Daya tarik fisik Keluarga  Definisi Keluarga

12 Banyak anak-anak korban perceraian terpaksa menikah secara dini karena berbagai alasan, misalnya tekanan ekonomi, untuk meringankan beban orangtua tunggal, membantu keluarga, mendapatkan pekerjaan, meningkatkan taraf hidup, dan sebagainya.

e. Daya tarik fisik

Faktor lain yang sering mendorong terjadinya pernikahan dini adalah daya tarik fisik. Banyak remaja yang terjerumus ke dalam pernikahan karena daya tarik fisik.

2.3. Keluarga  Definisi Keluarga

Definisi keluarga menurut Bailon dan Maglaya adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena adanya hubungan darah, perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga yang saling berintegrasi satu sama lain dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. 24 Keluarga adalah lembagaunit kemasyarakatan yang terkecil dan yang terpenting di dunia ini. 25 Pada umumnya keluarga dimulai dengan perkawinan laki-laki dan perempuan dewasa. Pada tahap ini, relasi yang terjadi berupa relasi suami-istri. Ketika anak petama lahir munculah bentuk relasi yang baru, yaitu relasi orangtua-anak. Ketika anak berikutnya lahir muncul lagi bentuk relasi yang lain yaitu sibling saudara sekandung. Ketiga macam relasi tersebut merupakan bentuk relasi yang pokok dalam sebuah keluarga inti. 26 Unit paling dasar dari sebuah kehidupan disebut keluarga, yang terbentuk melalui suatu pernikahan yang sah. Keluarga merupakan dasar pembentuk utama struktur sosial yang lebih luas, dengan pengertian bahwa lembaga-lembaga lainnya bergantung pada eksistensinya. Secara menyeluruh dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan alat untuk perantara masyarakat yang lebih luas. Kegagalan yang terjadi dalam keluarga, bisa menyebabkan tujuan masyarakat yang lebih besar tidak akan tercapai secara tepat guna. 27  Fungsi Keluarga Menurut Nasrul Effendy, ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, 28 adalah: a Asih, Adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarganya sehingga memungkinkan mereka tumbuh berkembang sesuai usia dan kebutuhannya. 24 Zaidin Ali, Pengantar keperawatan keluarga Jakarta: Penerbit buku kedokteran, 2010, hal. 5 25 Mesach Krisetya, Konseling Pernikahan keluarga, Diktat, Salatiga: UKSW, 1999, hal 26 26 Sri Lestari, Psikologi keluarga Prenada media Group, 2005, hal. 9 27 William J. Goode, Sosiologi Keluarga Jakarta: Bina Aksara, 1983, hal. 3-5 28 Nasrul Effendy, Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Penerbit buku kedokteran,1997, hal 36 13 b Asuh, adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual. c Asah, adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya. Kunci bagi kelanggengan perkawinan adalah keberhasilan melakukan penyesuaian diantara pasangan. Menurut Glenn dalam bukunya Sri Lestari, terdapat tiga indikator bagi proses penyesuaian yakni konflik, komunikasi, dan berbagi tugas rumah tangga 29 . Semuanya saling terkait satu sama lain. Komunikasi yang positif merupakan salah satu komponen dalam melakukan resolusi konflik. Dalam masalah penyesuaian, pelaksanaan kewajiban keluarga juga menjadi salah satu indikasi bagi keberhasilan penyesuaian pasangan suami istri dalam kehidupan berkeluarga.  Keluarga Kristen Allah menetapkan keluarga menjadi pusat kehidupan manusia secara utuh, karena dalam keluargalah setiap orang dibentuk untuk menjadi seseorang yang diproses sesuai dengan cara Tuhan untuk menggenapi rencana Tuhan terhadap setiap makluk ciptaan-Nya yang diciptakan sesuai dengan gambar diri-Nya. Bagi seorang Kristen yang menikah, sesamanya yang terutama adalah pasangannya, sedangkan sebagai pasangan suami-istri sesamanya yang terutama adalah anak-anaknya. 30 Dalam pembentukan keluarga Kristen, kesadaran akan tanggung jawab seseorang sebagai perpanjangan tangan Allah dalam pembentukan tatanan dunia yang teratur, damai dan sejahtera menjadi peranan yang sangat menentukan. Membangun keluarga berati membangun komunitas cinta.Persekutuan pribadi antara suami-isteri, orangtua-anak, sanak- saudara, didasarkan pada cinta kasih.Entah sekecil apapun dalam keluarga yang menyangkut masalah komunikasi, persatuan seksual, pendidikan anak, pengaturan ekonomi keluarga, dan keterlibatan keluarga dalam masyarakat. Setiap keluarga Kristen dibangun dari pribadi yang bertanggung jawab kepada Allah sebagai alat pembentukan tatanan dunia yang teratur, damai dan sejahtera. 29 Sri Lestari, PSIKOLOGI KELUARGA penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga Jakarta: Kencana Predana Media Grup, 2012 hal 10 30 Maurice Eminyan, SJ, Teologi Keluarga Jogja: Kanisius, 2001, hal. 195 14

2.4. Gereja  Definisi Gereja