2
Tabel 1. 1 Profil keluarga Ketut Wasna
No. Nama
Lengkap Status
Umur Pendidikan
terakhir Pekerjaan
Ket.
1 Ketut
Wasna Kawin 57 tahun Tamat SD
Pemulung Kepala
keluarga 2
Nengah Kariati
Kawin 42 tahun Tamat SD Pemulung
Istri
3 Wayan
Budiyami Belum
kawin 12 tahun Belum
sekolah Pelajar
Anak
4 Made
Anggara Yasa
Belum kawin
9 tahun Belum
sekolah Pelajar
Anak
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Bapak Ketut Wasna mendapatkan penghasilan untuk menghidupi keluarganya dari pekerjaannya sebagai pemulung bersama istrinya. Selain itu
Bapak Ketut Wasna beternak babi untuk membantu menambah penghasilannya untuk menghidupi istri dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah
dasar.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Pendapatan dari keluarga Bapak Ketut Wasna bisa dibilang tidak menentu. Hal ini karena sehari-hari, barang yang didapatkan dari memulung
sampah tidak menentu. Ia bersama istrinya memulung sampah di sekitar Desa Sinabun. Jika sudah banyak terkumpul barang yang bisa dijual maka
mereka terlebih dahulu menyortirnya dan kemudian dijual. Terkadang jika kondisi Bapak Ketut Wasna tidak enak badan maka ia menghabiskan
waktunya untuk istirahat di rumahnya yang sangat sederhana. Jika dirata- ratakan penghasilan per hari dari pekerjaannya sebagai pemulung bersama
istrinya sekitar Rp. 40.000 sampai Rp. 60.000 tergantung banyaknya barang yang bisa dijual.
3
Untuk menambah penghasilan, Bapak Ketut Wasna memelihara seekor babi. Penghasilan dari memelihara babi ini pun tidak mendapatkan
keuntungan yang besar. Penjualan babinya sekitar Rp. 1.000.000 belum termasuk biaya untuk membeli bibit babinya, makanannya sehari-hari dan
untuk membesarkan babinya juga relatif lama yaitu sekitar 3 bulan.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
a. Kebutuhan sehari-hari
Pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Ketut Wasna lumayan banyak seperti:
Pengeluaran untuk konsumsi sekitar Rp. 30.000 per hari. Pengeluaran untuk uang saku kedua anaknya sekitar Rp. 15.000
per hari. Pengeluaran listrik sekitar Rp. 10.000 per bulan.
Dan mungkin ada pengeluaran lain yang bersifat mendadak atau yang lainnya seperti biaya jika sakit, membelikan anaknya sepatu, dll.
b. Pendidikan
Keluarga Bapak Ketut Wasna untuk pengeluaran pendidikan anaknya hanya memenuhi kebutuhan seperti membelikan sepatu, tas, buku dan
pakaian. Kebutuhan ini pun tidak menentu, seperti kebutuhan untuk membeli sepatu bisa 1 tahun sekali atau lebih cepat. Kebutuhan untuk
membeli buku yaitu 1 semester sekali, sedangkan tas dan pakaian bisa bertahan lebih lama sekitar 2-3 tahun. Pengeluaran biaya pendidikan
untuk kedua anaknya ini tidak menentu tergantung dari kondisi ekonomi keluarga. Tetapi untuk kedua anaknya sudah memiliki Kartu Indonesia
Pintar KIP sehingga dari segi biaya pendidikan bisa meringankan sedikit beban dari Bapak Ketut Wasna.
4
c. Kesehatan
Pengeluaran di bidang kesehatan untuk keluarga Bapak Ketut Wasna sedikit. Hal ini karena Bapak Ketut Wasna sudah memiliki Kartu
Indonesia Sehat KIS sehingga sangat membantu meringankan pengeluaran keluarga.
d. Kerohanian
Bapak Ketut Wasna dan keluarganya memeluk agama Hindu. Sehari- hari kebutuhan untuk mebanten dari keluarga Bapak Ketut Wasna
membuat sendiri. Tetapi jika ada hari raya besar keagamaan, keluarga Bapak Ketut Wasna akan mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli
bahan-bahan banten persembahyangan
e. Sosial
Kebutuhan sosial sosial yang dikeluarkan juga tidak menentu karena sifatnya tidak bisa diprediksi seperti sumbangan untuk warga yang sakit,
berduka, ngaben, dan kebutuhan sosial lainnya.
5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Identifikasi dan prioritas masalah pada keluarga Bapak Ketut Wasna dilakukan dengan beberapa kali kunjungan ke rumahnya. Selama kunjungan
dilakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan cara mengobrol ringan sambil mengamati dan membantu pekerjaan rumah keluarga dampingan.
2.1 Permasalahan Keluarga