Uji Heteroskedastisitas Uji Signifikansi parameter Indivdual Uji t

1.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas dan untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas dengan menggunakan uji White . Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik tidak mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil uji heteroskedastisitas terhadap model regresi pada penelitian ini. Tabel 4.7 Hasil Uji White Pengaruh Jumlah Penduduk dan Pengangguran terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2010. ObsR-Squared Sig. Kesimpulan 3.944391 0.413584 Non Heteroskedastisitas Sumber: Lampiran 4 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa uji white menghasilkan kesimpulan tidak ada masalah heteroskedastisitas, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansinya sebesar 0.413584 lebih besar dari 0,05.

1.2.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi atau hubungan yang terjadi antara anggota- anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu data time series maupun tersusun dalam rangkaian ruang atau disebut data cross sectional . Salah satu uji formal yang paling populer untuk mendeteksi autokorelasi adalah uji Durbin-Watson . Pengujian menggunakan uji Durbin Watson untuk melihat gejala autokorelasi : Tabel 4.8 Kriteria Pengujian Durbin Watson Hipotesis Nol Keputusan Kriteria Ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada keputusan dl d du Ada autokorelasi negatif Tolak 4-dl d 4 Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada keputusan 4-du d 4-dl Tidak ada autokorelasi Jangan tolak du d 4-du Gambar 4.2 Hasil Uji Durbin-Watson Ada Tidak ada tidak ada ada Autokorelasi Keputusan keputusan Autokorelasi positif dan tidak ada negatif dan menolak H0 Autokorelasi dan menolak H0 tidak menolah Ho DW=0,45 1,74 1,78 4-du=2,26 4-dl=2,22 4 Hasil dari Durbin-Watson menunjukkan bahwa nilai d-hitung atau DW sebesar 0,45. Hasil dari Durbin-Watson statistik adalah du=2,26 dan dl=2,22. Sehingga d-hitung atau DW terletak pada 0 d dl atau 0,45 1,74 1,78. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah tidak adanya autokolerasi didalam model.

1.3 Pengujian Statistik Analisis Regresi

1.3.1 Uji Signifikansi parameter Indivdual Uji t

Uji signifikansi parameter individual Uji t merupakan pengujian untuk menunjukkan pengaruh secara individu variabel independen yang ada di dalam model terhadap variabel terikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas menjelaskan variasi variabel terikat. Apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sig0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Penjelasan hasil uji t untuk masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Nilai T-Statistik Pengaruh Jumlah Penduduk dan pengangguran terhadap kemiskinan di Jawa Tengah Tahun 2005 – 2010. Variabel Koefisien regresi b t hitung T tabel α = 5 T tabel α = 10 Sig. Jumlah Penduduk JP Pengangguran PG 5.54E-06 -0.517534 5.155023 -3.379077 1,645 1,645 1,282 1,282 0.0000 0.0009 Sumber: Lampiran 1 Hasil regresi pengaruh jumlah penduduk dan pengangguran terhadap kemiskinan di Jawa Tengah tahun 2005 - 2010, dengan α = 5 persen dan degree of freedom df = 207 n-k =210-3, maka diperoleh nilai t-tabel sebesar 1,645 dan dengan α = 10 persen diperoleh nilai t-tabel sebesar 1,282. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah penduduk dan pengangguran secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel kemiskinan.

1.3.2 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGANGGURAN, PENGELUARAN PEMERINTAH DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KEMISKINAN KAB KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN 2006 2010 SKRIPSI

2 16 144

PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, PENGANGGURAN DAN PDRB TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KAB/KOTA JAWA TENGAH TAHUN 2005-2010.

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Jumlah Penduduk dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2010 T1 162009055 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Jumlah Penduduk dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2010 T1 162009055 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Jumlah Penduduk dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2010 T1 162009055 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Jumlah Penduduk dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2010

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Jumlah Penduduk dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2010

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Klarifikasi Kemiskinan dengan Metode Cluster Analysis Studi Kasus di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 T1 672007044 BAB I

1 2 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Klarifikasi Kemiskinan dengan Metode Cluster Analysis Studi Kasus di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 T1 672007044 BAB IV

1 2 18

PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, PENGANGGURAN DAN PDRB TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABKOTA JAWA TENGAH TAHUN 2005-2010

0 0 14