Potensi Intelektual Mengembangkan potensi diri

kesulitan adversity qoutient dan potensi keimanan atau kecerdasan spiritual spiritual qoutient .

3. Mengembangkan potensi diri

Kadang kita prihatin, melihat layu dan gugurnya kuncup bunga yang belum sempat mekar. Karena si empunya lalai tidak menyiramkan air segar. Demikianlah kuncup – kuncup potensi diri kita. Ia butuh siraman air pengembangan. Ia butuh upaya dan kerja keras. Ia perlu kesabaran dan daya tahan. Lalaikah Anda, sang Empunya potensi itu ? Sejenak telusurilah macam – macam potensi dan kekuatan Anda

a. Potensi Intelektual

Kemampuan intelektualnya adalah kecerdasan atau intelegensi. Satuan ukurannya ialah Intellegence Qoutient IQ. Intelegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah, serta mengolah dan menguasi lingkungan secara efektif Marthen Pali,1993 . Untuk mengetahui intelegensi dapat dilakukan dengan cara sekilas yakni mengamati hasil belajar sehari – hari nilai ulangan harian sampai nilai rapor; atau secara teliti melalui pemeriksaan psikologis dengan tes intelegensi. Yang terakhir ini menghasilkan angka – angka yang menggambarkan taraf kecerdasan tertentu, misalnya : No. IQ Klasifikasi Prestasi Minimal 1. - 79 Kemampuan Intelektual Rendah - 2. 80 – 89 Kemampuan Intelektual Di bawah rata – rata 5,5 3. 90 – 109 Kemampuan Intelektual Rata – rata 6 4. 110 – 119 Kemampuan Intelektual di Atas rata – rata 7 5. 120 – 135 + Kemampuan Intelektual Superior 9 Sumber : Marthen Pali, 1993 Perhatian Kita harus hati – hati dan bijaksana dalam memahami, menyikapi dan menterjemahkan apa itu intelegensi dan angka – angka hasil test intelegensi Sungguh arif jika Anda proaktif untuk berdiskusi dengan pakar yang tepat, yakni guru pembimbing Bimbingan dan Konseling, psikolog, atau lembaga penyelenggaara tes psikologi yang ada. Mengapa demikian ? Sebab sering terjadi hasil tes IQ itu dipersepsi salah oleh bahasa awam Contoh : Bagaimana menghadapi kasus berikut ? MODUL BK KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2012-2013 SMPN 1 SINGAJAYA 27 Kasus A Si A menurut hasil tes intelegensi memiliki IQ = 122. Ini berarti tergolong pada kemampuan Intelektual Superior atau sangat cerdas. Seharusnya prestasi belajarnya berkisar 9 – 10 ulangan harian nilai rapor. Tetapi mengapa kenyataannya nilainya di bawah 6,0 dan tergolong peringkat empat puluhan di kelasnya ? Kasus B Sebaliknya Si B memiliki angka IQ = 115 yang artinya termasuk klasifikasi Kemampuan Intelektual di atas rata – rata. Perkiraan nilai hasil belajarnya minimal 7,0. Namun, apa yang terjadi ? Nilai hasil ulangan dan rapornya rata – rata 8 koma sekian. Tentunya termasuk peringkat 10 besar dikelasnya. Perlu direnungkan Intelegensi IQ bukanlah satu – satunya Intelegensi atau kecerdasan Rasio Emosional itu hanyalah SALAH SATU SAJA dari sekian banyak faktor kesuksesan. Keberhasilan seseorang dalam belajar bekerja bergaul tidak hanya ditentukan secara mutlak oleh taraf intelegensi saja. Banyak faktor lain yang dapat saja justru menjadi kunci sukses Misalnya : semangat dan motivasi, minat, kreativitas, sikap, ciri sifat kepribadian emosional, strategi belajar yang efektif, kemampuan untuk bertahan mengatasi kesulitan adversity Qoutient peranan lingkungan, dan lain – lain.

b. Kecerdasan Sosial