dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Semakin tinggi rasio LDR menunjukkan semakin rendah kemampuan likuiditas bank tersebut. Sesuai Surat Edaran
Bank Indonesia No.330DPNP tanggal 14 Desember 2001 untuk mengukur
loan to deposit ratio
dapat dirumuskan sebagai berikut : LDR =
Kredit yang diberikan Dana pihak ketiga
x100 b.
Loan to Asset Ratio
Definisi
loan to asset ratio
menurut Leon dan Ericsson 2007 adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki bank. Pengertian
loan to asset ratio
menurut Arifin dan Syukri 2006 adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit debitur dengan aktiva yang dimilikinya. Rumus yang digunakan untuk menghitung
rasio ini menurut Arifin dan Syukri 2006 adalah :
Loan to Asset Ratio
=
Kredit yang diberikan Aset
x 100
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1.
Fitrianto dan Mawardi 2006 melakukan penelitian tentang Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi terhadap
Rasio Kecukupan Modal Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Fitrianto dan Mawardi menunjukkan bahwa secara simultan variabel
Non Performing Asset
NPA,
Non Performing Loan
NPL,
Return On Asset
ROA,
Return On Equity
ROE,
Loan to Deposit Ratio
LDR dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO berpengaruh secara signifikan
terhadap perubahan CAR. Secara parsial rasio ROE, NPA, NPL, dan BOPO tidak berpengaruh terhadap CAR. Rasio ROA berpengaruh positif
dan signifikan terhadap CAR, rasio LDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR.
2. Penelitian yang dilakukan Barus 2011 tentang Pengaruh Profitabilitas
dan Likuiditas terhadap
Capital Adequacy Ratio
CAR pada Institusi Perbankan Terbuka di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan
dalam penelitan ini sebanyak 12 sampel dengan periode pengamatan tahun 2004 sampai dengan 2009. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi
Linier Berganda. Hasil penelitiannya adalah rasio-rasio keuangan yang terdiri dari
Interest Margin Loans
,
Return On Equity
,
Loan to Deposit Ratio
, dan
Quick Ratio
secara simultan berpengaruh signifikan terhdap
Capital Adequacy Ratio
CAR. Secara parsial,
Interest Margin Loans
dan
Loan to Deposit Ratio
berpengaruh positif dan signifikan terhadap CAR.
Quick Ratio
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR, dan ROE tidak berpengaruh terhadap
Capital Adequacy Ratio
CAR pada Institusi Perbankan Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
3. Penelitian Abusharba, et.al 2013 tentang
Determinants of Capital Adequacy Ratio
CAR
in Indonesian Islamic Commercial Banks
menggunakan variabel dependen CAR dan variabel independen
Profitability
ROA,
Assets Earning Quality
NPF,
Deposits Structure
DEP,
Liquidity
FDR
and Operational Efficiency
OEOI. Hasil dari penelitian tersebut adalah
Profitability
ROA dan
Liquidity
FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap CAR.
Non performing Finance
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR dan
Operational Efficiency
tidak berpengaruh terhadap CAR. 4.
Anjani dan Purnawati 2014 melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh
Non Performing Loan
NPL, Likuiditas dan Rentabilitas terhadap Rasio Kecukupan Modal. Penelitian ini memakai Uji t dalam
teknik analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini adalah rasio NPL tidak berpengaruh terhadap CAR, sedangkan rasio LDR dan ROE
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR. Untuk rasio NIM, rasio ini memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap CAR.
5. Penelitian Bateni, Vakilifard dan Asghari 2014 tentang
The Influential Factors on Capital Adequacy Ratio in Iranian Bank
s menggunakan tahun pengamatan selama 7 tahun mulai dari tahun 2006-2012. Penelitian ini
menggunakan analisis regresi data panel. Hasil dari penelitian ini adalah
Bank Size
memiliki pengaruh negatif dan signifkan terhadap
Capital Adequacy Ratio
.
Loan to Asset Ratio
,
Return On Equity
,
Return On Asset
, dan
Equity Ratio
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap CAR.
Deposit Asset Ratio
dan
Risk Asset Ratio
tidak berpengaruh terhadap
Capital Adequacy Ratio
. 6.
Raharjo, et.al 2014 meneliti tentang
Determinan of Capital Ratio : A Panel Data Analysis On State-Owned Banks In Indonesia.
Penelitian ini menggunakan model regresi data panel. Hasil dari penelitian ini adalah
Size
dan
Interest Rate Risk
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Capital Adequacy Ratio
.
Non Performing Loan
dan
Equity to Total Bank liabilities
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Capital Adequacy Ratio
.
Net Interest Margin
tidak berpengaruh terhadap
Capital Adequacy Ratio
. 7.
Penelitian Shingjergji dan Hyseni 2015 yang berjudul
The Determinants of The Capital Adequacy Ratio In The Albanian Banking System During
2007-2014. Penelitian tersebut menggunakan model regresi
ordinary least square
. Data yang digunakan adalah laporan secara kuartal mulai dari semester pertama pada tahun 2007 sampai dengan semester ketiga tahun
2014. Total observasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 31 observasi. Variabel dependen yang digunakan adalah
Capital Adequacy Ratio
dan variabel independen yang digunakan adalah
Return On Assets, Return On Equity, Non Performing Loan, Bank Size, Equity Multiplier
dan
Loan to Deposit Ratio.
Hasil penelitian ini adalah ROA dan ROE tidak berpengaruh terhadap CAR.
Non Performing Loan, Equity Multiplier
dan
Loan to Deposit Ratio
memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR.
Bank Size
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap CAR.
C. Kerangka Pikir