h. Selesaian adalah bagian akhir atau penutup cerita.
2.2.5 Latar
Latar menunjukkan pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan Abrams via
Nurgiyantoro, 1995:216. Sudjiman juga berpendapat bahwa latar adalah segala keterangan petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana
terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra. Dalam fiksi latar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat berkaitan
dengan masalah geografi, di lokasi mana peristiwa itu terjadi, di kota atau desa apa, dan sebagainya. Latar waktu berkaitan dengan masalah waktu, hari, jam maupun
historis atau kisah sejarah. Latar sosial berkaitan dengan hidup masyarakat Sayuti via Wiyatmi, 2006: 40. Menurut Nurgiyantoro 1995:227_234 latar dapat
dibedakan menjadi tiga unsur yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. a.
Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi Nurgiyantoro, 1995: 227. Deskripsi tempat secara
teliti dan realistis sangat penting untuk membuat pembaca terkesan seolah-olah hal yang diceritakan itu sungguh-sungguh terjadi, yaitu tempat dan waktu
seperti yang diceritakan itu. b.
Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya
fiksi Nurgiyantoro, 1995: 223. Latar sosial dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, pandangan hidup, cara berpikir, dan pola sikap tokoh.
Disamping itu, latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya kelas menengah, rendah, atau kelas atas.
c. Latar waktu berhubungan dengan masalah „kapan‟ terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan pada sebuah karya fiksi. Masalah „kapan‟ tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, fakta yang ada kaitannya atau
dikaitkan dengan peristiwa sejarah Nurgiyantoro, 1995 :230. Menurut Genette via Nurgiyantoro, 1995: 231 masalah waktu dalam karya naratif dapat bermakna
ganda, disatu pihak menunjuk pada waktu dan ukuran waktu yang terjadi dan dikisahkan dalam cerita. Pengetahuan dan persepsi pembaca terhadap waktu
sejarah kemudian digunakan oleh pengarang untuk mencoba mengajak pembaca masuk dalam suasana cerita. Pembaca berusaha memahami dan menikmati cerita
berdasarkan acuan waktu yang berasal dari luar cerita yang bersangkutan.
2.3 Pendekatan Psikologi Sastra