lemas, mual itu hanya sakit biasa saja. DA mencoba mencari tau gejala-gejala yang di alami DA. DA memeriksakan sakitnya ke
dokter, dan dari periksa itu DA mulai percaya kalau dirinya sedang hamil. DA mendengar itu semua DA hanya bisa menangis. Karena
DA takut jika kehamilan itu diketahui oleh orang tua DA. DA berusaha menutupi kehamilannya itu kepada orang tua DA, DA
selalu menghindar di depan keluargnya, dengan cara DA jarang pulang. Karena kehamilan itu makin lama akan makin membesar,
DA berusaha bersama pacarnya untuk membicarakan kehamilan DA bersama orang tua mereka, supaya mereka secepatnya di nikahkan
karena DA ingin masalah dan tekanan yang dihadapi DA bisa selsai dan DA bisa lebih tenang.
b. Gambaran umun orang terdekat
DA adalah anak yang baik sekali dengan keluaraganya. DA sangat bertanggung jawab dengan keluarganya. Walaupun jauh
dengan tempat tinggalnya DA sangat mandiri. Didalam pekerjaanya juga DA sangat bertanggung jawab. Jika waktu terima gaji, DA tidak
pernah lupa dengan orang tuanya. DA sering menyisihkan uang gajinya untuk dikirim ke pada orang tuanya. DA sangat sayang
sekali dengan keluarganya. Dengan kejadian sekarang yang DA alami. DA merasakan sangat terpukul dan selalu mengeluh. Yang
pertama kali mengetahui DA hamil itu teman dekat DA. Walaupaun DA sering menutupi kehamilannya dan menyangkalnya. Dengan
perbedaan sehari- hari yang dilakukan DA. Teman DA mulai curiga dengan masalah yang dihadapi DA. DA mulai jujur dengan teman
dekatnya yang di anggap seperti keluarga sendiri dan bisa menjaga rahasia DA setelah DA di tanya terus menerus sama teman dekatnya.
Teman DA sangat terpukul dengan kejadian yang di alami DA. DA menceritakan semuanya yang dialaminya. Langsung dengar rasa
kecewa dan sedih teman DA langsung menangis dengan kejadian yang di alami DA. Tetapi teman DA selalu memberi semangat dan
motifasi untuk DA bisa jujr dengan orang tua DA. Karena masalah ini tidak bisa di biarkan lama- lama. Supaya Da tidak berlarut
dengan rasa malu dan tekanan. Teman DA mencoba untuk mendorong DA membicarakan kehamilanya dengan orang tua DA
dan orang tua pacar DA, secepatnya dinikahkan. Sebelum anak yang dikadung DA lahir. Supaya dipandang orang lain kalau anak itu ada
bapaknya supaya masalah dan tekanan yang DA rasakan cepat selesai.
c. Observasi Selama Wawancara
Sebelum wawancara penulis melakukan observasi kepada subjek 3. Subjek tinggal di tempat kos di Salatiga. Subjek mengalami hamil
diluar nikah, tetapi orang tua subjek belum mengetahui kejadian ini. Subjek berusaha menutupi kehamilannya kepada orang lain dengan
memakai baju-baju yang besar, supaya tidak terlihat sekali kehamilannya. Subjek sering cerita masalah itu dengan teman
dekatnya yang tinggal satu kos dengan subjek. Subjek kadang- kadang terlihat murung dan sedih. Kadang subjek selalu mengurung
dirinya dikamar. Subjek terlihat tidak seperti biasanya. Terkadang subjek juga tidak berangkat bekerja. Subjek terlihat seperti orang
yang sakit, selalu lemas dan tidak ceria seperti biasanya. Subjek terlihat sekali ada tekanan yang sangat membuat subjek stres. Subjek
juga tidak pernah pulang ke kampungnya setelah kejadian ini. Subjek selalu cerita dengan teman dekatnya bahwa ingin masalah ini
cepat selesai. Setelah melaukan obsevasi yang cukup penulis melakukan perjanjian wancara tehadap subjek.
Wawancara dilakukan ditempat depan rumah teman subjek, karena subjek ingin mencari tempat yang sepi karena malu.
Wawancara dilakukan pada sore hari, karena subjek bisa waktu sore hari. Pada awal wawancara subjek menunjukan muka yang takut dan
bingung karena harus menceritakan tekanan yang dihadapinya. Subjek menceritakan rasa tertekannya dengan sangat sedih. Subjek
terus berusaha tegar dan kuat didalam wawancara. Wawancara berlangsung dengan baik dan lancar sampai akhir wawancara.
d. Analisis Data