Unsur Penonton Kelas 10 SMA Seni Budaya sm 2 Buku Siswa 2016

Seni Budaya 213 D. Teknik Pementasan Teater Tradisional Teknik adalah cara, metode dan strategi untuk memudahkan kerja dalam sanggupan menyelesaikan suatu tugas. Terkait teknik dalam pementasan teater dapat dipahami sebagai suatu cara dan upaya kamu bersama teman- teman satu kelas atau kelompok yang dibentuk untuk terlibat dalam mempersiapkan pementasan teater yang akan dipentaskan. Teater tradisional sebagai salah satu bentuk pementasan ditinjau dari media yang digunakannya, Sumardjo 2004 membaginya ke dalam; teater boneka dan teater manusia. Teater tradisional boneka, sebagai teater yang menggunakan alat atau media ungkapnya adalah boneka mufet, seperti; wayang golek, wayang cepak, wayang kulit, topeng, tuping, ondel-ondel, dst. Teater manusia adalah teater dalam pementasannya dominan menggunakan alat penyampai pesan ceritanya menggunakan manusia pemeran dengan totalitas tubuhnya seni peran, menari, menyanyi, berceritra, mendongeng, dst.. Contohnya; wayang wong, seni bertutur, dst. Pementasan teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di tengah- tengah masyarakat Indonesia berdasarkan media yang digunakannya, yakni teater boneka dan teater manusia mengantarkan kamu dalam memahami teknik pementasan teater. Teknik pementasan teater tradisional dapat dibedakan menjadi tiga jenis yakni teater tutur, teater boneka dan teater manusia. Ketiga jenis dalam teater tradisional ini memiliki kekhasan tersendiri, terutama dalam hal media ekspresi yang dominan digunakan. Teater tutur merupakan teater tradisional dengan kekhasan penyampaian cerita atau lakon yang dibawakan dengan cara mendongeng atau bercerita sambil diiringi musik atau tidak diiringi musik, misalnya; Seni Pantun dari Jawa Barat, Madihin dari Riau, Cepung dari NTB, Kentrung dari Jawa Timur, PmToh dari Aceh, dst. Apakah di daerahmu memiliki ragam pementasan teater tutur yang lain? Teater tradisional yang tergolong dalam teater boneka, biasanya media utamanya menggunakan boneka atau tiruan dari benda atau mahluk hidup yang dijadikan alat untuk menyampaikan cerita atau lakon. Biasanya tokoh yang menghidupkan lakon dengan media boneka disebut dengan dalang. Contohnya, wayang golek, wayang kulit, wayang cepak, ondel-ondel, hudok, dst. Apakah di daerahmu juga memiliki pementasan teater boneka yang belum disebutkan? Teater manusia yakni pementasan teater tradisional atau pun non tradisional dimana manusia sebagai media utama dalam melakukan aksi seni peran di atas pentas yang dijalin oleh sebuah lakon dengan beberapa unsur artistik pentas sebagai pendukungnya. Contohnya; Mamanda Kalimantan 214 Kelas X SMA MA SMK MAK Selatan, Randai Sumatra Barat, Lenong Betawi, Topeng Banjet, Longser, Topeng Cirebon, Uyeg dari Jawa Barat; Ludruk, Ketoprak, dari Jawa Tengah dan Jawa Timurt dan seterusnya. Apakah di daerahmu mengenal teater yang menggunakan media utamanya manusia yang belum disebutkan? Dengan demikian, secara teknis pementasan teater tradisional yang yang tumbuh dan berkembang bersifat kedaerahan memiliki keragaman dan keunikan dalam pementasannya. Dengan keragaman jenis, bentuk dan teknik pementasan teater tradisional yang kamu ketahui. Kita patut bersyukur dikaruniai kekayaan seni teater yang tidak dimiliki bangsa lain. Setelah kamu belajar tentang teknik pementasan, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini 1. Apa saja yang kamu ketahui tentang teknik pementasan teater tradisional? 2. Apakah di daerah kamu memiliki teater tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat pemiliknya? Kamu telah belajar tentang lingkup pementasan teater. Selanjutnya, melalui panitia pementasan teater yang disusun secara kelompok, terstruktur dan terbimbing dengan guru dan teman kamu untuk melakukan kreativitas pementasan teater sesuai dengan lakon bersumber teater tradisional yang pernah kamu pelajari sebelumnya dan lengkapilah dengan hadirnya beberapa unsur pentas dengan lintas bidang seni lain dan terpadu E. Kreativitas Pementasan Teater Pementasan teater merupakan puncak dari sebuah proses latihan para pelaku seni dan proses kreativitas seni dari seorang sutradara. Melalui proses seni inilah teater dapat terwujud sebagai pementasan seni yang perlu dikomunikasikan kepada penontonnya. Oleh karena itu, komunikasi seni menjadi penting dan tidak terpisahkan dengan proses yang dilakukan sebagai bagian dari evaluasi dan penghargaan yang pantas diberikan kepada seniman atau kreator sebagai pelakunya.