+, -.
01
n m
.
n
2 1
m p
u r
21
t
31 - 1
3 .
rm u
k
1 1
n
4 1
n
5 1
s
-.
n
1
n s
.-6 46
t
3 .0.
n
2 .
r
7 . 8600
1
w
1
rn
1
y
1
n
7 .9 .
lu m
n y
1 - 1
31
t t
.
rtu tu
p
1
t
1
u t
.
r
2 1
m p
u r
: ; .
n
00
u
11
n
2 1
t
7 . 21
r
1
m
.
r
1
t
1
t
.
t
13 6
m
.
m p
u n
y
1 6 4.
m
1
m
31
n m
.
n u
tu p
9 6- 10
1
t
1
u w
1
r
1
y
1
n
-64.8. -
1 46: =1
n t
?A B CD EF
1 - 1
l
1 8
t
. 4
6
k
- 1
l
1
m
7 . 6
l
46
s y
1
n m
.
ru p
1 4 1
n t
604 1
t k
. 3 .4
11
n
2 1
t y
1
n
-6
to r
.84 1
n p
1 - 1
3 .
rm u
4 1
1
n k
1 5
1 7 G
-6
m
11 61
9 .
r
1 - 1
-6
t
. 1 8
H
t
.
n
1 8 1
n t
1
r
1
tr
1 7 31
r
1
n
?I C ?
EB
dan plakat
JK?I CE
2011: 407. Serta transparan
?I C ?
EB
merupakan teknik melukis pada kanvas yang menggunakan cat air atau teknik transparan sehingga lapisan cat yang ada di
bawahnya disapu sebelumnya masih nampak 2011: 14. b. Teknik dalam Penggunaan Kuas
Penggunaan kuas dalam melukis dengan teknik
L M K?A F J
yaitu teknik melukis di mana cat minyak dilapiskan secara bertahap, berlapis-lapis secara halus
untuk membuat tiap detai pada objek dan
N? D
OP J
C Q
di atas kanvas.
J. Karya inspirasi
Dalam studi proses berkarya, seorang seniman sering melakukan studi pengamatan atas karya-karya seniman lain. Studi tersebut berfungsi sebagai
pemacu dan memperkaya wawasan proses berkarya. Dalam proses studi kreatif seorang seniman akan terus mencari ciri-ciri personal atas karyanya, dari mulai
konsep penciptaan, hingga teknik dalam penciptaan karyanya. Sehingga karyanya mampu berdiri sendiri tanpa harus terbayang-bayangi karya seniman yang
menginspirasinya.
RS
1. I Dewa Gede Rata Yoga
T U
V
w
W X
V Y V
ZW
t
W [
o
\W
l
W]
r
Y _ W
r
W
n
\ W
s
V
m t
W]`a bc
79 dan belajar di Institut Seni Indonesia di Denpasar, Bali. Dia merupakan salah satu seniman Bali
yang bergerak dalam pusaran realisme baru, terutama dalam lingkup tradisi seni di Bali. Gaya lukisan Ratayoga digolongkan sebagai hiper-realis, dimana dia
menangkap detil-detil dari sebuah citra gambar. Selama belasan tahun di awal karirnya, Ratayoga banyak mengolah citra gambar sang kakek, sosok yang
mempengaruhi pandangan hidupnya. Sosok kakek ini menjadi representasi pula dari ketertarikan Ratayoga untuk menangkap persoalan kontradiksi klasik antara
modernisme dan kehidupan tradisional yang memang masih menjadi fenomena penting dalam kehidupan masyarakat Bali. Sosok kakek ini digambarkan dalam
citra petani desa yang masih menggunakan kostum petani, dengan celana kolor hitam dan caping anyaman bambu, untuk menunjukkan kesehariannya yang
sederhana. Citra modern muncul dari penggunaan sweater tua, dengan rajutan benang wool yang ditampilkan secara detil dan kuat dalam kanvas Ratayoga.
Teknik realis di tambah kemampuan menghadirkan citra fotografis dengan akurat-mengingat dia pernah belajar secara khusus teknik realis ini di China kurun
2007-2008. Ratayoga menampilkan sosok sang kakek dengan menonjolkan ekspresi wajah, kerutan, karakter wajah, dan karakter kain yang diolah dan
ditonjolkan. Backgroun dibuat sesederhana mungkin karena figur mendapat tempat utama.
Dalam proses pembuatan setiap karyanya I Dewa Gede Rata Yoga pertama kali melakukan pengambilan foto dengan media fotografi dan kemudian