Konvolusi Not Balok LANDASAN TEORI

2.5. Konvolusi

Konvolusi merupakan sebuah operasi sentral pada pengolahan citra. Proses konvolusi dapat dijelaskan sebagai berikut. Kernel atau matrix konvolusi dikenai operasi perkalian lalu kemudian dikenai operasi penjumlahan pada setiap pixel dan menghasilkan nilai pixel baru. Proses konvolusi dirumuskan sebagai berikut : , = + − 1, + − 1 , ௡ ௟ୀଵ ௠ ௞ୀଵ Dimana Oi,j merupakan nilai pixel baru, U merupakan citra input, dan K merupakan kernel yang digunakan. Kernel sangat penting untuk memiliki posisi central, atau dapat juga berupa matrix 2 x 2. Berikut merupakan contoh operasi konvolusi untuk mendeteksi sebuah garis lurus dari citra not balok seperti contoh gambar 2.7. dan matrix konvolusi yang digunakan adalah matrix 1 x 3. −1 1 −1 Gambar 2.7. Contoh citra not balok Perhitungan konvolusinya dijelaskan sebagai berikut : O0,1 = 0 -1 + 0 1 + 0 -1 = 0 O0,2 = 0 -1 + 0 1 + 0 -1 = 0 … … O12,3 = 0 -1 + 0 1 + 0 -1 = 0 Sehingga dihasilkan citra baru yang hanya menyisakan sebuah garis lurus. Gambar 2.8. Hasil operasi konvolusi Gambar 2.7.

2.6. Not Balok

Dalam musik tinggi-rendah, dan panjang-pendeknya nada dapat ditunjukan dengan tanda yang disebut not. Not berfungsi sebagai huruf dalam musik, dimana jika dibunyikan akan terdengar sebagai kalimat- kalimat musik, sama seperti halnya huruf alphabet jika dibunyikan akan terdengar kata-kata dan kalimat-kalimat. Jenis-jenis penulisan not balok titinada dapat ditulis dalam beberapa kunci yaitu G, F, C. a b c Gambar 2.9. a Kunci G, b Kunci F, c Kunci C Not balok ditulis dalam sebuah garis-garis paranada. Yang dimana nadanya ditentukan oleh kunci. Pada kunci G nada g’ diletakan pada garis ke-2 dari bawah. Pada kunci F, nada f diletakan pada garis ke-2 dari atas. Gambar 2.10. Posisi nada pada kunci G dan F Sebuah not terdiri atas beberapa bagian yaitu kepala, tongkat dan bendera. Nada g’ Nada f Gambar 2.11. Nama bagian not Sebuah not terdiri atas nilai sebagai berikut untuk ketukan berbasis 4 : Gambar 2.12 Nilai-nilai dari suatu not balok Nilai sebuah not atau tanda istirahat menentukan berapa lama not berbunyi atau istirahat. Selain terpengaruh oleh nilai, lamanya not berbunyi juga dipengaruhi oleh metronome. Untuk metronome 60 yang dimana artinya terdapat 60 ketukan dalam 1 menit, not bernilai ¼ memiliki jumlah ketukan sebanyak 1 ketukan. Begitu juga not bernilai 18 memiliki jumlah ketukan sebanyak ½ ketukan dan seterusnya.

2.7. Precision-Recall