Pengertian pendidikan inklusi Pendidikan Inklusi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
pengakuan atas kebhinekaan yang ada di Indonesia. Kebhinekaan adalah sikap persatuan meskipun adanya perbedaan suku, ras, agama, budaya maupun
kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu. Jadi berangkat dari filosofi inilah, pendidikan yang ada harus memungkinkan terjadinya pergaulan dan
interaksi peserta didik yang positif dan beragam, sehingga akan muncul sikap saling asah, asih dan asuh.
37
b. Landasan yuridis
Hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia dalam pelaksanaan pendidikan tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4, UUD 1945 Pasal
31 ayat 1 dan ayat 2, UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Pasal 32 ayat 1 dan 2 UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional yang mengatur mengenai pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan inklusi bagi peserta didik yang memiliki kelainan
dan memiliki kecerdasan danatau bakat istimewa.
38
c. Landasan pedagogis
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang termaktub dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 yaitu berkembangnya potensi seorang peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
37
Direktorat Pendidikan Luar Biasa, Mengenal Pendidikan Terpadu …, 11.
38
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi, Direktorat PPK-LK Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan…, 5-6.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Jadi melalui
pendidikan seorang peserta didik di bangsa ini dapat dididik dan diajarkan untuk mengembangkan segala potensinya. Seorang peserta didik tidak
mungkin dapat bersosialisasi dan menjadi warga negara yang baik jika peserta didik tersebut tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk berada dalam
masyarakat yang sangat plural. Sebaiknya peserta didik berkebutuhan khusus harus diberikan kesempatan untuk bersosialisasi dengan cara memasukan
mereka ke dalam kelas reguler agar dapat dibentuk menjadi individu-individu yang menghargai adanya perbedaan.
39
d. Landasan empiris
Berbagai penelitian dilakukan yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan inklusi telah banyak dilakukan di berbagai negara terutama negara
barat yang dipelopori oleh the National Academy of Sciences Amerika serikat sejak pada tahun 1980-an. Hampir keseluruhan hasil penelitian itu
menghasilkan kesimpulan bahwa pendidikan inklusi jauh lebih baik daripada pendidikan khusus secara segregatif. Para peneliti merekomendasikan bahwa
pendidikan khusus hanya diberikan terbatas berdasarkan hasil identifikasi yang tepat.
40
39
Direktorat Pendidikan Luar Biasa, Mengenal Pendidikan Terpadu …, 11.
40
Ibid, 15.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Landasan empiris lainnya diantaranya: a.
Deklarasi Hak Asasi Manusia, 1948 Declaration of Human Rights.
b. Konvensi Hak Anak, 1989 Convention on the Rights of the
Child. c.
Konferensi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua, 1990 World Conference on Education for All.
d. Resolusi PBB nomor 4896 tahun 1993 tentang persamaan
kesempatan bagi Orang Berkelainan the standard rules on the equalization of opportunities for persons with
disabilities.
e. Pernyataan Salamanca tentang Pendidikan Inklusi, 1994 the
Salamanca Statement on Inclusive Education. f.
Komitmen Dakar mengenai Pendidikan untuk Semua, 2000 the Dakar Commitment on Educational for All dan
g. Deklarasi Bukittinggi 2005
.41
Melalui pendidikan inklusi, diharapkan sekolah regular dapat memberikan pelayanan kepada semua anak dengan tidak memandang latar belakang
kemampuan peserta didik, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan pendidikan khusus. Pendidikan inklusi mendidik anak berkebutuhan khusus bersama-sama
anak pada umumnya untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
42
Hal ini dilandasi oleh kenyataan bahwa di lingkungan masyarakat terdapat anak
berkebutuhan khusus dan anak pada umumnya yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu komunitas, oleh sebab itu anak berkebutuhan khusus sudah selayaknya
mendapatkan kesempatan belajar yang sama dengan anak-anak regular pada umumnya. Di Indonesia melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 002U1986 telah dirintis pengembangan sekolah penyelenggaraan
41
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi, Direktorat PPK-LK Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan…, 14.
42
Ibid, 2.