4 diduduki Belanda. Tanggal 6 Juni 1949, SMA B berhasil dibuka kembali dengan
pendidikan yang lebih berkualitas. Tahun 1956, SMA ini berubah nama menjadi SMA IIIB, dan berubah lagi menjadi SMA Negeri 3 pada tahun 1964, di bawah
pimpinan kepala Sekolah Ibu Mujono Probopranowo. Dengan diberlakukannya Kurikulum 1994, sekolah ini bernama SMU
Sekolah Menengah Umum Negeri 3 Yogyakarta, tetapi sejak diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mulai
tahun 2004, diubah lagi menjadi SMA Negeri 3 Yogyakarta. Walaupun demikian, masyarakat luas sampai sekarang masih mengenalnya sebagai SMA Padmanaba
atau SMA 3 Bhe. Kegiatan pembelajaran dan persekolahan di SMA Negeri 3 Yogyakarta
didukung dengan sarana serta prasarana, antara lain lahan seluas 21.540 m2 dan bangunan seluas 7.105 m2. Didukung pula dengan halamantaman seluas 3.700 m2
dan lapangan olahraga seluas 10.835 m2.
2. Visi dan Misi
Dalam hal peningkatan kualitas pendidikan maka SMA Negeri 3 Yogyakarta memiliki visi dan misi dalam pencapaiannya yang meliputi :
VISI
Terwujudnya SMA Negeri 3 Yogyakarta sebagai sekolah berwawasan global, berbudaya dan berkepribadian nasional, berbasis teknologi informasi yang
mampu menyiapkan generasi penerus yang memiliki iman, taqwa, budi pekerti luhur, terdidik dan berkemampuan sebagai kekuatan garda terdepan dalam
membangun Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
MISI
a. Memberikan pendidikan dan pengajaran yang terbaik kepada siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta sesuai dengan tujuan pendidikan sekolah menengah atas
dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. b. Memberikan pendidikan dan pengajaran kepada siswa SMA Negeri 3
Yogyakarta untuk menguasai ilmu pengetahuan sebagai dasar untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, baik nasional maupun internasional.
c. Menumbuhkan siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta sebagai anak Indonesia yang memiliki imtaq, budi pekerti luhur, jiwa kepemimpinan, mandiri, berwawasan
5 kebangsaan, saling menghargai dan menghormati serta hidup berkerukunan
dalam kebhinekaan, baik dalam lingkup lokal, nasional maupun internasional.
3. Fasilitas dan Sarana Prasarana
Kegiatan pembelajaran dan persekolahan di SMA Negeri 3 Yogyakarta didukung dengan sarana serta prasarana, antara lain lahan seluas 21.540 m2 dan
bangunan seluas 7.105 m2. Didukung pula dengan halamantaman seluas 3.700 m2 dan lapangan olahraga seluas 10.835 m2.
a. Sarana Fisik
Sarana fisik yang dimiliki: 1. Ruang belajar: 21 Ruang berbasis mata pelajaran
2. Laboratorium Kimia 3. Laboratorium Fisika
4. Laboratorium Biologi 5. Laboratorium Komputer
6. Laboratorium Bahasa Digital 7. Laboratorium IPS dalam proses perintisan
8. 2 Ruang Multimedia 9. Gedung Serbaguna Arga Bagya Padmanaba
10. Lapangan sepak bola 11. Lapangan Basket
12. Lapangan Volley 13. Lapangan Tennis
14. Ruang Auditorium ruang Aula 15. Ruang Kepala Sekolah
16. Ruang Wakasek 17. Ruang Guru
18. Ruang Tata Usaha 19. Ruang Perpustakaan dan Ruang Baca
6 20. Ruang BK
21. Ruang OSIS 22. 4 Ruang Agama
23. Ruang studio Musik 24. Ruang Koperasi Sekolah
25. Kantin Sekolah dan Dapur 26. Musholla berlantai 2
27. Ruang UKS 28. WC dan Kamar mandi
29. Pos Satpam 30. Gudang
31. Bangsal Senam Atletik
b. Sarana Penunjang Kegiatan
1. LCD Projector dalam setiap ruang belajar 2. Perangkat masing-masing laboratorium
3. Internet dan Hotspot area di beberapa titik 4. Peralatan musik yang memadai di Studio Musik
5. Komputer yang terintegrasi dengan Internet di beberapa tempat 6. Etalase-etalase berisi benda-benda pra sejarah, seperti fosil, gading, kayu-kayu,
jenis batuan dan kulit yang berusia puluhan bahkan ratusan tahun. Kondisi fisik sekolah seperti yang telah disebutkan di atas sudah sangat
baik, memadai dan memenuhi syarat untuk menunjang proses pembelajaran.
4. Tenaga Pengajar
Tenaga pengajar di SMA Negeri 3 Yogyakarta terdiri dari tenaga pengajar tetap Guru Tetap GT dan beberapa tenaga pengajar tidak tetap Guru Tidak Tetap
GTT yang kompeten di bidangnya. Sebagian besar pengajar adalah lulusan Strata 1. Beberapa tenaga pengajar tetap bahkan telah selesai menempuh studi master S-
2 di universitas-universitas terkemuka di Yogyakarta, dan sebagian lainnya masih menempuh jenjang studi master.
7
5. Kondisi Pembelajaran
a. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran biologi yang digunakan di SMA Negeri 3
Yogyakarta termasuk dalam kategori lengkap dan memadai. Perangkat utama dalam pembelajaran adalah perangkat administrasi guru Kurikulum 2013.
Perangkat pembelajaran meliputi Silabus, RPP, kalender pendidikan sekolah, program tahunan, program semester, daftar hadir, daftar nilai, analisis hasil ulangan
belajar, program pelaksanaan perbaikan dan pengayaan, dan kumpulan soal ulangan harian.
b. Proses Pembelajaran Berdasarkan observasi, proses pembelajaran biologi di kelas maupun di
laboratorium berjalan baik dan lancar. Para peserta didik memiliki daya berfikir yang begitu kritis, haus akan ilmu pengetahuan dan perlu adanya stimulus-stimulus
untuk memacu peserta didik aktif dalam bergerak. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan “menantang” yang diajukan oleh peserta didik
dan peserta didik bergerak mengikuti konsep yang diperintahkan oleh guru saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itulah tenaga pengajar yang ditugaskan
untuk mengajar sekaligus membimbing siswa-siswi di SMAN 3 Yogyakarta merupakan tenaga pengajar dengan kualitas teruji.
Proses pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap besar yakni: 1. Membuka Pelajaran
Berdasarkan hasil observasi, langkah-langkah membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru Biologi di SMAN 3 Yogyakarta tidak jauh berbeda dari guru-
guru di sekolah lainnya, yakni mengucap salam, menanyakan kabar, serta memeriksa daftar kehadiran. Peserta didik diberikan apersepsi sebelum masuk ke
materi inti. Apersepsi berupa gambaran mengenai fenomena atau aplikasi materi yang hendak dipelajari dan permasalahan yang menarik untuk dibahas sehingga
peserta didik memiliki motivasi untuk mempelajari materi tersebut. 2. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran di SMAN 3 Yogyakarta sudah sangat baik karena peserta didik saat pembelajaran berlangsung mengikuti konsep pembelajaran yang
dibuat oleh guru sehingga pembelajaran berjalan dengan baik, peserta didik juga turut aktif dalam mengikuti pembelajaran. Walaupun memang tetap ada beberapa
8 peserta didik yang belum terlalu aktif mengikuti pembelajaran. Dalam
pembelajaran, guru tidak memberikan banyak aturan, teguran, atau larangan selama perilaku peserta didik masih dalam tahap kewajaran sehingga peserta didik merasa
tidak tertekan dalam belajar dan bebas berpendapat atau menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
3. Menutup Pelajaran Guru memberikan evaluasi dari hasil pembelajaran. Selain itu guru juga
memberi motivasi siswa untuk tetap belajar dan bersemangat dalam menjalankan setiap aktivitas. Guru memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya dan mencari
informasi tertentu sehingga pada pertemuan selanjutnya peserta didik telah memiliki gambaran yang cukup dan proses pembelajaran lebih efisien. Kegiatan
pembelajaran diakhiri dengan doa setelah pembelajaran, dan terakhir ucapan salam dari guru kepada para siswa.
c. Evaluasi Hasil Pembelajaran Selain itu, bentuk dan cara evaluasi yang digunakan yaitu merefleksi apa
yang sudah dipelajari sebelumnya dan menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan. Memancing siswa agar mau dan aktif menyuarakan kesimpulan dan
mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah di lakukan dan di dapatkan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMA N 3 Yogyakarta
dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa sarana maupun prasarana yang menunjang kegiatan belajar mengajar telah tersedia cukup lengkap.
B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan
1. Program Praktik Pengalaman Lapangan PPL Program PPL ini merupakan bagian dari mata kuliah yang berbobot
3 SKS dan harus ditempuh oleh mahasiswa kependidikan. Materi yang ada meliputi program mengajar teori dan praktik di kelas yang dikontrol oleh
guru pembimbingguru pamong masing-masing sekolah. Rancangan kegiatan PPL ini disusun setelah mahasiswa melakukan observasi di kelas
sebelum penerjunan PPL, hal ini bertujuan untuk mengamati kegiatan guru dan peserta didik di kelas, serta lingkungan sekitar dengan maksud agar
pada saat PPL nanti mahasiswa siap diterjunkan untuk praktik mengajar, dalam periode bulan Agustus sampai September 2015.
a. Pra PPL Mahasiswa pada saat sebelum PPL, melakukan beberapa hal yang