

Pangkat/Golongan :

Tanggal Masuk Unit Kerja :

Jabatan :

Tambah Edit Hapus Simpan Cancel

Kembali Ke Menu

DATA PEMOHON


(46)

36

Gambar 3.11. Rancangan Form Peminjaman

3.3.4. Perancangan Form Pencarian

Pada form pencarian ini pengguna akan diberikan kemudahan dalam mencari data-data anggota yang diinginkan. Perancangan form pencarian adalah seperti pada gambar di halaman berikutnya.

ID Peminjaman

NIP :

Nama :

Tanggal Pinjam : Jumlah Peminjaman : Besar Angsuran :

Tambah Edit Hapus Simpan Cancel

Kembali Ke Menu

DATA PEMINJAMAN


(47)

Gambar 3.12. Rancangan Form Pencarian

3.3.5. Perancangan Form Laporan Data Pemohon

Pada form laporan data pemohon ini pengguna akan melaporkan data pemohon yang akan mengajukan kredit ke bagian keuangan. Perancangan form laporan data pemohon adalah seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.13. Rancangan Form Laporan Data Pemohon Pencarian berdasarkan

Kata Kunci CARI

DATA ANGGOTA YANG DI CARI

Kembali Ke Menu

DATA PEMOHON Identitas Anggota

No Nip Nama No.Anggota Unitkerja Ttl Jeniskelamin No.Ktp Golongan Tglmasuk Jabatan


(48)

38

3.3.6. Perncangan Form Laporan Data Pinjaman

Pada form laporan data pinjaman ini pengguna akan melaporkan data pinjaman pemohon yang akan dilaporkan ke bagian keuangan. Perancangan form

laporan data pinjaman adalah seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.14. Rancangan Form Laporan Data Pinjaman

3.4. Implementasi Program

Implementasi program pada dasarnya merupakan tahap pengujian dari sistem yang dirancang. Aplikasi diwujudkan dengan cara memindahkan hasil desain kedalam bentuk aplikasi sistem pemberian kredit. Sistem pemberian kredit ini memanfaatkan perangkat lunak Borland Delphi 6 dan menggunakan database MySQL yang didukung oleh MyODBC sebagai koneksi antara perangkat lunak dan database sehingga menghasilkan aplikasi sistem inventori barang yang terstruktur.

3.4.1. Form Login

Untuk keamanan sistem pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Kota Bandung tersedia fasilitas pengguna yang akan mengupdate segala bentuka data anggota yang ada pada sistem pemberian kredit ini. Admin tersebut akan login

terlebih dahulu untuk mengupdate data anggota yang ada. Di halaman berikutnya adalah tampilan form login pada sistem pemberian kredit ini :

REPORT DATA PINJAMAN

No ID Peminjaman NIP Nama Tanggal Peminjaman Jumlah Pinjaman Besar Angsuran


(49)

Gambar 3.15. Form Login

3.4.2. Form Menu

Tampilan form menu sistem pemberian kredit ini menyediakan menu-menu yang akan membawa pengguna langsung pada informasi dan pengelolaan data anggota yang ingin didapat. Berikut adalah tampilan form menu pada sistem pemberian kredit ini :


(50)

40

3.4.3. Form Anggota

Pengguna dapat mengubah data anggota koperasi pada form ini. Form ini berisi textfield untuk pengisian data yang diperlukan antara lain nama, nip, nomor anggota, jabatan/golongan, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor ktp dan tanggal masuk unit kerja. Berikut adalah tampilan form anggota pada sistem pemberian kredit ini :


(51)

3.4.4. Form Peminjaman

Form ini digunakan untuk pengisian data yang diperlukan antara lain id_peminjaman, nip, nama, tanggal pinjam, jumlah pinjaman dan besar angsuran. Berikut adalah tampilan form anggota pada sistem pemberian kredit ini :


(52)

42

3.4.5. Form Pencarian

Form Pencarian adalah form yang digunakan untuk pencarian data-data anggota yang diinginkan. Berikut adalah tampilan form pencarian pada sistem pemberian kredit ini :


(53)

3.4.6. Form Report Pemohon

Form report pemohon adalah form yang digunakan untuk melaporkan data anggota yang ingin mengajukan kredit. Berikut adalah tampilan form report pemohon pada sistem pemberian kredit ini :

Gambar 3.20. Form Report Pemohon

3.4.7. Form Report Peminjaman

Form report pemohon adalah form yang digunakan untuk melaporkan data peminjaman pemohon. Berikut adalah tampilan form report peminjaman pada sistem pemberian kredit ini :


(54)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab selanjutnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem pemberian kredit ini memudahkan petugas dalam pengelolaan data-data anggota yang akan mengambil kredit.

2. Sistem pemberian kredit ini memudahkan petugas dalam pengelolaan data-data peminjaman dari setiap anggota yang telah mengambil kredit.

3. Sistem pemberian kredit ini memudahkan petugas dalam pembuatan laporanyang dibutuhkan untuk dilaporkan ke bagian keuangan.

4.2. Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan oleh penulis untuk dapat digunakan sebagai pengembangan sistem pemberian kredit ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan syarat pembayaran penjualan kredit sebaiknya jangan terlalu lama, hal ini diupayakan untuk mencegah perputaran piutang yang lamban atau dengan kata lain mencegah kemacetan pembayaran piutang.

2. Koperasi diharapkan lebih aktif lagi dalam pengumpulan piutang, misalnya dengan memberikan surat peringatan kepada anggota yang sangat bermasalah dalam pembayaran piutang.

3. Koperasi hendaknya lebih selektif lagi dalam hal pemberian kredit atau pinjaman kepada anggota terutama dalam hal penentuan pinjaman yang tidak melebihi gaji yang dimiliki.


(55)

Husni. 2004. Membuat Aplikasi Database Client-Server Dengan Delphi Dan

MySQL. Yogyakarta: Gerbang Ilmu.

http://google.co.id

http://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL


(1)

3.4.3.

Form Anggota

Pengguna dapat mengubah data anggota koperasi pada form ini. Form ini

berisi

textfield

untuk pengisian data yang diperlukan antara lain nama, nip, nomor

anggota, jabatan/golongan, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor ktp dan tanggal masuk

unit kerja. Berikut adalah tampilan form anggota pada sistem pemberian kredit ini :


(2)

41

3.4.4.

Form

Peminjaman

Form ini digunakan untuk pengisian data yang diperlukan antara lain

id_peminjaman, nip, nama, tanggal pinjam, jumlah pinjaman dan besar angsuran.

Berikut adalah tampilan form anggota pada sistem pemberian kredit ini :


(3)

3.4.5.

Form

Pencarian

Form Pencarian adalah form yang digunakan untuk pencarian data-data

anggota yang diinginkan. Berikut adalah tampilan form pencarian pada sistem

pemberian kredit ini :


(4)

43

3.4.6.

Form

Report Pemohon

Form report pemohon adalah form yang digunakan untuk melaporkan data

anggota yang ingin mengajukan kredit. Berikut adalah tampilan form report pemohon

pada sistem pemberian kredit ini :

Gambar 3.20. Form Report Pemohon

3.4.7.

Form

Report Peminjaman

Form report pemohon adalah form yang digunakan untuk melaporkan data

peminjaman pemohon. Berikut adalah tampilan form report peminjaman pada sistem

pemberian kredit ini :


(5)

4.1.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab selanjutnya maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1.

Sistem pemberian kredit ini memudahkan petugas dalam pengelolaan data-data

anggota yang akan mengambil kredit.

2.

Sistem pemberian kredit ini memudahkan petugas dalam pengelolaan data-data

peminjaman dari setiap anggota yang telah mengambil kredit.

3.

Sistem pemberian kredit ini memudahkan petugas dalam pembuatan

laporanyang dibutuhkan untuk dilaporkan ke bagian keuangan.

4.2.

Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan oleh penulis untuk dapat digunakan

sebagai pengembangan sistem pemberian kredit ini adalah sebagai berikut :

1.

Untuk meningkatkan syarat pembayaran penjualan kredit sebaiknya jangan

terlalu lama, hal ini diupayakan untuk mencegah perputaran piutang yang lamban

atau dengan kata lain mencegah kemacetan pembayaran piutang.

2.

Koperasi diharapkan lebih aktif lagi dalam pengumpulan piutang, misalnya

dengan memberikan surat peringatan kepada anggota yang sangat bermasalah

dalam pembayaran piutang.

3.

Koperasi hendaknya lebih selektif lagi dalam hal pemberian kredit atau pinjaman

kepada anggota terutama dalam hal penentuan pinjaman yang tidak melebihi gaji

yang dimiliki.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Pranata, Antony. 2003.

Pemrograman Borland Delphi 6.

Yogyakarta: Andi

Yogyakarta.

Husni. 2004.

Membuat Aplikasi Database Client-Server Dengan Delphi Dan

MySQL. Yogyakarta: Gerbang Ilmu.

http://google.co.id

http://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data

http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL