Perancangan Mikrokontroler ATMEL 89S51 Perancangan Driver Motor

Gambar 3.2 Kerangka robot Setelah kerangka robot terbentuk langkah selanjutnya adalah pemasangan motor dc dan roda tang pada kerangka robot. Pada awalnya motor dc dipasang pada kerangka robot yang disediakan lalu buat satu shaf untuk pemasangan roda, agar roda yang satu tidak berputar bersama-sama.

3.1.2 Perancangan Mikrokontroler ATMEL 89S51

Mikrokontroler ATMEL 89S51 adalah otak dari robot yang penulis buat dimana semua input-output berada, mikrokontroler ATMEL 89S51 menggerakan motor dc mengatur sinyal yang dikeluarkan oleh sensor kamera, tetapi untuk membuat rangkaian mikrokontroler agar dapat bekerja dengan baik dibutuhkan rangkaian pengatur yaitu berupa rangkaian reset yang berfungsi untuk mengatur kembali program robot setiap kali catu daya dihidupkan.

3.1.3 Perancangan Driver Motor

Pada sebuah robot, motor ini merupakan bagian penggerak utama di mana hampir setiap robot pasti selalu menggunakan motor DC. Kecuali beberapa robot yang menggunakan pneumatic, muscle wire atau motor AC. Motor DC terdiri dari sebuah magnet permanen dengan dua kutub dan kumparan, cincin belah yang berfungsi sebagai komutator pemutus arus A. Arus mengalir dari sisi kiri cincin belah ke sisi kanan. Arus ini akan dilanjutkan ke kumparan yang terkait pada cincin belah B. Arus mengalir dalam kumparan menimbulkan medan magnet dan membentuk kutub-kutub magnet pada kumparan C. Kutub magnet yang sama dengan kutub magnet permanen akan saling tolak menolak dan kumparan akan bergerak memutar hingga kumparan berada pada posisi di mana kedua kutubnya berbeda dengan kutub magnet permanen. D. Perputaran kumparan yang terkait pada cincin belah akan mengakibatkan perubahan polaritas pada kumparan karena sikat-sikat brush yang dialiri listrik terhubung pada sisi cincin belah yang berbeda E. Perubahan polaritas kumparan juga mengakibatkan perubahan kutub pada kumparan sehingga kumparan kembali bergerak memutar. F. Proses tersebut terjadi berulang-ulang sehingga kumparan akan berputar secara kontinyu selama aliran arus terjadi pada kedua kutub sikat. S U Magnet permanen Kumparan Cincin Belah 1 Arus mengalir kutub kiri ke kutub kanan 2 Arus mengalir pada kumparan 3 Gerakan memutar terjadi Sikat Gambar 3.3 Fase 1 dari Motor DC S U 5 Kumparan terus bergerak memutar 4 Polaritas pada kumparan berubah Gambar 3.4 Fase 2 dari Motor DC Gambar 3.5 Putaran Motor DC Arah putaran motor DC dapat diubah dengan mengubah polaritas aliran arus yang terhubung ke sikat-sikatnya. Sedangkan kecepatan putar motor tergantung dari berapa besar arus yang mengalir. Namun Motor DC biasa seringkali tidak cukup kuat untuk menggerakkan mekanisme robot secara langsung. Untuk memperbesar torsi maka dibutuhkan rangkaian gear-gear yang akan mereduksi kecepatan motor dan sekaligus meningkatkan torsi. Proses pengurangan kecepatan dan peningkatan torsi ini berbanding terbalik dan dihitung berdasarkan perbandingan gigi. Gear dengan 15 gigi Gear dengan 30 gigi Gear Ratio 2:1 As Motor Gambar 3.6 Perhitungan Rasio Gigi  Worm gear adalah gigi yang berbentuk ulir yang berfungsi mengubah arah putaran dari horizontal menjadi vertical  Transfer Gear adalah gigi yang berfungsi untuk konversi antara gigi dengan jumlah banyak ke jumlah kecil ataupun sebaliknya.  Gear Shaft adalah gigi yang terhubung langsung dengan as atau sumbu motor Perbandingan gear transfer dapat dihitung dengan menghitung jumlah gigi yang ada baik sesudah atau sebelum transfer. Gear transfer 1 memiliki 22 gigi dan 11 gigi sesudah ditransfer oleh karena itu gear ini mempunyai perbandingan 22:11 atau 2:1. Hal ini akan mempercepat putaran motor dua kali lipat namun juga mengurangi torsi motor dua kali lipat Sedangkan gear transfer 2 memiliki perbandingan 11:25 yang menguatkan torsi dan mereduksi kecepatan. Gear Transfer 3 memiliki perbandingan 33:15 dan terhubung pada gear dengan 50 gigi. Untuk menghitung ratio total dari gear adalah sebagai berikut. Perhitungan rasio dilakukan pada gigi-gigi yang saling bersinggungan oleh karena itu perhitungannya adalah sebagai berikut: 2511 x 3311 x 5015 = 20 Jadi rasio dari motor gearbox ini adalah 1:20 di mana torsi akan naik 20 kali lipat dan kecepatan turun 20 kali lipat pula. Dasar untuk rangkaian pengatur gerakan motor adalah dua buah saklar DPDT yang akan mengalir arus dengan polaritas berbeda. Saat S1 dan S2 berada di posisi kiri, maka arus akan mengalir dari kutub atas ke kutub bawah motor sedangkan saat S1 dan S2 berada pada posisi kanan maka arus akan mengalir dari kutub bawah ke kutub atas motor sehingga motor bergerak ke arah sebaliknya. Gambar 3.7 pengatur gerakan motor

3.1.4 Perancangan Mikrokontroler Dengan Sensor Kamera