Pola  hubungan  antar  variabel  yang  akan  diteliti  tersebut  selanjutnya  disebut  sebagai paradigm  penelitian    Sugiyono,  2007  :  8.  Paradigma  penelitian  yang  akan  digunakan
dalam penelitian ini adalah paradigma sederhana, paradigma penelitian ini terdiri atas dua variabel  yaitu variabel  independen atau variabel  bebas  X  dan variabel  dependen atau
variabel  Y . Hal ini dapat di gambarkan seperti gambar 2 berikut ini
D. Hipotesis
Berdasarkan  kajian  teori  dan  kerangka  berfikir,  pada  penelitian  ini  di  ajukan  hipotesis penelitian  dengan  rumusan  bahwa  “ada  hubungan  positif  efikasi  diri  dengan  minat
berwirausaha  siswa  kelas  XII  Program  Keahlian  Jasa  Boga    di  SMK  Negeri  6 Yogyakarta
”. X
Y
Gambar 2. Paradigma Penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian  ini  menggunakan teknik
survey  korelasional.  Dilihat  dari  sifatnya, penelitian  ini  bersifat  “expost  facto”.  Disebut  penelitian  “expost  facto”  karena  para
peneliti  berhubungan  dengan  variabel  yang  telah  terjadi  dan  tidak  perlu  memberikan perlakuan terhadap variabel  yang diteliti. Pada penelitian ini variabel bebas dan variabel
terikat sudah dinyatakan secara eksplisit Sugiyono. 2008: 15. Sesuai  dengan  tujuannya,  yaitu  mengungkap  adanya  hubungan  antara  diri
terhadap minat berwirausaha maka penelitian ini termasuk penelitian korelatif. Penelitian ini  menggunakan  statistik  parametris  dengan  teknik  product  moment  untuk  mencari
hubungan  dan  membuktikan  hipotesis  hubungan  dua  variabel  bila  data  kedua  data variabel  berbetuk  interval  atau  ratio,  dan  sumber  data  dari  dua  variabel  atau  lebih
tersebut adalah sama. Menurut  Saifuddin  Azwar  1997:5  pendekatan  penelitian  dibedakan  menjadi  dua
macam yaitu : 1.  Pendekatan  kuantitatif  artinya  data  atau  informasi  yang  dikumpulkan  diwujudkan
dalam  bentuk  angka  sehingga  analisisnya  berdasarkan  angka  tersebut  dengan menggunakan analisis statistik.
2.  Pendekatan  kualitatif  artinya  data  atau  gambaran  tentang    suatu  kejadian  atau kegiatan  secara  menyeluruh  konstektual  dan  bermakna  sehingga  analisisnya
menggunakan prinsip logika. Berdasarkan  pendapat  tersebut,  maka  penelitian  ini  menggunakan  jenis  penelitian
kuantitatif.  Dipilihnya  pendekatan  kuantitatif  karena  pada  penelitian  ini  dalam  proses
43
memperoleh  data  yang  digunakan  berupa  angka  sebagai  alat  untuk  menemukan keterangan  mengenai  apa  yang  diteliti.  Kemudian,  dari    analisis  tersebut  selanjutnya
dikomparasikan sebagai suatu kesimpulan yang selanjutnya sebagai hasil penelitian.
B. Definisi Oprasional
Definisi  operasional  dari  variabel  terikat  dan  variabel  bebas  dalam  penelitian ini yaitu :
1.  Variabel efikasi diri dimaksud dalam penelitian ini adalah : Efikasi diri adalah
“penilaian diri terhadap kemampuan diri untuk mengatur dan melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang ditetapkan”. Pada
masing –  masing  individu  tingkat  efikasi  diri  yang  di  miliki  berbeda  –  beda,  untuk
mengetahui  hal  tersebut  dapat  di  lihat  dari  komponen  pada  efikasi  diri  tersebut  yang mencakup magnitude, strength dan generality.
a.  Magnitude  tingkat kesulitan tugas, yaitu  masalah  yang  berkaitan  dengan  derajat  kesulitan  tugas  individu.
Komponen  ini  berimplikasi  pada  pemilihan  perilaku  yang  akan  dicoba individu berdasar  ekspektasi efikasi pada tingkat kesulitan tugas. Individu akan
berupaya  melakukan  tugas  tertentu  yang  ia  persepsikan  dapat  dilaksanakannya dan  ia  akan  menghindari  situasi  dan  perilaku  yang  ia  persepsikan  di  luar  batas
kemampuannya. b.
Strength kekuatan keyakinan, yaitu berkaitan dengan kekuatan pada keyakinan  individu  atas kemampuannya.
Pengharapan yang kuat dan mantap pada individu akan mendorong untuk gigih dalam  berupaya  mencapai  tujuan,  walaupun  mungkin  belum  memiliki
pengalaman –pengalaman yang menunjang. Sebaliknya pengharapan yang lemah
dan ragu-ragu akan kemampuan diri akan mudah digoyahkan oleh pengalaman- pengalaman yang tidak menunjang.
c. Generality  Generalitas,
yaitu  hal  yang  berkaitan  cakupan  luas  bidang  tingkah  laku  di  mana  individu merasa  yakin  terhadap  kemampuannya.  Individu  dapat  merasa  yakin  terhadap
kemampuan  dirinya,  tergantung  pada  pemahaman  kemampuan  dirinya  yang terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau pada serangkaian aktivitas
dan situasi yang lebih luas dan bervariasi. 2.  Variabel minat berwirausaha yang dimaksud dalam penelitian ini adalah :
Minat  berwirausaha  adalah  pilihan  aktivitas  seseorang  karena  merasa  tertarik, senang  dan  berkeinginan  untuk  berwirausaha  serta  berani  mengambil  resiko  untuk
meraih kesuksesan. Pengukuran Minat Berwirausaha
Menurut  Super dan Crites yang dikutip Dewa Ketut Sukardi 1998:109 bahwasanya seseorang  yang  mempunyai  minat  pada  obyek  tertentu  dapat  diketahui  dari
pengungkapanucapan,  tindakanperbuatan,  dan  dengan  menjawab  sejumlah pertanyaan.
a  Pengungkapan atau ucapan expressed interest Seseorang  yang  mempunyai  minat  berwirausaha  akan  diekspresikan
expressed  interest  dengan  ucapan  atau  pengungkapan.  Seseorang  dapat mengungkapkan  minat  atau  pilihannya  dengan  kata-kata  tertentu.  Misalnya:
seseorang  yang  berminat  wirausaha  dalam  bidang  makanan  dan  minuman kemudian mengatakan bahwa dia ingin membuka usaha restoran.