1
Emotional focused coping a
Positive reframing
Coping dengang positive reframing adalah mencoba menafsirkan sesuatu kondisi dengan lebih postif. Hal ini ditunjukkan oleh subjek
dalam wawancara: “semuanya sudah terlanjur mas, ya saya berfikir positif aja mas
karena juga ada yang tanggung jawab semua ini mas”. 44
II. Subjek 2
a. Gambaran umum subjek
Subjek berinisial TA dan berusia 22 tahun. TA berasal dari Salatiga. Subjek merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Ayah
TA bekerja swasta di luar kota, ibu TA juga bekerja di luar kota di tempat kerja bapak TA. Dan kakak-kakak TA sudah bekerja semua,
dan sudah menikah semua. Dan semua kakaknya nikah dikarenakan hamil di luar nikah dan menghamili di luar nikah. TA sudah
menyelesaikan sekolahnya di bangku SMU dan sudah bekerja. TA sudah bekerja selama 2 tahun. TA anak yang sopan dan ramah di
lingkungan keluarga maupun masyarakat. TA beragama kristen. TA tergolong rajin di dalam beribadah di gereja karena di dalam
keluarga TA, keluarga TA sangat jarang beribadah di gereja, hanya TA yang rajin beribadah tiap minggu digereja. TA berpacaran
dengan pacarnya sudah 2 tahunnan saat TA bekerja ditempat TA bekerja. TA mengenal pacarnya dari tempat kerja TA.
TA mengalami tekanan yang sangat membuat TA merasa malu dan takut. TA melakukan hal yang benar- benar membuat orang
tuanya kecewa. TA adalah orang yang selalu dibanggakan oleh kedua orang tuanya. Karena kedua kakaknya yang sudah membuat
kesalahan yang tidak diinginkan kedua orang tuanya. Dan maka dari itu TA benar- benar merasakan sangat dan tertekan, karena yang
selama ini menjadi kebanggaan kedua orang tuanya juga membuat kesalahan yang sama seperti kakak TA alami.
Sebelum TA mengetahui kalau dirinya sedang hamil, TA mengira kalau TA hanya sakit seperti biasa. Salah satu keluarga dari
TA mulai curiga dengan yang dialami TA. TA selalu terus ditanya oleh keluarga TA. Tetapi TA terus mencoba untuk menutupi
pertanyaan yang di tanyakan keluarganya. Keluarga TA mencurigai dari gejala- gejala fisik dari TA. TA mulai sadar kalau dirinya
sedang hamil setelah TA mencoba memeriksakan sakitnya itu ke dokter.
TA merasakan sangat stres di saat mengetahui dirinya sedang hamil. TA merasa sangat takut dengan apa yang terjadi jika orang
tua TA mengetahuinya. Di saat itu TA mulai berusaha menutup dan menyembunyikan kehamilannya dari orang tuanya, dengan cara
berpakaian TA. Walaupun sebenarnya salah satu keluarga TA sudah mulai curiga dengan kehamilannya.
TA merasa tidak ingin terus- terusan di dalam tekanan yang dialaminya. TA berusaha untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi TA dengan mengatakan kehamilannya kepada orang tua TA dan pacarnya. Walaupun TA harus menunggu waktu yang tepat.
Supaya TA cepat dinikahkan dengan pacarnya yang telah menghamilinya.
b. Gambaran umum orang terdekat