Sistem Informasi Produktifitas Kepelabuhanan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
MUHAMMAD TATAN TAFTAZANI 10108673
FEBBY CHRISTINA 10108676
SANDHIKA AHMAD SILVIAN 10108688
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(2)
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktek pada Jurusan Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia. Adapun Judul laporan ini adalah “Sistem Informasi Produktifitas Kepelabuhanan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat”
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa barat atas izin kerja praktek yang di berikan
2. Ibu Dra.Hj. Herlina, M.si sebagai Kepala Bidang Transportasi Laut dan ASDP atas izin tempat yang di berikan
3. Ibu Rina Balkis, SH selaku Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut, ASDP dan Kepelabuhanan atas Bimbingan yang telah di berikan selama kerja praktek
4. Ibu Mariah Nawang Wulan, SE
5. Karyawan-karyawan di Dinas Perhubungan Provinsi Jawa barat 6. Rekan-rekan Kerja Praktek
7. Taryana Suryana M.Kom Sebagai dosen wali sekaligus sebagai pembimbing
dalam penyelesaian laporan kerja praktek ini
8. Rekan-rekan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia yang selalu memberi semangat belajar.
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini Masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Terima kasih.
Bandung, januari 2012
Penulis
(3)
i
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR SIMBOL... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1. 1. Latar Belakang ... 1
1. 2. Perumusan Masalah ... 3
1. 3. Maksud dan Tujuan... 3
1. 4. Batasan Masalah... 4
1. 5. Metodologi Penelitian ... 4
1. Metode Pengumpulan Data ... 5
2. Pengembangan Perangkat Lunak ... 5
1. 6. Sistematika Penulisan... 8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2. 1. Tinjauan Perusahaan ... 9
2. 1. 1. Sejarah Instansi ... 9
2. 1. 2. Logo Instansi ... 11
2. 1. 3. Struktur Organisasi dan Job Description ... 12
2. 1. 3. 1. Struktur Organisasi... 12
2. 1. 3. 2. Job Description ... 13
2. 2. Landasan Teori ... 16
2. 2. 1. Aplikasi ... 16
2. 2. 2. Sistem Informasi Kepelabuhan... 16
2. 2. 2.1. Sistem ……… 17
2. 2. 2.2. Informasi ………... 19
2. 2. 2.3. Sistem Informasi ………... 20
(4)
ii
2. 2. 3. 3. Sistem Manajemen Basis Data …………... 26
2. 2. 3. 4. Sistem Manajemen Basis Data Relasional ... 27
2. 2. 4. UML... 27
2. 2. 4. 1. Artifact UML ... 29
2. 2. 4. 2. Tujuan UML... 30
2. 2. 4. 3. OOP………... 30
2. 2. 5. Java... 31
2. 2. 5. 1. Versi Awal Java ... 31
2. 2. 5. 2. Kelebihan Java ... 31
2. 2. 5. 3. Kekurangan Java ... 33
2. 2. 6. NetBeans ... 33
2. 2. 6. 1. Platform NetBeans ... 34
2. 2. 6. 2. NetBeans IDE... 35
2. 2. 7. MySQL... 35
2. 2. 7. 1. Kelebihan MySQL……… ... 36
2. 2. 7. 2. Kekurangan MySQL... 37
BAB 3 PEMBAHASAN ... 38
3. 1. Analisis Sistem ... 38
3. 1. 1. Analisis Masalah ... 38
3. 1. 2. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan... 39
3. 1. 3. Analisis Kebutuhan NonFungsional ... 40
3. 1. 3. 1. Analisis Perangkat Keras ... 41
3. 1. 3. 2. Analisis Perangkat Lunak ... 41
3. 1. 3. 3. Analisis Pengguna ... 42
3. 1. 4. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 43
3. 1. 4. 1. Use Case Diagram ... 43
3. 1. 4. 2. Use Case Scenario ... 44
3. 1. 4. 2. 1 Use Case Scenario Pengolahan Data Bongkar Muat Barang….………... 44
(5)
iii
3. 1. 4. 2. 4 Use Case Scenario Laporan Produktivitas Kepelabuhan ..44
3. 1. 4. 3. Sequence Diagram ... 59
3. 1. 4. 3. 1 Sequence Diagram Pengolahan Bongkar Muat Barang … 60 3. 1. 4. 3. 2 Sequence Diagram Pengolahan Data Naik Turun Penumpang ……… ... 62
3. 1. 4. 3. 3 Sequence Diagram Pengolahan Data Kedatangan dan Keberangkatan Kapal ………... 64
3. 1. 4. 4. Class Diagram ... 67
3. 2. Perancangan Sistem ... 68
3. 2. 1. Perancangan Data... 68
3. 2. 1. 1. Struktur Tabel... 68
3. 2. 2. Struktur Menu ... 70
3. 2. 3. Perancangan Antar Muka ... 70
3. 2. 3. 1. Perancangan Form ... 70
3. 2. 3. 2. Perancangan Pesan ... 88
3. 2. 4. Jaringan Semantik ... 92
3. 2. 5. Perancangan Prosedural ... 93
3. 3. Implementasi ... 98
3. 3. 1. Kebutuhan Perangkat Keras Pembangun ... 98
3. 3. 2. Kebutuhan Perangkat Lunak Pembangun ... 98
3. 3. 5. Tampilan Aplikasi ... 99
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN... 126
4. 1. Kesimpulan ... 126
4. 2. Saran... 126
(6)
Bandung
[2]. Hermawan, Benny. (2004), Menguasai Java 2 dan Object Oriented Programming, Penerbit Andi, Yogyakarta.
[3]. Fowler, Martin. (2004), UML destilled edisi 3,penerbit andi,Yogyakarta. [4]. Steven, Hendro. 2008, Membuat Report Menggunakan iReport dari Netbeans, (online),(http://hendrosteven.wordpress.com/2008/09/09membuat-report
menggunakan-ireport-dari-netbeans/, diakses tanggal 10 desember 2011) [5]. http://teknikkelautan.blogspot.com,diakses pada tanggal 9 januari 2012
[6]. http://www.scribd.com/doc/25322890/Materi-UML-Dan-Use-Case , di akses tanggal 10 januari 2012
[7]. Khanedy, K.E., Simanjuntak, F., Pambudi, H. (2010), Pengembangan Sistem Informasi Penggajian Di Pt. Perdana Informatika, Kerja Praktek, UNIKOM Bandung.
(7)
1 1.1 Latar Belakang
Dinas Perhubungan Merupakan salah satu Instansi Penting dalam Pemerintahan provinsi terutama dalam hal ini adalah pemerintah provinsi jawa barat. Segala aktifitas perhubungan untuk segala macam kendaraan bermotor di wilayah pemerintahan provinsi jawa barat merupakan tanggung jawab dinas perhubungan jawa barat.
Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Barat merupakan sebuah Organisasi Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Barat, termasuk sebuah organisasi yang dinamis, karena keberadaannya merupakan hasil perubahan / likuidasi dari 2 (dua) organisasi yang menangani masalah transportasi di Jawa Barat, yaitu organisasi / instansi vertikal yang bernama Kantor Wilayah X Departemen Perhubungan Propinsi Jawa Barat dan organisasi / instansi Daerah yang bernama Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Masing-masing institusi tersebut dalam perjalanannya telah mengalami beberapa kali perubahan dan akhirnya dengan diberlakukannya otonomi Daerah melalui UU No. 22 Tahun 1999, Instansi vertikal Kantor Wilayah X Departemen Perhubungan Propinsi Jawa Barat dan Instansi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat di likuidasi menjadi Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Barat yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Propinsi Jawa Barat No. 15 tahun 2000 tentang Dinas Daerah Propinsi Jawa Barat yang kemudian Strukturnya disempurnakan dengan Perda No. 5 tahun 2002 tentang Perubahan atas Perda Propinsi Jawa Barat No. 15 tahun 2000 tentang Dinas Daerah Propinsi Jawa Barat.
Sejalan dengan perkembangan isu politik dan pemerintahan, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang isinya berupa panduan pembentukan organisasi
(8)
perangkat daerah bagi Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota yang disesuaikan dengan potensi dan beban kerja yang dimiliki masing-masing daerah. Oleh Karena itu Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat ikut berubah dengan mengacu pada peraturan tersebut dan khusus Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah nomor 21 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat dan mulai berlaku efektif per Januari 2009.
Dinas perhubungan provinsi jawa barat memiliki 4 (empat) bidang diantaranya
1. Bidang Transportasi Darat
2. Bidang Transportasi Laut dan ASDP 3. Bidang Transportasi Udara
4. Bidang Bina Sistem dan Operasional dan Transportasi
Untuk bidang Transportasi Laut dan ASDP sebagian dari tugasnya adalah mengelola data dari kantor pelabuhan (Kanpel) mengenai bongkar muat barang yang terjadi di pelabuhan di provinsi jawa Barat, setiap kapal yang merapat di pelabuhan di provinsi jawa barat dan melakukan bongkar muat barang, maka akan di data oleh masing-masing kanpel untuk selanjutnya data tersebut di laporkan setiap bulannya ke dinas perhubungan provinsi jawa barat bidang Transportasi Laut dan ASDP.
Selain mengelola data bongkar muat barang, bidang Transportasi Laut dan ASDP juga bertugas untuk mengelola data kedatangan kapal yang merapat di pelabuhan di wilayah provinsi Jawa barat dan keberangkatan kapal dari pelabuhan di provinsi Jawa Barat. Setiap kapal yang datang maupun yang berangkat akan di data oleh masing-masing kanpel untuk selanjutnya data tersebut di laporkan setiap bulannya ke dinas perhubungan provinsi jawa barat bidang Transportasi Laut dan ASDP.
(9)
bidang Transportasi Laut dan ASDP juga mengelola data mengenai angkutan penumpang baik penumpang yang akan naik kapal untuk berangkat maupun penumpang yang turun di pelabuhan. Semua penumpang yang naik ataupun turun di data oleh masing-masing kanpel untuk selanjutnya datanya di laporkan ke dinas perhubungan provinsi Jawa Barat bidang Transportasi Laut dan ASDP.
Ketiga data tersebut di laporkan dari masing-masing kantor pelabuhan (Kanpel) ke dinas perhubungan provinsi Jawa Barat bidang Transportasi Laut dan ASDP setiap bulannya melalui pos untuk diolah.
Dalam pengolahan data kepelabuhanan ini masih dilakukan secara arsip (hardcopy). Setiap kantor Pelabuhan melaporkan data dalam periode satu bulan kepada Dinas Perhubungan khususnya kepada Kepala bagian ASDP di bidang kelautan untuk kemudian di olah dan di susun laporannya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka identifikasi masalahnya adalah
1. Pengolahan data bongkar dan muat barang
2. Pengolahan data naik dan turun angkutan penumpang 3. Pengolahan data tiba dan tolak kapal
4. Pembuatan laporannya 1.3 Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Berdasarkan Pemaparan permasalahan diatas, maka maksud dari Bagian ASDP adalah membangun suatu sistem informasi kepelabuhanan di Dinas Perhubungan Jawa Barat .
2. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari di bangunnya sistem ini diantaranya yaitu :
(10)
1. Mempermudah dalam proses pengolahan data bongkar muat barang 2. Membantu Mempercepat Proses pengolahan Data naik turun
Penumpang
3. Proses pengolahan Tiba tolak kapal menjadi lebih efektif dan efisien 4. Proses pembuatan laporan menjadi lebih cepat
1.4 Batasan Masalah
Dalam pembuatan laporan ini dibuat beberapa batasan agar pembahasan dapat lebih terfokus sesuai dengan tujuan yang akan di capai. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Data yang digunakan dalam aplikasi ini adalah data laporan kepelabuhanan yang berupa lampiran kertas laporan dari setiap kanpel (Kantor pelabuhan).
2. Proses yang ada di aplikasi ini adalah : a. Pengolahan data bongkar muat barang
b. Pengolahan data kedatangan dan keberangkatan kapal c. Pengolahan data naik dan turun penumpang angkutan kapal 3. Informasi yang dihasilkan
a. Laporan bongkar dan muat barang di pelabuhan di pemerintahan provinsi jawa barat
b. Laporan kedatangan dan keberangkatan kapal di pelabuhan di pemerintahan provinsi jawa barat
c. Laporan naik dan turun penumpang kapal di pelabuhan yang ada di jawa barat
4. Software yang digunakan adalah java dan menggunakan DBMS MySQL
1.5 Metodelogi Penelitian
Metodelogi Penelitian yang digunakan dalam membangun aplikasi ini adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang menggambarkan secara sistematika dan akurat mengenai keadaan-keadaan nyata yang berjalan pada saat penelitian. Gambaran tersebut diperoleh dengan cara
(11)
mengumpulkan, mengklarifikasikan, dan menyajikan, serta menganalisis data sehingga dapat di tarik suatu kesimpulan.
1.5.1 Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi
Metode Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung dan mengindra terhadap objek atau proses yang dijadikan objek permasalahan.
2. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data atau fakta yang penting dan banyak di lakukan dalam pengembangan aplikasi. Wawancara memungkinkan analisis sistem sebagai pewawancara untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan pegawai.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka yang dilakukan ialah dengan mempelajari berbagai literatur, seperti buku-buku, artikel-artikel dan sumber-sumber yang berkaitan dengan materi yang akan di bahas.
1.5.2 Pengembangan Perangkat Lunak
Metode yang akan di gunakan pada kasus ini adalah metode Waterfall. Metode ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis,desain,kode, pengujian, dan pemeliharaan. Dimodelkan setelah siklus rekayasa konvensional, model sekuensial linear melingkupi aktifitas-aktifitas sebagai berikut :
(12)
Ia) System Engginering
Karena sistem merupakan bagian dari sebuah sistem yang lebih besar, kerja dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen sistem dan mengalokasikan beberapa subset dari kebutuhan ke software tersebut. Pandangan sistem ini penting ketika software harus berhubungan dengan elemen-elemen yang lain seperti software, manusia, dan database. Rekayasa dan analisis sistem menyangkut pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta desain tingkat puncak. Rekayasa informasi mancakup juga pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis. b) Analyst
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khusunya pada software. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan interface yang diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun software didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.
(13)
c) Design
Desain software sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Proses desain menterjemahkan syarat/kebutuhan ke dalam sebuah representasi software yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software.
d) Coding
Desain harus diterjemahkan kedalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.
e) Testing
Sekali program dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan – kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
f) Maintenance
Software akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan (perkecualian yang mungkin adalah software yang dilekatkan). Perubahan akan terjadi karena kesalahan – kesalahan ditentukan, karena software harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan – perubahan di dalam lingkungan eksternalnya (contohnya perubahan yang dibutuhkan sebagai akibat dari perangkat peripheral atau sistem operasi yang baru), atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja. Pemeliharaan software mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.
(14)
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran mengenai penulisan laporan kerja praktek ini, maka berikut ini akan dijelaskan sedikit mengenai sistematika penulisan laporan ini :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab yang membahas latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang tinjauan perusahaan, diantaranya sejarah instansi, logo instansi, badan hukum instansi serta struktur organisasi dan job description dari instansi tersebut, pada bab ini juga membahas tentang teori-teori yang digunakan untuk membangun sistem serta teori-teori dasar yang berhubungan dengan pembuatan program aplikasi.
BAB 3 PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang analisis yang merupakan tahap awal dari pembangunan aplikasi, dilanjutkan pada perancangan aplikasi, implementasi sistem yang berisi source code dan print screen tampilan dari program aplikasi yang dibangun serta pengujian aplikasi yang dibangun.
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyimpulan dari seluruh laporan dan aplikasi yang dibangun, dan saran untuk pengajuan serta evaluasi pengembangan sistem yang diambil selama penyusunan laporan kerja praktek.
(15)
9
2.1 Tinjauan Perusahaan 2.1.1. Sejarah Instansi
Mengacu Kepada Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 40 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok. Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat disebutkan dalam Pasal 2 Bab II bahwa tugas pokok dinas dalam hal ini Dinas Perhubungan adalah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang perhubungan berdasarkan asas otonomi, asas dekonsentrasi, dan tugas pembantuan.
Dasar hukum organisasi Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Barat dibentuk dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 20 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 55) sebagai perubahan tentang Dinas Daerah. Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor : 40 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi , Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan urusan bidang perhubungan.
Dalam rancangan Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang Tugas Pokok, Fungsi Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perhubungan mempunyai fungsi:
1. perumusan dan penetapan kebijakan teknis urusan bidang transportasi darat, tranportasi laut dan ASDP, transportasi udara, bina sistem operasional transportasi;
(16)
2. penyelenggaraan bidang urusan perhubungan meliputi transportasi darat, transportasi laut dan ASDP, transportasi udara, bina sistem operasional transportasi;
3. pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas perhubungan meliputi transportasi darat, tranportasi laut dan ASDP, transportasi udara, bina sistem operasional transportasi;
4. pengkoordinasian dan pembinaan UPTD;
5. pelaksanaan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sebagai landasan dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi, Dinas juga telah dilengkapi dengan peraturan daerah yang memudahkan operasionalisasi pelaksanaan tugas dan pelayanan masyarakat melalui :
1. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Perhubungan, dan
2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2002 tentang Retribusi Penyelenggaraan Perhubungan.
Kedua peraturan daerah tersebut saat ini sedang dalam proses revisi, yang pada tahun anggaran 2008 telah dilaksanakan Kajian Akademis dan pada tahun anggaran 2009 telah dianggarkan untuk penyusunan Raperda revisi Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 21 Tahun 2001 dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2002.
(17)
2.1.2. Logo Instansi
Logo Dinas Perhubungan
Gambar 2.1 Logo Dinas Perhubungan Unsur logo tersebut terdiri dari :
1. Sayap tujuh helai disebelah kiri dan tujuh helai di sebelah kanan 2. Jangkar yang menyatu dengan sayap dan ekor
3. Bola dunia warna biru dengan garis-garis warna emas yang menyatu dengan roda gigi sebanyak 12 buah warna emas dan 12 buah warna biru 4. Ekor warna emas lima helai
5. Padi 45 butir dan kapas 17 buah seluruhnya berwarna emas yang tangkainya diikat dengan pita warna emas berbentuk angka delapan
6. Seloka "Wahana Manghayu Warga Pertiwi" diletakkan di dalam jangkar warna biru
7. Pita warna emas dan biru diletakkan dibawah lingkaran warna mas dengan tulisan Departemen Perhubungan Republik Indonesia
(18)
Arti unsur-unsur pada lambang ialah :
1. Burung merupakan simbolis sarana tercepat untuk mencapai sasaran dan jangkauan perhubungan juga melambangkan Perhubungan Udara
2. Jangkar merupakan sarana kokoh dan kuat menggambarkan missi perhubungan dapat menjangkau Kepulauan Nusantara maupun seluruh dunia dengan tabah dan tenang sekaligus melambangkan Perhubungan Laut
2.1.3. Struktur Organisasi dan Job Description
Struktur Organisasi dan Job Description menjelaskan struktur organisasi yang ada di dalam Dinas Perhubungan Jawa Barat khusus nya dan penjelasan pekerjaan yang dilakukan dari setiap bagiannya.
2.1.3.1. Struktur Organisasi
Gambar 2.2 Stuktur Organisasi Dinas Perhubungan Jawa barat bidang Transportasi Laut dan ASDP
(19)
2.1.3.2. Job Description
Adapun Job Description di bidang Transportasi Laut dan ASDP di dinas perhubungan jawa barat adalah sebagai berikut :
A. Kepala Bidang Transportasi Laut dan ASDP
Bidang Transportasi Laut dan ASDP mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan operasional dan fasilitasi transportasi laut dan ASDP(Angkutan sungai, danau, dan penyebrangan).
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Transportasi Laut dan ASDP mempunyai fungsi :
1) pengkajian bahan kebijakan operasional transportasi laut dan ASDP; 2) pengkajian bahan fasilitasi transportasi laut dan ASDP;
3) penyelenggaraan fasilitasi bidang transportasi laut dan ASDP. B. Analis Sarpras Angkutan Laut
1) Menyusun Bahan Kebijakan Penetapan Lokasi Pelabuhan dan Terminal Khusus ;
2) Menyusun Bahan Kebijakan Penetapan Rencana Induk Pelabuhan dan Terminal Khusus ;
3) Menyusun Bahan Kebijakan Penetapan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Pengawasan (DLKP) Pelabuhan dan Terminal Khusus ;
C. Analis Perijinan Usaha Angkutan Laut dan Analis Perijinan Pelabuhan Laut
1) Menyusun Bahan Saran Pertimbangan Teknis PerijinanPembukaan Kantor Cabang Perusahaan Angkutan / Pelayaran Nasional yang berdomisili dan beroperasi pada Lintas Pelabuhan ;
2) Menyusun bahan kebijakan teknis lalu lintas dan angkutan laut, ASDP dan Kepelabuhanan lainya
(20)
D. Penyusun Laporan
1) Menyusun Program Kerja Seksi
2) Menyusun bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan
3) Menyusun Laporan dan Evaluasi Keiatan Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut, ASDP dan Kepelabuhanan
4) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait
5) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya E. Operator Komputer
1) Mengetik konsep-konsep naskah dinas 2) Mengerjakan tugas-tugas kedinasan lain
3) Memelihara kinerja komputer agar tetap optimal
F. Penyusun Laporan Seksi dan Bendahara Pengeluaran Pembantu 1) Menyusun Program Kerja Seksi
2) Menyusun bahan kebijakan teknis pencatatan kapal dalam buku register pas kapal yang berlayar di perairan daratan
3) Menyusun bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan
4) Menyusun laporan dan evaluasi kegiatan Seksi Keselamatan Pelayaran dan Perkapalan
5) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait 6) Menyusun laporan keuangan
G. Analis Jaringan Angkutan Laut / ASDP dan Analis Keselamatan Pelayaran 1) Menyusun bahan kebijakan penetapan jaringan angkutan SDP
2) Menyusun bahan kebijakan penerbitan pas perairan daratan 3) Menyusun bahan kebijakan penetapan tarif angkutan SDP kelas
Ekonomi
4) Menyusun bahan kebijakan pelaksanaan pengukuran kapal yang berlayar di perairan daratan
5) Menyusun bahan kebijakan teknis pemeriksaan konstruksi, permesinan, perlengkapan kapal yang berlayar di perairan daratan
(21)
H.Pengawas Keselamatan
1) Menyusun bahan kebijakan teknis penegakan peraturan perundang-undangan bidang pelayaran ;
2) Menyusun bahan kebijakan prosedur pengawasan dan penjagaan serta penyelamatan di DLKr dan DLKp;
3) Menyusun bahan kebijakan prosedur tetap dan melaksanakan pertolongan musibah kecelakaan kapal di DLKr dan DLKp ;
4) Menyusun bahan kebijakan koordinasi pelaksanaan kegiatan penyelidikan kecelakaan kapal, bantuan pencarian dan pertolongan (SAR), penanggulangan pencemaran laut dan perairan daratan serta pengamanan wilayah kerja pelabuhan
5) Menyusun bahan kebijakan prosedur penyidikan tindak pidana di pelabuhan dan penegakan peraturan perundang-undangan pelayaran dan kepelabuhanan
6) Menyusun bahan kebijakan penyusunan pedoman pelaksanaan kegiatan pengawasan keselamatan dan perlengkapan kapal
I. Pengagenda
1) Mengagenda surat masuk/keluar Bidang dan mendistribusikannya ke Kabid/Seksi sesuai disposisi ;
2) Menggandakan naskah Dinas ;
3) Menatakelola naskah dinas yang masuk dan ke luar dari Bidang : a. Menyusun klasifikasi naskah dinas ;
b. Menyusun Arsip naskah dinas secara cepat, tepat dan mudah ditemukan kembali
(22)
2.2. Landasan Teori
Landasan teori menjelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas sebagai dasar pemahaman dalam sebuah sistem serta metode yang dipakai untuk kegiatan pengembangan terhadap sistem sendiri.
2.2.1. Aplikasi
Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.
Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan Open Office.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah
2.2.2. Sistem Informasi Kepelabuhanan 2.2.2.1 Sistem
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Contoh :
(23)
Menurut LUDWIG VON BARTALANFY Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut ANATOL RAPOROT Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
Menurut L. ACKOF Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Syarat-syarat sistem :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah. 2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. 3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen. Analisis dan Perancangan Sistem
Secara garis besar, sistem dapat dibagi 2 : A. SISTEM FISIK ( PHYSICAL SYSTEM ) :
Kumpulan elemen-elemen/ unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya.
Contoh :
1. Sistem transportasi, elemen : petugas,mesin, organisasi yang menjalankan transportasi
(24)
2. Sistem Komputer, elemen : peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk menjalankan pengolahan data.
B. SISTEM ABSTRAK ( ABSTRACT SYSTEM) :
Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide, dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya.
Contoh : Sistem Teologi, hubungan antara manusia dengan Tuhan KARAKTERISTIK SISTEM
a. Organisasi b. Interaksi
c. Interdependensi d. Integrasi
e. Tujuan pokok
KLASIFIKASI SISTEM A. DETERMINISTIK SISTEM
Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya dapat ditentukan/ diketahui dengan pasti
Contoh :
1. Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya.
(25)
B. PROBABILISTIK SISTEM
Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (Selalu ada sedikit kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem).
Contoh :
1. Sistem penilaian ujian 2. Sistem pemasaran. C. OPEN SISTEM
Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan eksistensinya.Contoh
Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi.(Bisnis dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).
2.2.2.2 Informasi
Informasi didapat kan dari sebuah sistem informasi atau disebut juga dengan processing system. sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi yang penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.
(26)
2.2.2.3 Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.
Sistem Informasi tidak harus melibatkan komputer. Sistem Informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information Systems atau CBIS).
Dalam prakteknya, istilah sistem informasi lebih sering dipakai tanpa berbasis komputer walaupun dalam kenyataannya komputer merupakan bagian yang penting. Yang dimaksudkan dengan sistem informasi disini adalah sistem informasi yang berbasis komputer.
Sistem Informasi (SI) atau Information System (IS) yang menunjukkan sistem yang dapat menghasilkan informasi yang berguna.
Definisi Sistem Informasi
Ada beragam definisi sistem informasi, sebagaimana tercantum di bawah ini. Menurut Alter (1992)
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Menurut Bodnar dan Hopwood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
Menurut Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990)
Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat
(27)
untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai.
2.2.2.4 Kepelabuhanan
Kepelabuhanan yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan pelabuhan dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan/atau barang, keselamatan berlayar, tempat perpindahan intra dan/ atau antar moda serta mendorong perekonomian nasional dan daerah.
Dalam Bahasa Indonesia dikenal 2 istilah yang berhubungan dengan arti pelabuhan yaitu Bandar dan Pelabuhan. Bandar (harbor) adalah daerah pelabuhan yang terlindung terhadap gelombang dan angin untuk berlabuhnya kapal-kapal. Sementara pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang/ arus, sehingga kapal dapat berputar (Turning basin ), bersandar / membuang sauh sehinnga bongkar muat atas barang dan perpindahan penumpang dapat dilaksanakan, guna mendukung fungsi-fungsi tersebut di babgun dermaga, jalan, gudang, fasilitas penerangan, telekomunikasi dan sebagainya sehingga fungsi pemindahan muatan dari/ ke kapal yang bersandar di pelabuhan menuju tujuan selanjutnya dapat dilakukan.
Selain itu berdasarkan beberapa referensi, pelabuhan dapat diartikan sebagai berikut :
Pelabuhan adalah wilayah yang terdiri atas daratan dan perairan dengan batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan ekonomi yang di pergunakan sebagai tempat bersandar, berlabuh, naik-turunnya penumpang dan atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda ( PP Nomor 69 Tahun 2001 ).
Pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga
(28)
dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang , gudang laut (transito) dan tempat-tempat penyimpanan dimana barang-barang dapat disimpan dalam waktu lebih lama selama menunggu pengiriman ke daerah tujuan (Triatmojo 1996).
Pelabuhan adalah sebagai tempat yang terlindung dari gerakan gelombang laut, sehingga bongkar muat dapat dilaksanakan demi menjamin keamanan barang (Kramadibrata 1935)
Pelabuhan adalah sebuah areal perairan tertutup untuk melindungi dan memberi keamanan bagi kapal dari angin kencang, tempat mengambil bahan makanan serta bahan bakar reparasi atau tempat transfer muatan.
Pelabuhan adalah merupakan suatu pintu gerbang dan memperlancar hubungan antar daerah pulau atau bahkan antar benuadan bangsa yang dapat memajukan daerah belakangnya (hinterland). Daerah belakang ini adalah yang memiliki kepentingan hubungan ekonomi, sosial, dan lain-lain dengan pelabuhan tersebut.
2.2.2.5 Sistem Informasi Kepelabuhanan
Sistem informasi kepelabuhanan adalah salah satu bentuk sistem dan laporan mengenai informasi produktifitas kepelabuhanan khususnya yang ada di wilayah pemerintahan provinsi jawa barat, di dalamnya terdapat proses input-output data mengenai kepelabuhan. Serta adanya laporan bulanan yang mudah di gunakan.
Adapun dalam sistem informasi kepelabuhanan ini terdapat 3 (tiga) aktifitas. Antara lain :
1. Bongkar dan Muat barang
2. Kedatangan dan Keberangkatan kapal
(29)
2.2.3. Basis Data
Basis Data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggilkueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi. 2.2.3.1.Pengertian Basis Data
Secara umum, basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data yang tersimpan dalam suatu tabel yang saling berelasi.
Adapun kegunaan basis data adalah :
1. Basis data merupakan komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
2. Menentukan kualitas informasi yang akurat, tepat pada waktunya, dan relevan, dimana informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.
3. Mengurangi duplikasi data (data redudancy). 4. Meningkatkan relasi antar data (data relatability). 5. Mengurangi pemborosan external storage.
Di dalam basis data terdapat beberapa istilah berikut yang juga dikenal sebagai urutan jenjang data :
(30)
1. Characters
Merupakan bagian data yang terkecil yaitu berupa karakter numerik, huruf, maupun karakter spesial (simbol) yang membentuk item data/ field.
Nim Nama
1010xxx A (character) 2. Field
Merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukan suatu item dari data, misalnya nama.
3. Record
Merupakan kumpulan dari field, menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan record membentuk suatu file. Misalnya, file personalia, tiap-tiap record mewakili data tiap-tiap karyawan. 4. File
File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis. Misalnya, file mata kuliah berisi data tentang semua mata kuliah yang ada.
5. Database
(31)
2.2.3.2. Normalisasi Basis Data
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logika desain sebuah basis data, yaitu mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).
1. Normalisasi ke-1
Suatu data dikatakan normal pertama jika sudah memiliki karakter berikut: a. Mendefinisikan Atribut kunci (key)
b. Tidak ada group yang berulang
c. Semua atribut bukan key bergantung pada atribut kunci 2. Normalisasi ke-2
Suatu data dikatakan normal kedua jika sudah memiliki karakter berikut: a. Sudah memenuhi dalam bentuk normal pertama
b. Sudah tidak ada ketergantungan parsial, dimana seluruh field tergantung pada sebagian keyfield
(32)
2.2.3.3. Sistem Manajemen Basis Data
Sistem Manajemen Basis Data adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar, serta menjadi alternatif penggunaan secara khusus untuk aplikasi, seperti penyimpanan data dalam file dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya. Adapun keuntungan dari DBMS ( Database Management System ) adalah :
1. Data independence, DBMS dapat mengurangi kebergantungan antar data.
2. Efficient data access, DBMS dapat menimpa data dan meretrive data dengan efisien. Apabila suatu saat data tersebut di butuhkan, maka efektif dalam pemanggilannya.
3. Data integrity dan security, saat data di akses menggunakan DBMS, DBMS mengintegrasi constraints dari tiap kata tersebut.
4. Data administration, Administrasi data digunakan untuk mengatur hal-hal yang berhubungan dengan distribusi data, hak akses user yang mendistribusikan atau menggunakan data tersebut, mengorganisasikan data untuk mengurangi redudansi data dan fine-tuning penyimpanan data sehingga retrive data berjalan dengan efisien.
5. Concurrent access and crash recovery, DBMS dapat menjadwalkan concurrent access (pengaksesan secara bersamaan) terhadap suatu data sehingga menghindari dari crash.
6. Reduced application development time, DBMS mendukung banyak fungsi penting yang diakses oleh banyak aplikasi yang tersimpan dalam media penyimpanan.
(33)
2.2.3.4. Sistem Manajemen Basis Data Relasional
RDBMS (Relational Database Management System) merupakan sekumpulan data yang saling beruhubungan yang disimpan sedemikian rupa sehingga mudah diambil informasinya bagi pengguna. Ada tiga prinsip dalam RDBMS :
1. Data Definition
Mendefinisikan data yang akan dibuat, seperti nama tabel dan field serta keterangan mengenai field tersebut.
2. Data Manipulation
Memanipulasi data yang sudah dibuat, seperti mengubah nama field dan keterangannya, menghapus record.
3. Data Control
Bagian ini berkenaan pada mengendalikan data kepada siapa saja yang bisa melihat isi data [1].
2.2.4. UML
UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software senagai berikut :
1. Interface
Interface merupakan kumpulan operasi tanpa implementasi dari suatu class. Implementasi operasi dalam interface dijabarkan oleh operasi didalam class. Oleh karena itu keberadaan interface selalu disertai oleh class yang mengimplementasikan operasinya. Interface ini merupakan salah satu cara mewujudkan prinsip enkapsulasi dalam obyek.
2. Interaction
Interaction digunakan untuk menunjukkan baik aliran pesan atau informasi antar obyek maupun hubungan antar obyek. Biasanya interaction ini dilengkapi
(34)
juga dengan teks bernama operation signature yang tersusun dari nama operasi, parameter yang dikirim dan tipe parameter yang dikembalikan.
3. Note
Note digunakan untuk memberikan keterangan atau komentar tambahan dari suatu elemen sehingga bisa langsung terlampir dalam model. Note ini bisa disertakan ke semua elemen notasi yang lain.
4. Dependency
Depedency merupakan relasi yang menunjukan bahwa perubahan pada salah satu elemen memberi pengaruh pada elemen lain. Elemen yang ada di bagian tanda panah adalah elemen yang tergantung pada elemen yang ada dibagian tanpa tanda panah.
Terdapat 2 stereotype dari dependency, yaitu include dan extend. Include menunjukkan bahwa suatu bagian dari elemen (yang ada digaris tanpa panah) memicu eksekusi bagian dari elemen lain (yang ada di garis dengan panah). Extend menunjukkan bahwa suatu bagian dari elemen di garis tanpa panah bisa disisipkan kedalam elemen yang ada di garis dengan panah.
5. Association
Association menggambarkan navigasi antar class (navigation), berapa banyak objek lain yang bisa berhubungan dengan satu objek (multiplicity antar class) dan apakah suatu class menjadi bagian dari class lainnya (aggregation).
Navigation dilambangkan dengan penambahan tanda panah di akhir garis. Bidirectional navigation menunjukkan bahwa dengan mengetahui salah satu class bisa didapatkan informasi dari class lainnya. Sementara Uni Directional navigation hanya dengan mengetahui class diujung garis association tanpa panah. kita bisa mendapatkan informasi dari class di ujung dengan panah, tetapi tidak sebaliknya.
Aggregation mengacu pada hubungan “has-a”, yaitu bahwa suatu class memiliki class lain, misalnya Rumah memiliki class Kamar.
6. Generalization
Generalization menunjukkan hubungan antara elemen yang lebih umum ke elemen yang lebih spesifik. Dengan generalization, class yang lebih spesifik
(35)
(subclass) akan menurunkan atribut dan operasi dari class yang lebih umum (superclass) atau “subclass is superclass”. Dengan menggunakan notasi generalization ini, konsep inheritance dari prinsip hirarki dapat dimodelkan. 7. Realization
Realization menunjukkan hubungan bahwa elemen yang ada di bagian tanpa panah akan merealisasikan apa yang dinyatakan oleh elemen yang ada di bagian dengan panah. Misalnya class merealisasikan package, component merealisasikan class atau interface [6].
2.2.4.1. Artifact UML
UML menyediakan beberapa notasi dan artifact standar yang bisa digunakan sebagai alat komunikasi bagi para pelaku dalam proses analisis dan desain. Artifact didalam UML didefinisikan sebagai informasi dalam bentuk yang digunakan atau dihasilkan dalam proses pengembangan perangkat. Contohnya adalah source code yang dihasilkan oleh proses pemrograman.
Yang harus diperhatikan untuk menjaga konsistensi antar artifact selama proses analisis dan desain adalah bahwa setiap perubahan yang terjadi pada satu artifact harus juga dilakukan pada atifact sebelumnya.
Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut :
1. Use Case Diagram 2. Class Diagram 3. Statechart Diagram 4. Activity Diagram 5. Sequence Diagram 6. Collaboration Diagram 7. Component Diagram 8. Deployment Digram
Dibuatnya berbagai jenis diagram diatas karena :
a. Setiap sistem yang kompleks selalu paling baik jika didekati melalui himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang satu sama lain
(36)
hampir saling bebas (independent). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak mencukupi untuk melihat sistem yang besar dan kompleks. b. Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang
berbeda-beda dalam proses rekayasa.
c. Diagram-diagram tersebut dibuat agar model yang dibuat semakin mendekati realitas
2.2.4.2.Tujuan UML
Tujuan utama UML diantaranya untuk :
1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam bahasa pemodelan.
2.2.4.3. OOP
Konsep berorientasi object ini di ciptakan untuk mempermudah dalam pengembangan program dengan cara mengikuti model yang telah ada dalam kehidupan nyata. Konsep - konsep pemrograman berorientasi object dalam java secara umum sama dengan yang digunakan oleh bahasa - bahasa lain, hanya terkadang terdapat perbedaan - perbedaan kecil antara penerapan konsep - konsep tersebut dalam masing - masing bahasa.
Object sebagai konsep kunci dari pemrograman berorientasi objek, baik dalam dunia nyata atau dalam sebuah program, sebuah object memiliki dua karakteristik, yaitu : State dan Behavior.
State adalah keadaaan dari sebuah objek, seperti MOBIL, memiliki warna, model, tahun pembuatan, kondisi, dll. Sedangkan Behavior adalah kelakuan dari objek tersebut, seperti mobil tadi bisa melaju, membelok, membunyikan klakson dan lain sebagainya.Objek menyimpan statenya dalam satu atau lebih variabel, dan mengimplementasikan behaviornya dengan metode. Kesimpulannya Object
(37)
adalah bagian software yang dibentuk dengan variabel - variabel dan metode - metode yang berhubungan dengan variabel tersebut.
Sebuah Object yang dibentuk dari sebuah kelas biasa di sebut instans dalam terminologi OOP. artinya object tersebut adalah wujud nyata dari sebuah kelas.
2.2.5. Java
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Dikembangkan oleh Sun Microsystems dan diterbitkan tahun 1995. Java tidak boleh disalah pahami sebagai JavaScript. JavaScript adalah bahasa scripting yang digunakan oleh web browser.
2.2.5.1. Versi Awal Java
Versi awal Java ditahun 1996 sudah merupakan versi release sehingga dinamakan Java Versi 1.0. Java versi ini menyertakan banyak paket standar awal yang terus dikembangkan pada versi selanjutnya :
1. java.lang: Peruntukan kelas elemen-elemen dasar.
2. java.io: Peruntukan kelas input dan output, termasuk penggunaan berkas.
3. java.util: Peruntukan kelas pelengkap seperti kelas struktur data dan kelas kelas penanggalan.
4. java.net: Peruntukan kelas TCP/IP, yang memungkinkan berkomunikasi dengan komputer lain menggunakan jaringan TCP/IP. 5. java.awt: Kelas dasar untuk aplikasi antarmuka dengan pengguna
(GUI)
6. java.applet: Kelas dasar aplikasi antar muka untuk diterapkan pada penjelajah web.
2.2.5.2. Kelebihan Java
1. Multiplatform. Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan di beberapa platform / sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip tulis sekali, jalankan di mana saja. Dengan kelebihan ini pemrogram cukup menulis sebuah program Java dan dikompilasi (diubah, dari bahasa yang dimengerti manusia menjadi bahasa mesin / bytecode) sekali lalu hasilnya dapat
(38)
dijalankan di atas beberapa platform tanpa perubahan. Kelebihan ini memungkinkan sebuah program berbasis java dikerjakan diatas operating system Linux tetapi dijalankan dengan baik di atas Microsoft Windows. Platform yang didukung sampai saat ini adalah Microsoft Windows, Linux, Mac OS dan Sun Solaris. Penyebanya adalah setiap sistem operasi menggunakan programnya sendiri-sendiri (yang dapat diunduh dari situs Java) untuk meninterpretasikan bytecode tersebut.
2. OOP (Object Oriented Programming - Pemrogram Berorientasi Objek) yang artinya semua aspek yang terdapat di Java adalah Objek. Java merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis objek secara murni. Semua tipe data diturunkan dari kelas dasar yang disebut Object. Hal ini sangat memudahkan pemrogram untuk mendesain, membuat, mengembangkan dan mengalokasi kesalahan sebuah program dengan basis Java secara cepat, tepat, mudah dan terorganisir. Kelebihan ini menjadikan java sebagai salah satu bahasa pemrograman termudah, bahkan untuk fungsi advance seperti komunikasi antar komputer.
3. Perpustakaan Kelas Yang Lengkap, Java terkenal dengan kelengkapan library/perpustakaan (kumpulan program program yang disertakan dalam pemrograman java) yang sangat memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram untuk membangun aplikasinya. Kelengkapan perpustakaan ini ditambah dengan keberadaan komunitas Java yang besar yang terus menerus membuat perpustakaan-perpustakaan baru untuk melingkupi seluruh kebutuhan pembangunan aplikasi.
4. Bergaya C++, memiliki sintaks seperti bahasa pemrograman C++ sehingga menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah ke Java. Saat ini pengguna Java sangat banyak, sebagian besar adalah pemrogram C++ yang pindah ke Java. Universitas-universitas di Amerika Serikat juga mulai berpindah dengan mengajarkan Java kepada murid-murid yang baru karena lebih mudah
(39)
dipahami oleh murid dan dapat berguna juga bagi mereka yang bukan mengambil jurusan komputer.
5. Pengumpulan sampah otomatis, memiliki fasilitas pengaturan penggunaan memori sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan memori secara langsung (seperti halnya dalam bahasa C++ yang dipakai secara luas). 2.2.5.3. Kekurangan Java
1. Tulis sekali, perbaiki dimana saja, masih ada beberapa hal yang tidak kompatibel antara flatform satu dengan flatform lainnya. Untuk J2SE misalnya SWT-AWT bridge yang sampai sekarang tidak berfungsi pada MAC OS X.
2. Mudah didekompilasi. Dekompilasi adalah proses membalikkan dari kode jadi menjadi kode sumber. Ini dimungkinkan karena kode jadi Java merupakan bytecode yang menyimpan banyak atribut bahasa tingkat tinggi, seperti nama-nama kelas, metode, dan tipe data. Hal yang sama juga terjadi pada Microsoft .NET Platform. Dengan demikian, algoritma yang di gunakan program akan lebih sulit di sembunyikan dan mudah di bajak
3. Penggunaan memori yang banyak. Penggunaan memori untuk program berbasis Java jauh lebih besar daripada bahasa tingkat tinggi generasi sebelumnya seperti C/C++ dan Pascal (lebih spesifik lagi, Delphi dan Object Pascal). Biasanya ini bukan merupakan masalah bagi pihak yang menggunakan teknologi terbaru (karena trend memori terpasang makin murah), tetapi menjadi masalah bagi mereka yang masih harus berkutat dengan mesin komputer berumur lebih dari 4 tahun [7].
2.2.6. NetBeans
NetBeans mengacu pada dua hal, yakni platform untuk pengembangan aplikasi desktop java, dan sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang dibangun menggunakan platform NetBeans.
(40)
Platform NetBeans memungkinkan aplikasi dibangun dari sekumpulan komponen perangkat lunak moduler yang disebut ”modul”. Sebuah modul adalah suatu arsip Java (Java archive) yang memuat kelas-kelas Java untuk berinetraksi dengan NetBeans Open API dan file manifestasi yang mengidentifikasinya sebagai modul. Aplikasi yang dibangun dengan modul-modul dapat dikembangkan dengan menambahkan modul-modul baru. Karena modul dapat dikembangkan secara independen, aplikasi berbasis platform NetBeans dapat dengan mudah dikembangkan oleh pihak ketiga secara mudah dan powerful. 2.2.6.1. Flatform NetBeans
Platform NetBeans adalah framework yang dapat digunakan kembali (reusable) untuk menyederhanakan pengembangan aplikasi desktop. Ketika aplikasi berbasis platform NetBeans dijalankan, kelas Main dari platform dieksekusi.Modul-modul yang tersedia ditempatkan di sebuah registry di dalam memori, dan tugas startup modul dijalankan. Secara umum, kode modul dimuatkan ke dalam memori hanya ketika ia diperlukan. Aplikasi dapat menginstal modul secara dinamis. Aplikasi dapat memasukkan modul Update Center untuk mengijinkan pengguna aplikasi men-download digitally-signed upgrade dan fitur-fitur baru secara langsung ke dalam aplikasi yang berjalan. Penginstalan kembali sebuah upgrade atau rilis baru tidak memaksa pengguna untuk men-download keseluruhan aplikasi lagi.
Platform NetBeans menawarkan layanan-layanan yang umum bagi aplikasi desktop, mengijinkan pengembang untuk fokus ke logika yang spesifik terhadap aplikasi. Fitur-fitur yang disediakan oleh platform NetBeans:
a. Manajemen antarmuka (misal: menu & toolbar) b. Manajemen pengaturan pengguna
c. Manajemen penyimpanan (menyimpan dan membuka berbagai macam data)
d. Manajemen jendela
(41)
2.2.6.2. NetBeans IDE
NetBeans IDE adalah IDE open source yang ditulis sepenuhnya dengan bahasa pemrograman Java menggunakan platform NetBeans. NetBeans IDE mendukung pengembangan semua tipe aplikasi Java (J2SE, web, EJB, dan aplikasi mobile). Fitur lainnya adalah sistem proyek berbasis Ant, kontrol versi, dan refactoring.Versi terbaru saat ini adalah NetBeans IDE 5.5.1 yang dirilis Mei 2007 mengembangkan fitur-fitur Java EE yang sudah ada (termasuk Java Persistence support, EJB-3 dan JAX-WS). Sementara paket tambahannya, NetBeans Enterprise Pack mendukung pengembangan aplikasi perusahaan Java EE 5, meliputi alat desain visual SOA, skema XML, web service dan pemodelan UML. NetBeans C/C++ Pack mendukung proyek C/C++.
Modularitas: Semua fungsi IDE disediakan oleh modul-modul. Tiap modul menyediakan fungsi yang didefinisikan dengan baik, seperti dukungan untuk bahasa pemrograman Java, editing, atau dukungan bagi CVS. NetBeans memuat semua modul yang diperlukan dalam pengembangan Java dalam sekali download, memungkinkan pengguna untuk mulai bekerja sesegera mungkin. Modul-modul juga mengijinkan NetBeans untuk bisa dikembangkan. Fitur-fitur baru, seperti dukungan untuk bahasa pemrograman lain, dapat ditambahkan dengan menginstal modul tambahan.Sebagai contoh, Sun Studio, Sun Java Studio Enterprise, dan Sun Java Studio Creator dari Sun Microsystem semuanya berbasis NetBeans IDE [7].
2.2.7. MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL merupakan perangkat lunak basis data open source yang paling digemari, karena perangkat lunak ini merupakan perangkat lunak basis data yang powerful dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data.
Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasinya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya.
(42)
Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional maupun operasi basisdata nontransaksional. Pada modus operasi nontransaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun demikian pada modus nontransaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus nontransaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus nontransaksional.
2.2.7.1 Kelebihan MySQL
1. Merupakan DBMS yang gratis / open source berlisensi GPL (generic public license).
2. Cocok untuk perusahaan dengan skala yang kecil.
3. Tidak membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi untuk bisa menjalankan MWSQL ini bahkan dengan spesifikasi hardware yang minimal sekalipun.
4. Bisa berjalan pada lebih dari satu platform system operasi, misalnya windows, linux, FreeBSD, Solaris, dan masih banyak lagi.
5. Cepat dalam menjalankan perintah SQL / Structured Query Language misalnya ketika akan menyeleksi suatu data atau memasukkan suatu data karena MYSQL merupakan turunan dari konsep SQL.Multi user, artinya database dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
6. MYSQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain. 7. MYSQL memiliki beberapa lapisan keamanan, seperti subnetmask, nama
host, dan izin akses user dengan system perijinan yang mendetail serta sandi/password terenkripsi.
(43)
8. MYSQL dapat melakukan koneksi dengan computer client menggunakan Protokol TCP/IP, Unix Socket (UNIX), atau Named Pipes (windows NT). 9. MYSQL memiliki antar muka / interface terhadap berbagai aplikasi dan
bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
10. Command and function, MYSQL memiliki fungsi dan operator secara penuh yang mendukung perintah select dan where dalam query.
11. Structure Table, MYSQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE dibandingkan DBMS lainnya.
2.2.7.2 Kekurangan MySQL
1. Tidak cocok untuk menangani data dengan jumlah yang besar, baik untuk menyimpan data maupun untuk memproses data.
2. Memiliki keterbatasan kemampuan kinerja pada server ketika data yang disimpan telah melebihi batas maksimal kemampuan daya tampung server karena tidak menerapkan konsep Technology Cluster Server.
(44)
38 3. 1. Analisis Sistem
Analisis sistem adalah penguraian dari satu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi masalah, sehingga diperoleh solusi. Analisis merupakan tahapan paling penting karena kesalahan pada tahap ini menyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya.
3. 1. 1. Analisis Masalah
Seksi Lalu lintas Angkutan Laut, ASDP dan Kepelabuhanan adalah salah satu bagian terpenting yang ada pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat karena menyangkut masalah jumlah bongkar muat barang, datang dan berangkat kapal maupun angkutan penumpang yang ada di lalulintas kepelabuhan provinsi Jawa Barat. Salah satu tugas dari Seksi Lalin Angkutan Laut, ASDP dan Kepelabuhanan ini adalah membuat laporan produktivitas kepelabuhan bulanan.
Pada saat ini pengolahan laporan produktivitas kepelabuhanan tersebut masih dilakukan dengan menggunakan Manual arsip . Tetapi penggunaan Manual arsip dalam pengolahan laporan produktivitas kepelabuhan bulanan sering menyebabkan data yang ada menjadi tidak terstruktur dan sulit dalam proses pencarian data. Selain itu pencarian dan pencetakan laporan dalam jumlah yang banyak akan memakan waktu yang tidak sedikit mengingat banyaknya data produktivitas kepelabuhan yang harus diolah.
Melihat permasalah tersebut bagian kelautan khususnya Seksi Lalin Angkutan Laut, ASDP dan Kepelabuhanan membutuhkan aplikasi yang dapat melakukan pengolahan data produktivitas kepelabuhan dan pembuatan laporan produktivitas kepelabuhan setiap bulannya.
(45)
3. 1. 2. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan berisi tentang pemaparan sistem pengolahan data produktivitas kepelabuhan yang ada saat ini. Analisis ini dimaksudkan agar perangkat lunak yang dibangun tidak keluar dari cakupan sistem pengolahan data produktivitas kepelabuhan yang ada. Adapun prosedur pengolahan data produktivitas kepelabuhan yang ada di Dinas Perhubungan Provinsi Jabar adalah : 1. Pelabuhan membuat surat produktivitas kepelabuhan setiap satu bulan sekali yang ditujukan kepada Bidang Kelautan.
2. Setelah Bidang Kelautan menerima maka Bidang kelautan akan memberikan konfirmasi berupa report yang di tandatangani oleh Kepala Bidang kelautan . 3. Kemudian data produktivitas diarsipkan menjadi sebuah laporan bulanan, lalu dilaporkan kepada pimpinan Dinas Perhubungan.
Prosedur pengolahan data kepelabuhanan tersebut digambarkan pada activity diagram yang terlihat pada Gambar 3.1
(46)
Gambar 3.1 Pengolahan Data Produktivitas Kepelabuhan yang Sedang Berjalan 3. 1. 3. Analisis Kebutuhan NonFungsional
Analisis kebutuhan nonfungsional menggambarkan kebutuhan luar sistem yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi yang dibangun. Adapun kebutuhan nonfungsional untuk menjalankan aplikasi pengolahan data laporan produktivitas kepelabuhan meliputi kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak, dan pengguna yang akan memakai aplikasi. Analisis kebutuhan nonfungsional bertujuan agar aplikasi yang dibangun dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan pelabuhan dalam pengolahan data laporan produktivitas kepelabuhan.
(47)
3. 1. 3. 1. Analisis Perangkat Keras
Untuk menjalankan suatu aplikasi maka diperlukan perangkat keras yang dapat mendukung proses kerja dari sistem itu sendiri. Spesifikasi perangkat keras yang digunakan oleh pelabuhan dalam melakukan pengolahan data laporan produktivitas kepelabuhan tertera dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Spesifikasi Perangkat Keras Pelabuhan
NO Perangkat Keras Spesifikasi
1 Processor Intel Pentium 4
2 Monitor Monitor LCD 17”
3 VGA VGA On-Board 32 MB
4 Memori 1 GB
5 Keyboard Standar
6 Mouse Standar
7 Printer Printer Warna
Spesifikasi perangkat keras yang ada sudah mencukupi untuk menjalankan aplikasi pengolahan data produktivitas kepelabuhan bulanan di Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat.
3. 1. 3. 2. Analisis Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan di Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat untuk membantu pengolahan data laporan produktivitas kepelabuhan adalah sebagi berikut :
Sistem Operasi : Windows XP Software Lainnya :
1. Microsoft Office 2007 2. Netbeans 6.9.1
(48)
3. 1. 3. 3. Analisis Pengguna
Suatu aplikasi akan berjalan optimal apabila ditunjang oleh perangkat pikir yang memiliki kemampuan dalam menjalankan aplikasi yang bersangkutan. Pengguna sistem, yaitu pelabuhan yang membawahi bidang pengolahan data, kepelabuhan dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Karakteristik Pengguna Pengguna Tanggung Jawab Hak Akses Tingkat
Pendidikan Tingkat Keterampilan Bag. Pelabuhan Mengelola master data mengenai pengolahan data barang, data penumpang, dan
data tiba tolak kapal
Hak akses penuh terhadap master
data tanpa bisa mengolah
laporan
Mininal D3 atau lulusan pendidikan kelautan Bisa mengikuti petunjuk dan mengoprasikan komputer
Bag. ASDP Mengelola laporan dan men dokumentasikan nya kedalam bentuk hard copy
Hak akses penuh terhadap menu
laporan tanpa bisa mengolah
master data
Minimal d3 atau lulusan pendidikan kelautan Bisa mengoperasikan printer dan mengolah laporan standar Pimpinan Melihat laporan
dan mengevaluasinya Hak akses terhadap menu laporan Minimal lulusan S1 dan mengikuti
sertifikasi pendidikan kelautan Dapat mengoperasikan komputer dan memahami hasil laporan
(49)
3. 1. 4. Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis sistem yang dilakukan menggunakan tools UML, adapun tahapan analisis sistem menggunakan UML adalah use case diagram, use case scenario, activity diagram, squence diagram, dan class diagram .
3. 1. 4. 1. Use Case Diagram
Use case diagram merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan hubungan-hubungan yang terjadi antar aktor dengan aktivitas yang terdapat pada sistem. Sasaran pemodelan use case diantaranya adalah mendefinisikan kebutuhan fungsional dan operasional sistem dengan mendefinisikan skenario penggunaan yang disepakati antara pemakai dan pengembang. Dari analisis pengguna aplikasi yang ada maka use case diagram untuk aplikasi produktivitas kepelabuhan bulanan di Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dapat dilihat dalam Gambar 3.2.
(50)
3. 1. 4. 2. Use Case Scenario
Use Case Scenario mendeskripsikan urutan langkah-langkah dalam proses bisnis baik yang dilakukan aktor terhadap sistem maupun yang dilikakukan oleh sistem terhadap aktor. Berdasarkan use case diagram pada gambar 3.3 maka use case scenario untuk aplikasi yang dibangun akan dijelaskan sebagai berikut :
3. 1. 4. 2. 1 Use Case Scenario Pengolahan Data Bongkar Muat Barang
Tabel 3.3 Use Case Scenario Pengolahan Data Bongkar Muat Barang Identifikasi
Nomor 1
Nama Pengolahan Data Bongkar Muat Barang
Tujuan Mengolah Data Bongkar Muat Barang
Deskripsi Proses ini untuk mengelola data bongkar muat
barang mulai dari
menambah,mengubah,menghapus dan cari data bongkar muat barang
Aktor Pelabuhan
Use Case yang berkaitan Tambah data ,ubah data,hapus data,cari data
Skenario utama
Kondisi Awal Form data bongkar muat barang ditampilkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memilih tombol pilihan pengolahan data bongkar muat barang (tambah,edit,hapus,cari)
2. Menampilkan form menu yang dipilih oleh actor(tambah,edit,hapus,cari)
(51)
1. Use Case Scenario Tambah data bongkar muat barang
Tabel 3.4 Use Case Scenario Tambah data bongkar muat barang Identifikasi
Nomor 2
Nama Tambah Data Bongkar Muat Barang
Tujuan Menambah Data Bongkar Muat Barang
Deskripsi Proses penambah data bongkar muat barang
Aktor Pelabuhan
Use Case yang berkaitan -
Skenario utama
Kondisi Awal Form data bongkar muat barang ditampilkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Mengisi form data tambah data bongkar muat barang
2. Melakukan proses penambahan tambah data bongkar muat barang 3. Menyimpan data hasil
penambahan data bongkar muat barang
4. Menampilkan pesan data berhasil tersimpan
Scenario alternative (proses gagal)
1. Menampilkan pesan bahwa pemrosesan data gagal ditambahkan
2. Mengisi kembali form tambah data
3. Menyimpan data hasil penambahan oleh aktor
4. Menampilkan pesan data berhasil disimpan
Kondisi Akhir Pelabuhandapat menambah data sesuai dengan
(52)
2. Use Case Scenario Edit data bongkar muat barang
Tabel 3.5 Use Case Scenario Ubah data bongkar muat barang Identifikasi
Nomor 3
Nama Edit Data Bongkar Muat Barang
Tujuan Mengubah Data Bongkar Muat Barang
Deskripsi Proses mengubah data bongkar muat barang
Aktor Pelabuhan
Use Case yang berkaitan -
Skenario utama
Kondisi Awal Form data bongkar muat barang ditampilkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Mencari data yang akan diubah
2. Melakukan proses pengubahan data bongkar muat barang 3. Pesan data telah berhasil di ubah 4. Menyimpan data hasil pengubahan
data bongkar muat barang
Kondisi akhir Pelabuhandapat mengubah data sesuai dengan
(53)
3. Use Case Scenario Hapus data bongkar muat barang
Tabel 3.6 Use Case Scenario Hapus data bongkar muat barang Identifikasi
Nomor 4
Nama Hapus Data Bongkar Muat Barang
Tujuan Menghapus Data Bongkar Muat Barang
Deskripsi Proses penghapusan data bongkar muat barang
Aktor pelabuhan
Use Case yang berkaitan -
Skenario utama
Kondisi Awal Form data bongkar muat barang ditampilkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Mencari/menentukan data yang akan dihapus
2. Menampilkan data hasil pencarian
3. Menghapus data 4. Menyimpan data hasil proses
hapus data bongkar muat barang
Kondisi Akhir Pelabuhandapat menghapus data sesuai dengan
(54)
5. Use Case Scenario Cari data bongkar muat barang Tabel 3.7 Use Case Scenario Cari data bongkar muat barang
Identifikasi
Nomor 5
Nama Cari Data Bongkar Muat Barang
Tujuan Mencari Data Bongkar Muat Barang
Deskripsi Proses pencarian data bongkar muat barang
Aktor Pelabuhan
Use Case yang berkaitan -
Skenario utama
Kondisi Awal Form data bongkar muat barang ditampilkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Mencari/menentukan data yang akan dicari
2. Menampilkan data hasil pencarian Scenario alternative (proses gagal)
1. Menampilkan pesan data tidak ditemukan
2. Menentukan data yang akan dicari 3. Menampilkan hasil pencarian data
Kondisi akhir Pelabuhandapat mencari data sesuai dengan
(55)
3.1.4. 2. 2 Use Case Scenario Pengolahan Data Naik Turun Penumpang
Tabel 3.8 Use Case Scenario Pengolahan Data Naik Turun Penumpang Identifikasi
Nomor 6
Nama Pengolahan Data Naik Turun Penumpang
Tujuan Mengolah Data Naik Turun Penumpang
Deskripsi Proses ini untuk mengelola Naik Turun
Penumpang mulai dari
menambah,mengubah,menghapus dan cari data Naik Turun Penumpang
Aktor Pelabuhan
Use Case yang berkaitan Tambah data ,edit data,hapus data,cari data
Skenario utama
Kondisi Awal Form data Naik Turun Penumpang ditampilkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memilih tombol pilihan pengolahan data Naik Turun Penumpang (tambah,edit,hapus,cari)
2. Menampilkan form menu yang dipilih oleh actor(tambah,edit,hapus,cari)
(56)
1. Use Case Scenario Tambah data Naik Turun Penumpang Tabel 3.9 Use Case Scenario Tambah data Naik Turun Penumpang
Identifikasi
Nomor 7
Nama Tambah Data Naik Turun Penumpang
Tujuan Menambah Data Naik Turun Penumpang
Deskripsi Proses penambah data Naik Turun Penumpang
Aktor Pelabuhan
Use Case yang berkaitan -
Skenario utama
Kondisi Awal Form data Naik Turun Penumpang ditampilkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Mengisi form data tambah data Naik Turun Penumpang
2. Melakukan proses penambahan tambah data Naik Turun Penumpang
3. Menyimpan data hasil penambahan data Naik Turun Penumpang
Scenario alternative (proses gagal)
1. Menampilkan pesan bahwa pemrosesan data gagal ditambahkan
2. Mengisi kembali form tambah data
3. Menyimpan data hasil penambahan oleh aktor
4. Menampilkan pesan data berhasil disimpan
Kondisi Akhir Pelabuhandapat menambah data sesuai dengan
(57)
2. Use Case Scenario Edit data Kedatangan dan keberangkatan kapal
Tabel 3.10 Use Case Scenario Ubah data Kedatangan dan keberangkatan kapal Identifikasi
Nomor 8
Nama Edit Data Kedatangan dan keberangkatan kapal
Tujuan Mengubah Data Kedatangan dan keberangkatan
kapal
Deskripsi Proses mengubah data Kedatangan dan
keberangkatan kapal
Aktor Pelabuhan
Use Case yang berkaitan -
Skenario utama
Kondisi Awal Form data Kedatangan dan keberangkatan kapal
ditampilkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Mencari data yang akan diubah
2. Melakukan proses pengubahan data Kedatangan dan
keberangkatan kapal
3. Menyimpan data hasil pengubahan data Kedatangan dan
keberangkatan kapal
4. Menampilkan pesan data berhasil di ubah
Kondisi akhir Pelabuhandapat mengubah data sesuai dengan
(58)
3. Use Case Scenario Hapus data Naik Turun Penumpang
Tabel 3.11 Use Case Scenario Hapus data Naik Turun Penumpang Identifikasi
Nomor 9
Nama Hapus Data Naik Turun Penumpang
Tujuan Menghapus Naik Turun Penumpang
Deskripsi Proses penghapusan data Naik Turun Penumpang
Aktor Pelabuhan
Use Case yang berkaitan -
Skenario utama
Kondisi Awal Form data Naik Turun Penumpang ditampilkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Mencari/menentukan data yang akan dihapus
2. Menampilkan data hasil pencarian
3. Menghapus data 4. Menyimpan data hasil proses
hapus data bongkar muat barang
Kondisi Akhir Pelabuhandapat menghapus data sesuai dengan
(59)
5. Use Case Scenario Cari data Naik Turun Penumpang Tabel 3.12 Use Case Scenario Cari data Naik Turun Penumpang
Identifikasi
Nomor 10
Nama Cari Data Naik Turun Penumpang
Tujuan Mencari Data Naik Turun Penumpang
Deskripsi Proses pencarian data Naik Turun Penumpang
Aktor Pelabuhan
Use Case yang berkaitan -
Skenario utama
Kondisi Awal Form data Naik Turun Penumpang ditampilkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Mencari/menentukan data yang akan dicari
2. Menampilkan data hasil pencarian Scenario alternative (proses gagal)
1. Menampilkan pesan data tidak ditemukan
2. Menentukan data yang akan dicari 3. Menampilkan hasil pencarian data
Kondisi akhir Pelabuhandapat mencari data sesuai dengan
(60)
3. 1. 4. 2. 3 Use Case Scenario Pengolahan Data Kedatangan dan Keberangkatan kapal
Tabel 3.13 Use Case Scenario Kedatangan dan keberangkatan kapal Identifikasi
Nomor 11
Nama Pengolahan Data Kedatangan dan keberangkatan
kapal
Tujuan Mengolah Data Kedatangan dan keberangkatan
kapal
Deskripsi Proses ini untuk mengelola Kedatangan dan
keberangkatan kapal mulai dari
menambah,mengubah,menghapus dan cari data Kedatangan dan keberangkatan kapal
Aktor Pelabuhan
Use Case yang berkaitan Tambah data ,edit data,hapus data,cari data
Skenario utama
Kondisi Awal Form data Kedatangan dan keberangkatan kapal
ditampilkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memilih tombol pilihan pengolahan data Kedatangan dan
keberangkatan kapal (tambah,edit,hapus,cari)
2. Menampilkan form menu yang dipilih oleh actor(tambah,edit,hapus,cari)
(61)
1. Use Case Scenario Tambah data Kedatangan dan keberangkatan kapal Tabel 3.14 Use Case Scenario Tambah data Naik Turun Penumpang
Identifikasi
Nomor 12
Nama Tambah Data Kedatangan dan keberangkatan
kapal
Tujuan Menambah Data Kedatangan dan keberangkatan
kapal
Deskripsi Proses penambah data Kedatangan dan
keberangkatan kapal
Aktor Pelabuhan
Use Case yang berkaitan -
Skenario utama
Kondisi Awal Form data Kedatangan dan keberangkatan kapal
ditampilkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Mengisi form data tambah data Kedatangan dan
keberangkatan kapal
2. Melakukan proses penambahan tambah data Kedatangan dan keberangkatan kapal 3. Menyimpan data hasil
penambahan data Kedatangan dan keberangkatan kapal
Scenario alternative (proses gagal)
1. Menampilkan pesan bahwa pemrosesan data gagal ditambahkan
2. Mengisi kembali form tambah data
3. Menyimpan data hasil penambahan oleh aktor
4. Menampilkan pesan data berhasil disimpan
Kondisi Akhir Pelabuhandapat menambah data sesuai dengan
(62)
2. Use Case Scenario Edit data Kedatangan dan keberangkatan kapal
Tabel 3.15 Use Case Scenario Ubah data Kedatangan dan keberangkatan kapal Identifikasi
Nomor 13
Nama Edit Data Kedatangan dan keberangkatan kapal
Tujuan Mengubah Data Kedatangan dan keberangkatan
kapal
Deskripsi Proses mengubah data Kedatangan dan
keberangkatan kapal
Aktor Pelabuhan
Use Case yang berkaitan -
Skenario utama
Kondisi Awal Form data Kedatangan dan keberangkatan kapal
ditampilkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Mencari data yang akan diubah
2. Melakukan proses pengubahan data Kedatangan dan
keberangkatan kapal
3. Menyimpan data hasil pengubahan data Kedatangan dan
keberangkatan kapal
Kondisi akhir Pelabuhandapat mengubah data sesuai dengan
(63)
3. Use Case Scenario Hapus data Kedatangan dan keberangkatan kapal
Tabel 3.16 Use Case Scenario Hapus data Kedatangan dan keberangkatan kapal Identifikasi
Nomor 14
Nama Hapus Data Kedatangan dan keberangkatan kapal
Tujuan Menghapus Kedatangan dan keberangkatan kapal
Deskripsi Proses penghapusan data Kedatangan dan
keberangkatan kapal
Aktor Pelabuhan
Use Case yang berkaitan -
Skenario utama
Kondisi Awal Form data Kedatangan dan keberangkatan kapal
ditampilkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Mencari/menentukan data yang akan dihapus
2. Menampilkan data hasil pencarian
3. Menghapus data 4. Menyimpan data hasil proses
hapus data Kedatangan dan keberangkatan kapal
Kondisi Akhir Pelabuhandapat menghapus data sesuai dengan
(64)
5. Use Case Scenario Cari data Kedatangan dan keberangkatan kapal
Tabel 3.17 Use Case Scenario Cari data Kedatangan dan keberangkatan kapal Identifikasi
Nomor 15
Nama Cari Data Kedatangan dan keberangkatan kapal
Tujuan Mencari Data Kedatangan dan keberangkatan
kapal
Deskripsi Proses pencarian data Kedatangan dan
keberangkatan kapal
Aktor Pelabuhan
Use Case yang berkaitan -
Skenario utama
Kondisi Awal Form data Kedatangan dan keberangkatan kapal
ditampilkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Mencari/menentukan data yang akan dicari
2. Menampilkan data hasil pencarian Scenario alternative (proses gagal)
1. Menampilkan pesan data tidak ditemukan
2. Menentukan data yang akan dicari 3. Menampilkan hasil pencarian data
Kondisi akhir Pelabuhandapat mencari data sesuai dengan
(1)
44.Implementasi Barang
Gambar 3.105 Imple
45.Implementasi Penumpang
Gambar 3.106 Imple
asi Antarmuka Form pimpinan Hasil cetak B
plementasi Antarmuka Form Pimpinan Hasil Cetak B Barang
asi Antarmuka Form Pimpinan Pilihan cetak
plementasi Antarmuka Form Pimpinan Pilihan Ceta penumpang
k Bongkar Muat
k Bongkar Muat
tak Naik Turun
(2)
46.Implementasi Penumpang
Gambar 3.107 Imp
47.Implementasi Kapal
Gambar 3.108 Impleme
asi Antarmuka Form pimpinan Hasil cetak N
plementasi Antarmuka Form Pimpinan Hasil Cetak Penumpang
asi Antarmuka Form Pimpinan Pilihan ceta
mentasi Antarmuka Form pimpinan Pilihan Cetak T
k Naik Turun
tak Naik Turun
etak Tiba Tolak
(3)
48.Implementasi Kapal
Gambar 3.109 Impleme
49.Implementasi
Gambar 3.110
asi Antarmuka Form Pimpinan Hasil Cetak
mentasi Antarmuka Form Pimpinan Hasil cetak Lap Kapal
asi Antarmuka Pesan Data Berhasil Ditamba
10 Implementasi Antarmuka Pesan Data Berhasil Di
ak Tiba Tolak
aporan Tiba Tolak
bah
(4)
50.Implementasi
Gambar 3.111
51.Implementasi
Gamba
52.Implementasi
Gambar 3
asi Antarmuka Pesan Data Berhasil Diupdat
111 Implementasi Antarmuka Pesan Data Berhasil Di
asi Antarmuka Pesan Gagal Login
bar 3.112 Implementasi Antarmuka Pesan gagal login
asi Antarmuka pesan Hapus Berhasil
r 3.113 Implementasi Antarmuka Pesan Hapus Berh
ate
Diupdate
gin
(5)
53.Implementasi
Gambar 3.11
54.Implementasi
Gambar 3.115
55.Implementasi
Gambar 3.116 I
56.Implementasi
Gambar
asi Antarmuka Pesan Keluar Dari Program
.114 Implementasi Antarmuka pesan keluar dari Pro
asi Antarmuka Pesan Konfirmasi Pilihan Ha
15 Implementasi Antarmuka Pesan Konfirmasi Piliha
asi Antarmuka Pesan Masukkan Item Penca
6 Implementasi Antarmuka Pesan Masukkan Item P
asi Antarmuka Pesan Text kosong
ar 3.117 Implementasi Antarmuka pesan Text Koson Program
Hapus
ihan Hapus
carian
Pencarian
(6)
126
KESIMPULAN DAN SARAN
4. 1. Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Produktivitas Kepelabuhanan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat ini dibangun untuk mempermudah dalam proses input data, penyimpanan data, pencarian data dan pembuatan laporan .
2. Sistem Informasi Produktivitas Kepelabuhanan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat ini dibangun untuk mempersingkat waktu karyawan dalam pembuatan laporan produktivitas kepelabuhanan.
3. Sistem Informasi Produktivitas Kepelabuhanan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat ini dibangun untuk dipergunakan bagian kepelabuhan dalam pengelolaan bongkar muat barang, angkutan penumpang kapal dan kedatangan dan keberangkatan,
4. Bagian ASDP membuat laporan dan Kepala Dishub dalam melihat laporan sehingga dapat di jadikan pertimbangan dalam pembangunan sarana dan prasarana kegiatan kepelabuhan di masa yang akan datang.
4. 2. Saran
Sistem Informasi Produktivitas Kepelabuhanan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat yang telah dibangun hanya dapat digunakan di dinas perhubungan Jawa Barat saja, alangkah baiknya jika sistem ini dapat di terapkan dan diakses oleh Dinas Perhubungan seluruh Indonesia sehingga data yang di inputkan dari masing-masing kantor pelabuhan dapat di lihat oleh Dinas Perhubungan seluruh Indonesia yang dapat dijadikan perbandingan untuk laporan setiap bulannya.