Hipotesis2 Menentukan t Uji Hipotesis

Correlations Power Tungkai Akurasi Power Tungkai Pearson Correlation 1 -.245 Sig. 2-tailed .421 N 13 13 Akurasi Pearson Correlation -.245 1 Sig. 2-tailed .421 N 13 13 Tabel 14 Pearson Correlation

c. Menentukan t

hitung Berdasarkan tabel pengolahan data pearson correlation kelincahan didapat nilai r hitung pearson correlation adalah d. Menentukan t tabel Berdasarkan tabel ,dengan menggunakan tingkat keyakinan 95, α = 5. Dapat dihitung dengan rumus penghitungan sebagai berikut : df = n-k-1 n= Jumlah k=Variabel Independen 1=1 1 Dihasilkan sebagai berikut : 13-2-1 = 10 dilihat pada t tabel dengan pengujian 2 sisi signifikasi = 0,025 hasil diperoleh t tabel sebesar 2.633767 Prasyarat Pengujian Ho  Ho diterima apabila nilai -t tabel t hitung t tabel  Ho ditolak apabila nilai -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel Berdasarkan hasil penghitungan t hitung dan t tabel di dapat disimpulkan bahwa : t hitung -0,245 t tabel 2.633767, maka Ho diterima. Hal menentukan hubungan signifikasi 0,421 0,025, sehingga terjadi signifikan pada hubungan power tungkai dengan akurasi. a Persamaan Regresi Persamaan regresi dapat diketahui melalui tabel koefisien regresi di bawah ini : Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .285 a .081 -.103 1.366 a. Predictors: Constant, Power Tungkai, Kelincahan Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .597 8.362 .071 .945 Kelincahan .630 1.313 .157 .480 .642 Power Tungkai -.060 .107 -.185 -.562 .586 a. Dependent Variable: Akurasi Rumus persamaan regresi : Y‟ = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 a = konstan b 1 b 2 = koefisien regresi X 1 X 2 = Variabel Y‟ = 0,597+0,630x 1 +-0,060 x 2 Y‟ = 0,597 + 0,630x 1 – 0,060x 2 Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :  Artinya jika X 1 dan X 2 bernilai 0 , maka nilai Y = 0,597  Koefisien regresi variabel X 1 sebesar 0,630 artinya jika X 1 mengalami kenaikan sebesar 1, maka Y akan naik sebesar 0,630. Karena nilai koefisien bernilai positif.  Koefisien regresi variabel X 2 sebesar -0,060 artinya jika X 2 mengalami kenaikan sebesar 1, maka Y akan menurunan sebesar -0,060. Karena nilai koefisien bernilai negatif. b Uji Korelasi Ganda 1 Melihat dari tabel Model Summry di atas, dapat dilihat dari hasil regresi linier berganda angka R sebesar 0,285. Karena angka R berkisar pada 0,20-0,399, maka menurut tabel interpretasi koefisien korelasi, Sugiyono 2007. Disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang rendah. Tabel interpretasi koefisien korelasi, menurut Sugiyono 2007. Sebagai berikut : Tabel interpretasi koefisien korelasi

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelincahan dan power tungkai terhadap akurasi menendang bola dengan sasaran gawang pemain futsal ekstrakulikuler kelas 5 SDIT Salman Al Farisi Yogyakarta tahun 2015. Berdasarkan analisis data menunjukan bahwa ada hubungun antara kelincahan dan power tungkai terhadap akurasi menendang bola dengan sasaran gawang. Populasi dari penelitian ini yaitu siswa kelas V SDIT Salman Al Farisi. Adapun yang menjadi sampel 13 siswa aktif ekstrakurikuler SDIT Salman Al Farisi cukup 0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat Kuat membuktikan adanya hubungan kelincahan dan power tungkai terhadap akurasi. Walaupun mungkin akan lebih baik dengan lingkup yang lebih luas. Kelincahan merupakan salah satu unsure yang dibutuhkan dalam bermain futsal. Pada permainan futsal tentunya dibutuhkan gerakan yang lincah yang gesit sehingga mampu membawa bola dan melewati lawan yang bertujuan menciptakan gol. Power tungkai pun ikut berperan dalam menciptakan gol. Karena pada gol gol yang tercipta terdapat power tungkai dalam menciptakan tendangan yang berkecepatan sehingga sulit ditangkap penjaga gawang. Akurasi dalam menciptakan gol adalah hal yang sangat perlu dilatihkan dan dipelajari faktor faktor pembuat akurasi tersebut. Ada banyak faktor penyebab akurasi. Namun dalam penelitian ini dapat dilihat pada hasil penelitian bahwa terdapat hubungan kelincahan dan power tungkai terhadap Akurasi. Walaupu pada penelitian ini power memiliki hubungan yang rendah.

Dokumen yang terkait

Implementasi Ajaran Salafi di Sekolah Dasar Islam: Studi Kasus SD Islam Salman Al-Farisi Kota Bekasi

0 4 246

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMAN 2 PADANG CERMIN

1 18 62

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN POWER OTOT LENGAN TERHADAP HASIL SMASH BOLA VOLI SISWA EKSTRAKURIKULER PUTERI KELAS XI YAYASAN PERGURUAN AL-FATTAH MEDAN TAHUN 2013.

0 1 15

hubungan antara power tungkai,tinggi badan dan kelincahan dengan ketrampilan bermain bola basket pada siswa ekstrakurikuler di sma n 1 sulanga.

1 1 15

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN FUTSAL SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SDIT SALMAN AL FARISI 2 JETIS WEDOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 4 103

KEMAMPUAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN SISWA ANGGOTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DAN BOLA BASKET KELAS X SMA NEGERI 1 KOTAMUNGKID TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 101

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN OTOT PERUT TERHADAP AKURASI SHOOTING PADA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMA MUHAMMADIAH 2 YOGYAKARTA.

1 16 77

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMP NEGERI 2 BANGUNTAPANKABUPATEN BANTUL PROVINSI YOGYAKARTA.

2 9 116

perjalanan mencari kebenaran salman al farisi

0 0 19

PENGARUH LATIHAN MENENDANG BOLA DENGAN ARAH SASARAN TERUS MENERUS DAN ARAH BERGANTIAN TERHADAP AKURASI TENDANGAN PINALTI PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMA

0 0 10