Proses 4.3. Segmentasi vertikal Proses 4.4. H Proses 5.1. D

3.3.6.1. Ilustrasi Gambar 3.16. Citra atas dan hasil proyeksi vertikal bawah 3.3.6.2. Algoritma Cara kerja dari proses ini dijelaskan dengan psuedocode berikut : 1. [] = ∑ [] ௜௠௔௚௘ ′ ௦ ௛௘௜௚௛௧ ௝ୀ଴

3.3.7. Proses 4.3. Segmentasi vertikal

Proses ini adalah untuk memotong citra sesuai dengan hasil proyeksi vertikal, dan dengan ambang batas tertentu. Proses ini adalah untuk mendapatkan bagian-bagian not balok. 3.3.7.1. Ilustrasi Gambar 3.17. Hasil segmentasi vertikal 3.3.7.2. Algoritma Cara kerja proses ini dijelaskan sebagai berikut : 1. cari index pertama dari hasil proyeksi thres masukan dalam variable indexAwal 2. cari index berikutnya dari hasil proyeksi thres masukan dalam variable indexAkhir 3. lakukan copy array dari i = 0 sampai height image, j = indexAwal sampai indexAkhir – 1 : citra bagian baru[i] [j-indexAwal] = citra biner partitur[i][j]; 4. citra bagian baru ditambahkan dalam array citra bagian. 5. laku

3.3.8. Proses 4.4. H

Proses ketukan, kare C. Sedangka penutup. 3.3.8.1. Ilustr Gambar 3.3.8.2. Algo Cara ke 1. hapu 2. jika pert 3. jika terak

3.3.9. Proses 5.1. D

Proses Proses ini m noise setelah kukan proses 1-3, untuk index sampai width imag . Hapus kunci, penutup dan jenis ketukan es ini adalah menghilangkan kunci, penutup arena semua dianggap ketukan 4 dan bermain p kan penutup merupakan sebuah garis diakhir, seb strasi ar 3.18. Penghapusan kunci,dan jenis ketukan lgoritma kerja proses ini dijelaskan sebagai berikut : apus bagian pertama setiap baris ka baris merupakan baris pertama maka hap ertama berikutnya ka baris merupakan baris terakhir maka hapus rakhir dalam baris tersebut. . Deteksi garis lurustangkai not es ini bertujuan mencari posisi sebuah garis luru menggunakan operasi konvolusi dan juga meng lah dikenai operasi konvolusi. 32 age. p dan jenis n pada kunci ebagai tanda apus bagian us 2 bagian urus vertikal. enghilangkan 3.3.9.1. Mendapatkan matrix konvolusi deteksi garis lurus. Pada penelitian ini untuk mendapatkan matrix konvolusi deteksi garis lurus, adalah sebagai berikut : 1. Tentukan dimensi matrix. Karena titik-titik penyusun garis lurus memiliki susunan matrix 0 1 0 maka dapat ditentukan bahwa matrixnya akan berdimensi 1 x 3 2. Karena titik tersebut tidak memiliki pixel baik di kanan maupun disebelah kiri, maka jika terdapat pixel harus dapat merubah nilai tengah. Contoh perhitungan kemungkinan I : 0 1 1 ∗ = 0 + = 0 = − Contoh perhitungan kemungkinan II : 1 1 0 ∗ = 0 + = 0 = − Dari kedua persamaan diatas jika diambil suatu nilai konstanta untuk y adalah 1, maka z dan x adalah -1. Sehingga didapatkanlah matrix −1 1 −1. 3.3.9.2. Ilustrasi Gambar 3.19. Contoh citra not balok Contoh diatas dikenai dengan operasi konvolusi [-1 1 - 1]. Maka akan menghasilkan garis-garis lurus. Gambar 3.20. Hasil operasi konvolusi gambar 3.19. 3.3.9.3. Algoritma Cara kerja proses ini dijelaskan sebagai berikut : 1. kenai citra bagian not balok dengan operasi konvolusi menggunakan matrix konvolusi 1 x 3. [−1 1 −1] 2. lakukan penghilangan noise untuk citra bagian not balok, jika terdapat matrix berikut dalam citra tersebut maka akan dianggap noise dan akan dihapus. 1 3. lakukan proyeksi vertical untuk mendapatkan posisi garis lurus. 4. Untuk setiap hasil proyeksi 0, maka akan disimpan sebagai posisi garis lurus.

3.3.10. Proses 5.2. Pengenalan jenis bagian