3 Peningkatan kualitas PPL terus dilakukan secara progresif sesuai dengan
visi dan misi PPL. Peningkatan kualitas secara linier dilaksanakan semenjak pembekalan, pengajaran mikro, supervisi klinis, monitoring, refleksi, dan evaluasi
serta dilakukan penelitian dan pengembangan. Kegiatan ini diawali dengan observasi yang bertujuan agar mahasiswa memperoleh gambaran mengenai kondisi
sekolah meliputi saranaprasarana, siswa, guru, dan karyawan. Hasil analisis berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan diperoleh bahwa SMA Negeri 3
Yogyakarta merupakan salah satu SMA yang bernaung di bawah Dinas Pendidikan Yogyakarta. Posisi SMA Negeri 3 Yogyakarta secara geografis letaknya cukup
strategis, mudah dijangkau siswa dalam satu daerah maupun luar daerah karena terletak di Jalan Laksda Yos Sudarso no. 7, Kotabaru, Yogyakarta, yang relatif
dekat dengan pusat kota. Sedangkan secara administratif, SMA N 3 Yogyakarta terletak di wilayah Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Adapun hal-hal yang berkaitan dengan SMA N 3 Yogyakarta adalah sebagai berikut.
1. Sejarah Singkat
SMA Negeri 3 Yogyakarta sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda, bahkan sekolah ini telah ada sejak tahun 1918, karena sebuah dokumen
menunjukkan bahwa pada tanggal 5 Juli 1938, sekolah ini merayakan ulang tahunnya yang ke-20. Sampai dengan pecahnya Perang Dunia II Desember 1941,
sekolah ini dikenal dengan nama AMS Algemeene Middelbare School afdeling B. Saat itu, sekolah ini hanya diisi oleh mereka dari golongan elite pribumi.
AMS afd. B berganti nama menjadi SMT Sekolah Menengah Tinggi bagian A dan bagian B pada masa pendudukan Jepang, tahun 1942. Hingga
akhirnya, tanggal 19 September 1942, didukung oleh Kepala Sekolah saat itu Alm. RJ. Katamsi berdiri organisasi pelajar sekolah ini yang diberi nama
PADMANABA. Padma dalam bahasa Sanskerta berarti teratai merah atau dalam Bahasa Latin adalah Nelumbium speciosum. Pada masa itu, sekolah ini juga biasa
dikenal dengan nama SMT Kotabaru. Hingga sekarang, tanggal 19 September selalu diperingati sebagai Hari Lahir Padmanaba dengan serangkaian acara yang
diselenggarakan oleh para peserta didik aktif, alumni, guru dan karyawan, dan segenap keluarga besar Padmanaba yang dikenal sebagai Pekan Peringatan Hari
Padmanaba PPHP, yang pada tahun 2015 ini adalah PPHP ke-73. Tahun 1948, sekolah ini terbagi menjadi dua, yaitu SMA A di Jalan Pakem
2 dan SMA B di Jalan Taman Krida 7. Pada tanggal 21 Desember 1948, sekolah ini
4 diduduki Belanda. Tanggal 6 Juni 1949, SMA B berhasil dibuka kembali dengan
pendidikan yang lebih berkualitas. Tahun 1956, SMA ini berubah nama menjadi SMA IIIB, dan berubah lagi menjadi SMA Negeri 3 pada tahun 1964, di bawah
pimpinan kepala Sekolah Ibu Mujono Probopranowo. Dengan diberlakukannya Kurikulum 1994, sekolah ini bernama SMU
Sekolah Menengah Umum Negeri 3 Yogyakarta, tetapi sejak diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mulai
tahun 2004, diubah lagi menjadi SMA Negeri 3 Yogyakarta. Walaupun demikian, masyarakat luas sampai sekarang masih mengenalnya sebagai SMA Padmanaba
atau SMA 3 Bhe. Kegiatan pembelajaran dan persekolahan di SMA Negeri 3 Yogyakarta
didukung dengan sarana serta prasarana, antara lain lahan seluas 21.540 m2 dan bangunan seluas 7.105 m2. Didukung pula dengan halamantaman seluas 3.700 m2
dan lapangan olahraga seluas 10.835 m2.
2. Visi dan Misi