Metode pembelajaran konvensional Pembelajaran a. Pembelajaran kompetensi kejuruan

27 Demonstrasi berarti menyajikan sesuatu yang ril dan faktual, karena dapat dilihat dan didengar. Melalui demonstrasi dengan penjelasan singkat akan dapat disajikan materi yang realistis dan praktis sehingga dapat menambah motivasi belajar peserta didik Butler; 1972. Lebih lanjut Cenci 1968 menjelaskan bahwa di dalam mendemonstrasikan prosedur atau cara dan urutan suatu proses harus direncanakan secara bertahap, ringkas dan jelas. Tahap-tahap yang dimaksud harus benar dan diawali dari yang paling sederhana ke yang paling kompleks, mulai dari bagaimana mengatur arus untuk las listrik, membuat kampuh las dibawah tangan, menyambung plat dengan las posisi mendatar dan vertikal sampai dengan mengelas posisi di atas kepala. Tahapan ini harus ditempuh, agar peserta didik mampu mengorganisasi hubungan antara materi dan aktivitas sesuai dengan tingkat kesulitannya sehingga proses pembelajaran praktik las khususnya las SMAW sebagai mata pelajaran yang diteliti dapat berjalan secara efektif dan efesien sesuai yang diharapkan oleh instruktur dan lembaga pendidikan yang bersangkutan. Berdasarkan pada beberapa teori di atas dapat dirangkum bahwa demonstrasi sebagai metode pembelajaran dengan cara memberikan penjelasan singkat tentang bagaimana membuat nyala busur api listrik yang disertai dengan peragaan-peragaan bagaimana memegang dan menggerakan penjepit busur las listrik pada pengelasan yang diterapkan pada proses pembelajaran las SMAW.

d. Metode pembelajaran konvensional

Salah satu model pembelajaran yang masih berlaku dan sangat banyak atau sering digunakan oleh instruktur adalah model pembelajaran konvensional. 28 Metode konvensional adalah suatu pembelajaran yang proses belajarnya masih menggunakan cara lama. Guru memegang peranan penting dalam menentukan urutan langkah dalam menyampaikan materi kepada siswa. Metode pembelajaran konvensional akan cenderung membuat siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran. Peranan siswa adalah mendengarkan secara teliti dan mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan oleh guru. Jika siswa tidak mencatat dan mendengarkan dengan baik materi pelajaran yang disampaikan oleh instrukturguru, kemungkinan besar siswa atau peserta didik tidak akan memahami materi pelajaran yang disampaikan. Menurut Djamarah 2000, metode pembelajaran konvensional bersifat tradisional atau disebut juga sebagai metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan. Pengajaran dengan metode konvensional sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan ber “gaya bank”, penyelenggaraan pendidikan hanya dipandang sebagai suatu aktivitas pemberian informasi yang harus “ditelan” oleh siswa, yang wajib diingat dan dihafal. Secara umum penerapan metode pembelajaran konvensional dilakukan melalui komunikasi satu arah, sehingga situasi belajarnya terpusat pada guru. Metode pembelajaran konvensional merupakan metode yang berorientasi pada guru yang hampir seluruh kegiatan belajar mengajar dikendalikan penuh oleh guru atau instruktur yang mengajar. 29 Dalam pembelajaran konvensional, mengajar diasumsikan sebagai memasukkan isi atau bahan pelajaran kepada siswa sehingga mereka dapat mengeluarkan lagi segala informasi pada waktu di tes. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa pembelajaran konvensional menganggap siswa sebagai obyek yang harus dijejaki dengan berbagai pengetahuan dan tidak diajak untuk berpikir dalam proses belajar. Pada dasarnya, metode pembelajaran konvensional dilakukan dengan cara: a metode mengajar yang banyak digunakan adalah ceramah secara tatap muka, dan b tanpa adanya usaha untuk mencari dan menerapkan metode belajar yang berbeda sesuai dengan tingkat kesulitan setiap siswa. Belajar dengan metode konvensional menyebabkan siswa menjadi penghafal yang tidak mengakibatkan timbulnya pengertian. Siswa menjadi pasif dan daya pikir kritis siswa akan terhambat. Untuk itu diperlukan suatu pembaharuan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam belajar, membentuk siswa yang kreatif dan berfikir logis. Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkankan bahwa metode konvensional merupakan pembelajaran yang berorientasi pada guru. Keberhasilan belajar siswa-siswanya sangat tergantung pada keterampilan dan kemampuan guru dalam menyampaikan dan memberikan pengetahuan.

7. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan