Masalah Ekonomi HASIL PENELITIAN DAN ANALISA Gambaran Umum Wilayah Penelitian

20 sesuai dengan tiga indikator bagi proses penyesuaian pasangan dari Glen. 44 Salah satu indikator adalah tentang membangun komunikasi. Perlu adanya komunikasi yang baik dan positif antara pasangan suami istri dalam mencari solusi terhadap permasalahan atau konflik dalam keluarga. Dengan komunikasi yang terbuka antara anggota keluarga, maka akan terbina saling pengertian, mana-mana yang baik perlu dipertahankan dan dikembangkan, dan mana-mana yang tidak baik perlu dihindarkan. 45

b. Masalah Ekonomi

Masalah yang banyak dialami keluarga pasangan yang menikah muda adalah masalah ekonomi keluarga.Dari teknik pengumpulan dataFocus Group Discussion FGD dengan pasangan yang menikah muda, hampir sebagian besar pasangan yang menikah muda ini tidak memiliki pekerjaan tetap karena masih tinggal dengan orangtua dari laki-laki ataupun orangtua dari perempuan. 46 Secara otomatis kehidupan ekonomi keluarga pasangan yang menikah muda ini pun masih di atur orangtua. Bagi yang suaminya sudah memiliki pekerjaan yang tetap masalahnya adalah mereka belum mampu mengatur keuangan, sehingga sering menimbulkan masalah antara suami dan istri karena pengeluaran lebih besar daripada pendapatan yang diterima suami. Disamping itu, orangtua juga sering terlibat dalam kehidupan keluarga. Pasangan suami istri ini tidak diberikan kesempatan untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri tetapi lebih kepada mendengarkan dan mengikuti pendapat orangtuanya masing-masing. Salah satu fungsi penting dari lembaga perkawinan adalah memenuhi kebutuhan ekonomis. 47 Menurut peneliti dari data diatas belum terlihat atau tidak memiliki kecocokan dengan teori bahwa suami istri berperan dalam hal pemberian nafkah, mengatur keuangan rumah tangga karena masih dalam pengaturan orangtua. Suami atau istri mempunyai peranan penting dalam hal pemberian nafkah. Sebagai pasangan yang sudah membina sebuah pernikahan dan berdiri sebagai keluarga yang mandiri harus juga memenuhi kebutuhan keluarganya secara mandiri. Selain itu juga bagaimana suami atau istri mampu mengatur dan membuat perencanaan serta penerapan dalam mengatur keuangan sehingga kebutuhan dari keluarga bisa terpenuhi dengan baik. Seseorang yang telah berani membentuk keluarga 44 Sri Lestari, PSIKOLOGI KELUARGA penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga Jakarta: Kencana Predana Media Grup, 2012 hal 10 45 Bimo Walgito, hal 58. 46 Data diperoleh dari FGD dengan pasangan usia muda, yang dilaksanakan di GMIH Christianoi Gamnyial pada hari Minggu, 27 Desember 2013, pukul 12.00 WIT. 47 Samuel Patty, Pengantar antropologi Agama, Diktat, Salatiga : fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana, 1999, hal 23-24 21 melalui perkawinan, segala tanggung jawab dalam hal menghidupi keluarga itu terletak pada pasangan tersebut bukan pada orang lain, termasuk orangtua. 48

c. Masalah Membangun Relasi