D. Alat penelitian
1. Pembuatan serbuk kering dan proses ekstraksi rimpang jahe emprit
Sendok, batang pengaduk, corong Buchner, rotary evaporator, timbangan analitik, ayakan no mesh 40, mesin grinder, kertas saring Whatmann,
erlenmeyer 1000 mL, cawan porselen, gelas ukur 250 mL, pipet tetes, oven.
2. Pembuatan campuran larutan uji
Cawan porselen, spuit injeksi oral 3 mL
3. Uji respon hipersensitivitas tipe lambat DTH
Spuit injeksi oral 3 mL, spuit injeksi peritoneal 3 mL dan spuit injeksi subkutan 1 mL, jangka sorong digital.
E. Tata Cara Penelitian
1. Penyiapan bahan utama
Simplisia jahe emprit yang digunakan berasal dari pabrik pembuat jamu tradisional di Yogyakarta, yaitu CV. Merapi Farma Herbal di jalan Kaliurang
km.21,5. Madu kelengkeng yang digunakan berasal dari salah satu distributor madu di Yogyakarta yaitu PT. Madu Pramuka.
2. Pembuatan serbuk simplisia dan penetapan kadar air
Simplisia kering jahe emprit sebanyak 1,5 kg yang diperoleh dari CV. Merapi Farma Herbal dikeringkan terlebih dahulu didalam oven pada suhu ±50
C selama 15 menit sebelum dilakukan penyerbukan. Simplisia yang sudah kering
lalu dibuat menjadi sediaan serbuk dengan menggunakan mesin penggiling
grinder kemudian diayak menggunakan ayakan nomor mesh 40. Serbuk kering jahe emprit yang diperoleh dari hasil penyerbukkan sebanyak 1 kg.
Selanjutnya serbuk yang sudah dibuat dilakukan penetapan kadar air berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 661MenkesSKVII1994
tentang Persyaratan Obat Tradisional, standar kadar air maksimum simplisia adalah 10. Penetapan kadar air dilakukan menggunakan metode gravimetri.
Prinsip metode ini , yaitu analisis kuantitatif berdasarkan berat tetapnya berat konstan Gandjar dan Rohman, 2010. Kadar air yang diperoleh sebesar 9,50
dan kadar air yang diperoleh ini telah memenuhi syarat Menteri Kesehatan sehingga dapat disimpulkan bahwa serbuk yang digunakan masih memenuhi
syarat simplisia yang baik.
3. Pembuatan ekstrak etanolik jahe emprit
Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Sebanyak 50,0 gram serbuk rimpang jahe emprit dimasukkan ke dalam erlenmeyer bertutup, lalu
ditambahkan 250,0 mL pelarut etanol 96 dan dilakukan proses maserasi selama 3x24 jam pada suhu kamar. Setelah itu dilakukan penyaringan menggunakan
corong Buchner. Maserat yang diperoleh untuk selanjutnya dipekatkandiuapkan untuk menghilangkan etanol. Penguapan dilakukan menggunakan rotary
evaporator. Pelarut yang masih tersisa diuapkan dengan menggunakan bantuan oven pada suhu 40
C. Ekstrak kental yang diperoleh digunakan dalam pembuatan sediaan uji.