Proses 1. Tranformasi menjadi citra biner Proses 2.1. Proyeksi horizontal Proses 2.2. Segmentasi horizontal

3.3.1. Proses 1. Tranformasi menjadi citra biner

Proses ini adalah untuk membuat citra biner dari citra partitur yang dimasukan oleh user agar lebih mudah untuk dilakukan pemrosesan lebih lanjut. 3.3.1.1. Ilustrasi Gambar 3.10. Ilustrasi tranformasi menjadi citra biner 3.3.1.2. Algoritma Cara kerja dari proses ini dijelaskan dengan psuedocode berikut: 1. Merubah citra warna menjadi citra keabuan 2. Mencari threshold citra keabuan 3. Untuk setiap pixel a. jika nilai keabuan threshold maka nilai biner pixel tersebut = 1 b. Jika tidak maka nilai biner pixel tersebut = 0 4. Semua nilai citra biner dibalik 0 = 1 dan 1 = 0

3.3.2. Proses 2.1. Proyeksi horizontal

Proses ini adalah untuk membuat histogram proyeksi secara horizontal. Proses proyeksi horizontal juga dilakukan pada proses 3.1. Secara umum proyeksi horizontal dikerjakan dengan menjumlahkan pixel secara horizontal. 3.3.2.1. Ilustrasi Gambar 3.11. Potongan citra kiri dan hasil proyeksi horizontal kanan 3.3.2.2. Algoritma Cara kerja dari proses ini dijelaskan dengan psuedocode berikut : 1. ℎ [] = ∑ [] ௜௠௔௚௘ ′ ௦ ௪௜ௗ௧௛ ௝ୀ଴

3.3.3. Proses 2.2. Segmentasi horizontal

Proses ini adalah untuk memotong citra sesuai dengan hasil proyeksi horizontal, dan dengan ambang batas. Pada kasus citra partitur not balok proses ini digunakan untuk mendapatkan baris-baris not balok. 3.3.3.1. Ilustrasi Gambar 3.12. Hasil segmentasi mendapatkan 2 objek atas dan bawah 3.3.3.2. Algoritma Cara kerja proses ini dijelaskan sebagai berikut : 1. cari index pertama dari hasil proyeksi thres masukan dalam variable indexAwal 2. cari index berikutnya dari hasil proyeksi thres masukan dalam variable indexAkhir 3. lakukan copy array dari i = 0 sampai width image, j = indexAwal sampai indexAkhir – 1 : citra baris baru[j-indexAwal][i] = citra biner partitur[j][i]; 4. citra baris baru ditambahkan dalam array citra baris. 5. lakukan proses 1-3, untuk index sampai height image.

3.3.4. Proses 3.2. Mencari index max