Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengangkat judul penelitian “Persepsi Auditor Mengenai Etika Profesi Berdasarkan Gender” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Masih adanya perbedaan persepsi berdasarkan gender terhadap etika profesi dan dilema etis yang dihadapi oleh auditor. 2. Masih adanya pelanggaran etika, yang disebabkan karena auditor lebih mementingkan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. 3. Kurangnya profesionalitas auditor dalam melaksanakan tugasnya.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah penelitian ini hanya dilakukan untuk mengetahui persepsi etika pada auditor di KAP berdasarkan gender. Penelitian ini dilakukan di KAP Wilayah Yogyakarta pada bulan Februari-Maret 2015.

D. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Persepsi Auditor mengenai Etika Profesi berdasarkan aspek-aspek yang ada dalam kode etik? 2. Bagaimana perbedaan Persepsi Auditor mengenai Etika Profesi berdasarkan gender?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Persepsi Auditor mengenai Etika Profesi berdasarkan aspek-aspek yang ada di dalam kode etik. 2. Perbedaan Persepsi Auditor mengenai Etika Profesi berdasarkan Gender.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan memberikan bukti empiris tentang Persepsi Auditor mengenai Etika Profesi berdasarkan Gender. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Para Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan peneliti atas ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan dalam bidang pengauditan, serta mempraktikkannya dalam penelitian tentang Persepsi Auditor mengenai Etika Profesi berdasarkan Gender. b. Bagi Pengguna Informasi Akuntansi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan tentang Persepsi Auditor mengenai Etika Profesi berdasarkan Gender. c. Bagi KAP di Yogyakarta Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi KAP dalam mengelola sumber daya manusianya, khususnya terkait adanya perbedaan persepsi antara auditor pria dan wanita mengenai etika profesi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995 mendefinisikan persepsi sebagai tanggapan penerimaan langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indera. Menurut Ikhsan dan Ishak 2005:57 persepsi adalah bagaimana orang-orang melihat atau mengintepretasikan peristiwa,obyek serta manusia. Orang-orang bertindak atas dasar persepsi mereka dengan mengabaikan apakah persepsi itu mecerminkan kenyataan yang sebenarnya. Pada kenyataannya, masing-masing orang memiliki persepsinya sendiri atas suatu kejadian. Uraian kenyataan seseorang mungkin jauh berbeda dengan uraian orang lain. Definisi persepsi yang formal adalah proses dengan mana seseorang memilih, berusaha, dan menginterpretasikan rangsangan ke dalam suatu gambaran yang terpadu dan penuh arti. Menurut Robbins 2005 dalam Sukanto 2007, apa yang dipersepsikan seseorang dapat berbeda dari kenyataan obyektif. Persepsi berhubungan dengan sikap. Sikap adalah sebuah pernyataan evaluasi baik positif maupun negatif mengenai obyek, orang atau peristiwa. Komponen dari sikap adalah cognition, affect, dan behavior Dari ketiga komponen tersebut, komponen yang berkaitan dengan persepsi adalah komponen cognition dan affect. Komponen kognitif merupakan segmen pendapat atau keyakinan, sedangkan afeksi merupakan segmen perasaan atau emosional. Persepsi seseorang dipengaruhi oleh pelaku persepsi, target yang dipersepsikan, dan situasi. Sumber : Robbins 2005 dalam Sukanto 2007 Gambar 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Seseorang Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dibagi dua yaitu faktor eksternal atau dari luar yakni concretness, yaitu gagasan yang abstrak yang sulit dibandingkan dengan yang objektif, novelty atau hal baru, biasanya lebih menarik untuk dipersepsikan daripada hal-hal lama, velocity atau percepatan, misalnya Pelaku persepsi ‐ Sikap ‐ Motif ‐ Kepentingan ‐ Pengalaman ‐ Pengharapan Target yang dipersepsikan ‐ Hal baru ‐ Gerakan ‐ Bunyi ‐ Ukuran ‐ Latar Belakang ‐ Kedekatan Situasi ‐ Waktu ‐ Keadaan tempat kerja ‐ Keadaan sosial PERSEPSI