Penelitian Yang Relevan KAJIAN PUSTAKA
Menurut David C. McClelland Suryana, 2006:62, mengemukakan bahwa kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai, dan status
kewirausahaan atau keberhasilan. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi hak kepemilikan, kepribadian, kemampuan
atau kompetensi dan insentif, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan. Menurut Ibnoe Soedjono Suryana, 2006:62 karena kemampuan afektif mencakup sikap, nilai,
aspirasi, perasaan, dan emosi yang semuanya sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang ada maka dimensi kemampuan afektif dan kemampuan kognitif merupakan bagian
dari pendekatan kemampuan kewirausahaan. Jadi kemampuan berwirausaha merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam mengkombinasikan kreativitas, inovasi, kerja
keras, dan keberanian menghadapi resiko untuk memperoleh peluang. Efikasi diri selalu berhubungan dan berdampak pada pemilihan perilaku, motivasi
dan keteguhan individu dalam menghadapi setiap persoalan. Efikasi diri juga dapat memberikan pengaruh terhadap fungsi kognitif, motivasi, afeksi dan fungsi selektif
individu yang diproyeksikan ke dalam pemilihan perilaku. Dimensi tersebut selaras dengan nilai-nilai kewirausahaan, dimana setiap individu yang memiliki minat
kewirausahaan yang tinggi akan mampu berdiri sendiri, berani mengambil keputusan dan menerapkan tujuan yang hendak dicapai atas dasar pertimbangannya sendiri.
Faktor Pendidikan sebagai bagian eksternal dengan pembekalan praktik memasak, kunjungan industry, kegiatan praktik industry, dan kegiatan belajar berwirausaha dengan
mendapat modal dari sekolah dan kelak harus mengembalikan. Seluruh kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan minat berwirausaha di tengah
– tengah tingginya angka penggangguran di Indonesia. Faktor lingkungan keluarga juga memiliki peran penting
dalam meningkatkan minat berwirausaha pada siswa SMK.
Minat berwirausaha
Efikasi diri Ekstrinsik faktor dari luar
Intrinsik faktor dari dalam diri
Keluarga Sekolah
Masyarakat
Tinggi Rendah
Minat tinggi
Minat rendah
Keterangan = Variabel yang diteliti
= Variabel yang tidak diteliti
Gambar 1. Kerangka berfikir
Pola hubungan antar variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigm penelitian Sugiyono, 2007 : 8. Paradigma penelitian yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah paradigma sederhana, paradigma penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel independen atau variabel bebas X dan variabel dependen atau
variabel Y . Hal ini dapat di gambarkan seperti gambar 2 berikut ini