Indikator Keterampilan Menyimak Keterampilan Menyimak 1. Pengertian Keterampilan Menyimak

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Cerita anak memiliki ciri: 1 berbahasa sederhana, 2 konflik tidak terlalu rumit, 3 memiliki satu macam alur maju atau mundur, 4 sarat akan pesan moral, dan 5 familiar dengan kehidupan anak. Seperti cerita pada umumnya, tidak semua cerita anak memiliki pesan moral secara implisit, sehingga dalam menyampaikannya terhadap anak perlu diberitahukan dan ditekankan pesan-pesan moral, baik yang sudah tertuang secara implisit maupun yang tertuang secara eksplisit dalam cerita anak. 14

2. Unsur-unsur Cerita

Di dalam cerita ada beberapa unsur-unsur yang membangun didalamnya, antara lain: 1. Tema, merupakan unsur pertama yang harus ada dalam sebuah cerita karena tema dalam sebuah cerita ibarat pondasi pada sebuah bangunan. Tema adalah suatu ide pokok, gagasan, atau pikiran utama yang mendasari sebuah cerita. 15 2. Tokoh, tokoh adalah para pemain atau pelaku cerita. Berdasarkan fungsinya tokoh dibedakan menjadi empat jenis yaitu 1 tokoh sentral atau tokoh protagonis, 2 tokoh antagonis, 3 tokoh birawan, dan 4 tokoh bawahan. Sedangkan Nurgiyantoro menyebutkan bahwa 14 Wikipedia, Cerita Pendek, 5 November 2016. https:id.wikipedia.orgwikiCerita_pendek 15 Yusi Rosdiana dkk, Bahasa dan Sastra Indonesia di SD, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, 17. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id berdasarkan peranan dan tingkat pentingnya tokoh terdiri dari tokoh utama dan tokoh tambahan. 16 3. Penokohan, penokohan atau karakteristik atau perwatakan adalah penggambaran sikap, dan sifat para tokoh cerita atau dapat diartikan sebagai pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Jadi karakteristik adalah cara seseorang pengarang dalam menggambarkan dan melukiskan secara jelas karakter tokoh-tokoh dalam cerita yang dibuatnya. 4. Latar atau setting, diartikan juga sebagai landas tumpu sebuah cerita. Latar merupakan tempat kejadian suatu peristiwa atau ruang dan waktu yang tergambar dalam sebuah cerita. Secara terperinci latar meliputi penggambaran lokasi geografis, termasuk topografi, pemandangan, sampai kepada perincian pelengkapan sebuah ruangan, waktu berlakunya kejadian, dan masa sejarahnya. 5. Alur, adalah cerita yang berisi urutan kejadian. KBBI memberi makna kata alur yang berhubungan dengan sastra sebagai rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian; jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu. 17 16 Mudlofar, Bahasa dan Sastra Indonesia, Surabaya: Pustaka Gama, 2010, 152. 17 Yusi Rosdiana dkk, Bahasa dan Sastra Indonesia di SD................ 22. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 6. Amanat, merupakan pesan yang ingin disampaikan dari pengarang kepada pembaca. Amanat dalam sebuah cerita dapat disampaikan secara implisit ataupun secara eksplisit. Implisit, jika jalan keluar atau ajaran moral itu tersirat didalam tingkah laku tokoh. Eksplisit jika pengarang pada tengah atau akhir cerita menyampaikan seruan, saran, peringatan, anjuran, larangan, berkenaan dengan gagasan yang mendasari cerita itu. C. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah 1. Pengertian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Mata pelajaran bahasa Indonesia diberikan dengan bersumber dari hakikat pembelajaran bahasa Indonesia yakni belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan peserta didik dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis.. 18 Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah yang wajib dipelajari. Karena bahasa Indonesia memiliki fungsi penting yaitu sebagai bahasa persatuan. Dimana bahasa Indonesia dapat membantu siswa untuk mengenali budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasannya dan berkomunikasi dalam masyarakat dengan menggunakan bahasa tersebut. 18 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, 8.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN TEKNIK DICTOGLOSS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA MATA Penggunaan Teknik Dictogloss Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD N 2 Karangtalun Tahun 2013

0 2 18

PENDAHULUAN Penggunaan Teknik Dictogloss Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD N 2 Karangtalun Tahun 2013/2014.

0 1 8

PENGGUNAAN TEKNIK DICTOGLOSS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA MATA Penggunaan Teknik Dictogloss Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD N 2 Karangtalun Tahun 2013

0 1 13

PENERAPAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK TERHADAP MATA PELAJARAN BAHASA Penerapan Media Film Animasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Terhadap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Bagi Peserta Didik Kelas V Mi Sudirman Kaliboto

0 3 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Teknik Paired Storytelling Dengan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V S

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Teknik Paired Storytelling Dengan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V S

0 0 16

Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat dengan Teknik Skimming Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V MI Asasul Huda Randegan Tanggulangin Sidoarjo.

0 1 99

Penerapan Media Pop-up dan Wayang-wayangan untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Kisah Tsa’labah MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik.

1 2 120

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE DEBAT PADA SISWA KELAS V MI TARBIYATUL AKHLAQ GRESIK.

0 0 128

PENGGUNAAN MEDIA KANTONG PINTAR BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V MI DARUS SALAM GRESIK.

3 7 135