Bisa terjadi seseorang yang cerdas otaknya namun dapat menjadi sedemikian tidak rasional menjadi “bodoh”. Mengapa ? Kcerdasan akademis
IQ sedikit saja kaitannya dengan kehidupan emosional. Dapat saja orang yang paling cerdas pun diantara kita, terperosok ke dalam nafsu tak terkendali
dan meledak – ledak Goleman, 1999.
Kecerdasan perasaan emosional merupakan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapi frustasi, mengadakan dorongan
hati, tidak melebih – lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati, dan menjaga agar beban stress tekanan mental tidak melumpuhkan kemampuan
berpikir, punya empati dan banyak berdo’a. Daniel Goleman, 1999.
Kecerdasan Emosional
o Mampu memotivasi diri sendiri o Daya tahan menghadapi frustasi
o Mengendalikan dorongan hati o Tidak berlebihan atas kesenangan
o Mengatur suasana hati o Beban stress tidak melumpuhkan daya pikir
o Punya empati o Banyak berdo’a
Wacana yang mengejutkan kita adalah betapa peranan kecerdasan emosional itu sangat dominan dalam meniti keberhasilan seseorang
Bagi kesuksesan seseorang individu, kecerdasan rasional IQ hanya berperan 20 saja, sedangkan kecerdasan emosional punya andil
80. Benarkah ?
d. Kecerdasan Emosional Emotional Qoutient
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar bekerja dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan dengan orang lain, namun
hasilnya justru lebih baik. Contoh : Seseorang yang berbakat melukis, akan lebih cepat bisa dan
cepat menyelesaikan pekerjaan melukis tersebut, dibandingkan dengan orang lain yang tingkat bakatnya dibawahnya.
MODUL BK KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2012-2013 SMPN 1 SINGAJAYA
29
Bakat aptitude juga bermakna potensi yang akan diwujudkan di waktu yang akan datang. Maksudnya bakat menunjukkan adanya
peluang saja, yakni peluang keberhasilan Munandir, 1995. Maka tidak heran ada istilah bakat terpendam.
Dengan kata lain bakat harus disemaikan, diwujudkan, dan dikembangkan. Kalau tidak, lepaslah peluang keberhasilannya. Untuk
mengembangkan potensi bakat perlu menggerakkan seluruh aspek
JENIS BAKAT
Menurut beberapa referensi test bakat, dikenali adanya contoh jenis – jenis bakat, yaitu : bakat verbal, bakat numerikal.
Verbal : Konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata –
kata Numerikal : Konsep – konsep dalam bentuk angka – angka
Skolastik : Kombinasi kata – kata dan angka – angka Abstrak
: Aspek yang tidak berupa kata maupun angka, namun berbentuk pola, rancangan, diagram dengan ukuran –
ukuran, bentuk dan posisi – posisinya. Mekanik : Prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas,
dan alat – alat lainnya. Relasi ruang : Mengamati, mencitrakan pola dua dimensi berpikir
dalam tiga dimensi. Kecepatan Ketelitian Klerikal : Tugas tulis menulis, ramu meramu untuk
kantor, laboratorium dan lain – lain. Bahasa
: Penalaran analitis tentang bahasa, misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiar, editing, hukum, pramuniaga
dan lain – lain.
e. Kecerdasan Spiritual
Suatu kecerdasan yang bersangkut paut dengan pengikatan diri dengan Zat Yang Maha Tinggi yaitu Tuhan.
Kecerdasan spiritual merupakan kepekaan batin seseorang untuk melihat dan merasakan perbedaan antara suatu kebaikan dan keburukan,
suatu kemampuan diri untuk memilih dan berpihak kepada kebaikan dan merasakan nikmatnya seseorang yang mempunyai kecerdasan spiritual
yang tinggi akan tidak mudah cepat putus asa, pantang menyerah, hidupnya akan penuh dengan harapan dan ketenangan hati. Ia sadar
MODUL BK KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2012-2013 SMPN 1 SINGAJAYA
30
bahwa dirinya itu milik Tuhan Yang Maha Kuasa dan Tuhan adalah sumber kebaikan.
Dengan adanya rasa pengikatan diri dengan Tuhannya ia akan berserah diri, ia sadar bahwa manusia memang harus selalu berusaha
tetapi Tuhanlah yang menentukan segalanya.
Lagu ciptaan BIMBO
TUHAN Tuhan tempat aku berteduh
Dimana aku mengeluh Dengan segala keluh
Tuhan .. Tuhan Yang Maha Kuasa Dimana aku memuja
Dengan segala do’a
Aku dekat engkau dekat Aku jauh engkau jauh
Hati adalah cermin Tempat pahala dan dosa bertaruh
f. Minat Interest